Konten dari Pengguna

Menyebarkan Semangat Menulis di Masa Pandemi

Dwi Sulisworo
Guru Besar bidang Teknologi Pembelajaran. Peneliti untuk topik-topik technology enhanced learning, learning innovation, rural education development. Dosen di Universitas Ahmad Dahlan
9 September 2021 10:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dwi Sulisworo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Robertus Adi Sarjono Owon menggerakkan orang lain dengan menulis. Foto: laman Facebook dari Robertus Adi diunduh Kamis (9/9/2021)
zoom-in-whitePerbesar
Robertus Adi Sarjono Owon menggerakkan orang lain dengan menulis. Foto: laman Facebook dari Robertus Adi diunduh Kamis (9/9/2021)
ADVERTISEMENT
Dalam banyak literatur, dapat ditemui bahwa menulis itu menular. ada banyak manfaat. Dalam situasi pandemi saat ini, menulis dapat menurunkan tingkat kecemasan. Tingkat manfaat menulis akan semakin tinggi ketika yang ditulis adalah hal-hal yang positif dalam kehidupan. Dikaitkan dengan memberi manfaat pada orang lain, tulisan ini akan menceritakan bagaimana seorang guru di Daerah 3T memanfaatkan kegiatan menulis untuk menumbuhkan semangat hidup di masa pandemi ini.
ADVERTISEMENT

Menggerakkan Lingkungan

Sebut saja namanya Bapak Robertus Adi Sarjono Owon. Beliau adalah guru di SMP Katolik Virgo Fidelis Maumere, Nusa Tenggara Timur selain juga menjadi pengajar di Universitas Muhammadiyah Maumere. Saya kira hanya dengan niat baik yang memungkinkan seseorang memperoleh ilham untuk menjadi inspirator penggerak. Itu menular, yang terjadi pada Bapak Adi sekitar setahun lalu ketika pandemi gelombang pertama terjadi. Saat itu saya dihubungi beliau untuk membantu melakukan editing dan mencarikan penerbit buku kumpulan puisi dari berbagai kalangan. Buku itu menular. akhirnya terbit juga dengan judul "Merdeka di Tengah Pandemi: Antologi Puisi dan Cerpen".
Tidak berhenti di situ saja, keberhasilannya dalam mengumpulkan penulis itu menular dan telah mendorong Bapak Adi pada jaringan yang lebih luas. Ini yang terasa manfaat media sosial yang positif. Banyak yang akhirnya mengenal Bapak Adi. Kembali niat baik berperan dalam kehidupan ini. Dari individu Bapak Adi, beliau semakin aktif pada berbagai kegiatan nasional baik sebagai pembicara atau moderator workshop, seminar, dan pelatihan. Sepertinya niat baiknya memperoleh penguatan dari luar dengan diperolehnya berbagai penghargaan nasional sebagai penulis. Bapak Adi akhirnya juga mendampingi siswa-siswa SMP untuk menulis dalam berbagai topik dan perspektif. Dengan jaringan kerja yang dia miliki, semua karya siswa berhasil diterbitkan. Tidak hanya satu buku, tapi sudah banyak buku yang lahir secara kolaborasi. Beberapa judul adalah; Siluet Cinta Sang Kelana, Bijak Lewat Kearifan Lokal: Kumpulan Kisah Inspiratif Nian Tian, Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Masih ada banyak yang lain.
Bapak Adi sebagai Narasumber Workshop Penyusunan Bahan Ajar. Foto: laman Facebook dari Robertus Adi diunduh Kamis (9/9/2021)

Meluaskan Manfaat Menulis

Dampak kebaikan apa yang muncul dari niat baik Bapak Adi ini? Satu per satu rekan menulisnya mengikuti jejaknya. Mereka mulai mengajak menulis baik untuk teman sekitar, anak didik di tempat kerja, atau mengajak melalui media sosial. Beberapa teman yang mengikut jejak beliau antara lain Irene Sidok (Pena Egon di Impitan Pandemi), Hildegardis Gracelina (Jejak-Jejak Rasa), dan Marlin Dua Lering (memberdayakan siswa melalui teater), Ummu Yusril (Harta yang Paling Berharga adalah Keluarga). Sampai saat ini Bapak Robertus Adi Sarjono Owon dan juga teman-teman barunya dari berbagai daerah masih terus menggerakkan lingkungan dengan aktivitas tulis menulis. Jejak digital mereka dapat ditelusuri di Facebook.
ADVERTISEMENT
Tidak sulit di zaman sekarang untuk mengintip kegiatan orang lain. Nilai yang diperoleh adalah bahwa kebaikan akan melahirkan kebaikan yang lebih banyak. Ini terbukti nyata. Teruslah berbuat baik, karena kebaikan itu menular.