Konten dari Pengguna

Lompat

Dwi Sapta Yuniardi
tulisan tanpa papan... facebook: yuniardi27 instagram: yuniardi27
25 Januari 2017 14:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dwi Sapta Yuniardi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap saya mengalami situasi stag (mandek) dalam hal apa saja, tiba- tiba saja, spontan, mendadak sontak dalam layar imajinasi saya muncul gambar seekor katak dengan segala keunikkannya: aneh, lucu, misterius, jelek tapi oke, cakep tapi menjijikkan, lamban, tambun, malas tapi setiap saat bisa membuat kejutan dasyat yaitu melompat (kedepan).
ADVERTISEMENT
Dia bisa menggubah simponi tapi performa seksualnya bisa sangat brutal. Alih alih bisa disimpulkan sebagai penyumbang harmoni alam, katak menjadi model makhluk kontroversi yang sulit dipahami. Satu-satunya hal, yang bisa menginspirasi selain bermain musik adalah melakukan lompatan.
Lirik lagu anak-anak tentang katak yang masih saya ingat syairnya begini: Katak hai katak lompat. Lompat kedalam rawa, awas jangan a terlampau cepat, nanti dapat bahaya…..
Pun demikian, saya bukan tetangga katak yang berbahaya bagi kelangsungan hidup mereka. Keluarganya tinggal di kolam kecil dihalaman depan rumah. Setiap kali ada perubahan cuaca, mereka selalu bikin gaduh. Teriakkannya kurang enak bergetar di gendang telinga. Namun jika malam kian larut, senandung mereka gayung bersambut dengan nyanyian jangkrik, belalang dan kecupak ikan serta kepak kelelawar, benar- benar menjadi penepis sunyi yang mencengkam. Bisik angin dan rinai gerimis menjadi lebih bermakna.
ADVERTISEMENT
Saya tidak makan dagingnya karena keyakinan dan kecintaan saya terhadap habitat alam. Lebih dari semua itu, mereka telah mengilhami saya mulai dari metamorforsa sampai dengan gerak lompatannya yang dilakukan tanpa ancang -ancang ataupun lebih dulu melakukan pemanasan. Lompatan keren tidak ubahnya lompatan elektron untuk pindah orbit dalam dunia sub atom yang terkenal dengan istilah lompatan kuantum alias Quantum Leap. Seekor Katak berwajah jelek, bersuara parau namun dalam dirinya tersimpan keajaiban dunia yang heboh dan mampu menyeret saya dari jebakan stag yang mematikan. Lompat hai katak lompat..lompatlah sampai ujung jagad.....
Dan ketika katak itu lenyap dari layar imajinasi saya, terbukalah dimensi baru yang menggugah sanubari saya untuk melompat kian kemari menuruti kehendak hati sambil mengoceh terus seperti bocah remaja yang baru mengenal cinta untuk pertama kalinya. Galau, kacau, salah tingkah, namun ungkapan rasa gembiranya menjelma puisi ceria…
ADVERTISEMENT