Nano Learning: Metode Belajar yang Relevan bagi Generasi Z

Dwi Sulisworo
Guru Besar bidang Teknologi Pembelajaran. Peneliti untuk topik-topik technology enhanced learning, learning innovation, rural education development. Dosen di Universitas Ahmad Dahlan
Konten dari Pengguna
8 September 2021 10:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dwi Sulisworo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Julia M Cameron dari Pexels diunduh (7/9/2021)
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Julia M Cameron dari Pexels diunduh (7/9/2021)
ADVERTISEMENT
Pernahkah memperhatikan bagaimana perilaku keseharian anak-anak di sekitar rumah atau anak kita selama pandemi corona? Mereka sepanjang hari ‘belajar’ dari telepon cerdas. Perhatikan apa yang paling sering Generasi Z tonton dari gadget mereka! Mereka lebih sering menonton berbagai pengetahuan dari TikTok, YouTube, SnapChat dan media sosial sejenisnya. Ini adalah kecenderungan umum yang ditemui di mana-mana. Apa yang dilakukan oleh mereka akan membuat mereka terbiasa (habit) termasuk dalam proses menyerap pengetahuan dalam belajar. Ketika pembelajaran dilakukan secara online dan interaksi tidak seperti apa yang mereka tonton sehari-hari di telepon cerdas, maka kebosanan belajar akan dirasakan oleh mereka. Fenomena ini telah dikaji para ahli pembelajaran. Hasil kajian ini adalah nano learning menemukan momentumnya pada era pandemi saat ini dengan pembelajaran jarak jauh.
ADVERTISEMENT
Nano learning adalah proses pembelajaran di mana peserta didik memperoleh pengetahuan tertentu (sasaran belajar) melalui aktivitas yang menarik dalam durasi waktu yang pendek (sekitar lima menit) berbantuan teknologi informasi. Untuk kompetensi yang diperlukan berjam-jam dalam menguasainya, dengan konsep nano learning ini, aktivitas dikemas dalam potongan-potongan aktivitas yang lebih kecil dan dapat berdiri sendiri. Aktivitas ini dapat dalam berbagai bentuk seperti video singkat, beberapa kalimat pendek, tutorial, atau permainan. Peserta didik dapat memilih secara bebas atas aktivitas yang dia inginkan. Fleksibilitas ini yang juga mendasari pemanfaatan nano learning dalam pembelajaran saat ini.

Strategi Penerapan Nano Learning

Sesungguhnya tidak ada strategi yang cocok untuk semua situasi. Penyediaan berbagai alternatif yang dapat dipilih oleh peserta didik ketika mereka akan mempelajari kompetensi tertentu merupakan cara yang baik dalam menyediakan lingkungan belajar. Aktivitas dapat disajikan dengan berbagai macam strategi dengan tetap berfokus pada ketertarikan belajar dan pencapaian kompetensi dalam durasi yang pendek. Salah satu contoh tahapan nano learning adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dengan pendekatan pembelajaran yang sesuai karakteristik Generasi Z, pembelajaran akan lebih efektif. Kajian tentang nano learning menunjukkan tanggapan positif baik dari motivasi belajar maupun tingkat pencapaian kompetensi atau keterampilan.
(DSW)