news-card-video
11 Ramadhan 1446 HSelasa, 11 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

4 Cara Kreatif Menggunakan 'Augmented Reality' dalam Pembelajaran

Dwi Sulisworo
Guru Besar bidang Teknologi Pembelajaran. Peneliti untuk topik-topik technology enhanced learning, learning innovation, rural education development. Dosen di Universitas Ahmad Dahlan
6 September 2021 16:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dwi Sulisworo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: David Grandmougin dari https://unsplash.com/photos/Am1io6KusFM
zoom-in-whitePerbesar
Foto: David Grandmougin dari https://unsplash.com/photos/Am1io6KusFM
ADVERTISEMENT
Penggunaan Augmented Reality (AR) dalam pembelajaran semakin marak seiring dengan Revolusi Industri 4.0. AR memang memberikan beberapa kelebihan bagi pengguna. Penggabungan objek maya dan nyata adalah keunggulan media digital ini. Augmented Reality dapat diaktifkan dengan dua cara yaitu Marker Augmented Reality dan Markerless Augmented Reality. Marker Augmented Reality menggunakan gambar ilustrasi hitam putih sebagai penanda yang akan dikenali kamera handphone untuk diproyeksikan hasilnya. Sedangkan Markerless Augmented Reality adalah metode yang tidak perlu menggunakan penanda untuk dilacak. Metode Markerless Augmented Reality sudah umum digunakan oleh perusahaan besar seperti Face Tracking, 3D Object Tracking dan Motion Tracking. Dalam media pembelajaran pada umumnya menggunakan marker untuk memunculkan materi ajar. Penggunaan AR dalam pembelajaran dapat mendorong motivasi di masa pandemi Virus Corona di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Cara 1: AR dalam bentuk kartu
Cara ini merupakan cara yang paling sederhana. Marker AR dicetak pada kartu ukuran tertentu. Pengguna atau siswa cukup mengarahkan kamera handphone ke marker yang tercetak pada kartu. Secara otomatis materi ajar akan muncul pada layar handphone. Guru dapat memberikan penugasan tertentu kepada siswa dengan melakukan pengamatan pada fenomena virtual yang muncul. Strategi pembelajaran seperti Discovery Learning cocok untuk penggunaan seperti ini.
Cara 2: AR dalam bentuk komik
Komik disukai oleh berbagai kalangan karena ada visualisasi adegan dalam bentuk gambar cerita. Komik pun juga banyak digunakan dalam pembelajaran agar siswa dapat merasakan alur cerita sebagai wahana memahami materi. AR dapat disisipkan pada komik agar pembaca dapat lebih merasakan peristiwa dalam komik. Ketika masuk pada adegan tertentu, siswa dihadapkan dengan marker AR untuk dipindai. Siswa akan di bawah masuk pada ruang 3D yang menjelaskan fenomena lebih rinci. Strategi Pembelajaran Mandiri akan sesuai dengan cara ini.
ADVERTISEMENT
Cara 3: AR dalam bentuk LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
Ciri LKPD adalah adanya aktivitas yang terarah dalam belajar mandiri. Dalam LKPD yang baik ada menu bacaan, penugasan, latihan, dan evaluasi. AR dalam LKPD dapat disisipkan pada aktivitas penugasan. Setelah membaca materi, siswa akan memperoleh pengetahuan awal yang lebih baik. Selanjutnya pada aktivitas penugasan, secara terarah siswa dapat melihat fenomena yang ditunjukkan pada AR untuk aspek-aspek yang perlu dikuasai. Dengan cara ini pemahaman siswa akan berkembang lebih baik. Strategi yang bisa digunakan seperti Problem Based Leaning atau Guided Inquiry Learning.
Cara 4: AR dalam bentuk Adventure Game (Permainan Petualangan)
Pembelajaran luar ruang memiliki kelebihan tersendiri bagi siswa. Banyak ruang yang dapat digunakan untuk menempel marker AR. AR dapat dicetak di tangga, lantai, batu, tembok yang ada di sekitar sekolah. Guru dapat membuat skenario petualangan yang melewati tempat-tempat yang telah ada AR. Setiap siswa sampai di tempat tersebut, berikan pertanyaan atau tugas yang menantang terkait dengan fenomena yang ada pada AR. Setiap hasil kerja siswa diberi nilai dan akan terakumulasi secara keseluruhan permainan. Strategi yang dapat digunakan seperti Role Playing atau Number Head Together.
ADVERTISEMENT
Tentu ada banyak cara lain yang dapat digunakan untuk pemanfaatan media digital ini secara kreatif dan inovatif untuk mendukung program Merdeka Belajar. Pada intinya, kreativitas pendidik adalah sangat penting agar siswa dapat belajar penuh semangat selama pembelajaran jarak jauh.