Konten dari Pengguna

Generasi Muda Sebagai Tonggak Kemajuan Pertanian Indonesia

Dwi Yulia Wahyuning Tias
Mahasiswa- Universitas Brawijaya(PSDKU KEDIRI) Program Studi Agribisnis
2 Oktober 2022 22:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dwi Yulia Wahyuning Tias tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: dokumen penulis
zoom-in-whitePerbesar
Foto: dokumen penulis
ADVERTISEMENT
Pertanian adalah sektor yang sangat krusial bagi kehidupan manusia di mana sektor pertanian lah sebagai penyedia bahan pangan dan ketahanan pangan ada. Indonesia menjadi negara agraris yang mana hasil sumber daya alamnya begitu melimpah termasuk di dalamnya sektor pertanian.
ADVERTISEMENT
Sektor pertanian mampu menghasilkan berbagai kebutuhan pangan masyarakat seperti padi, ketela, ubi, jagung, dan lain sebagainya. Namun, terlepas dari kayanya sumber daya alam yang dimiliki Indonesia tidak menjamin maju nya pertanian yang ada.
Perlu diketahui pula, bahwa pertanian kita jauh tertinggal dengan pertanian negara-negara lain seperti Thailand dan Vietnam, yang mana kedua negara tersebut termasuk dalam pertanian terbaik. Padahal jika ditelusuri lebih dalam, justru pertanian di Indonesia lah yang lebih dahulu hadir. Bahkan, dulunya Thailand dan Vietnam lah yang belajar pertanian dari Indonesia.
Lalu mengapa Indonesia bisa tertinggal dengan Thailand dan Vietnam?. Hal tersebut terjadi dikarenakan keterlambatan negara kita dalam mengelola dan menyiapkan sumber daya manusia. Contoh singkatnya seperti pertanian di Vietnam, yang mana di negara tersebut langsung berupaya mengirimkan warga negaranya untuk belajar pertanian di Indonesia. Terlihat jelas bahwa negara mereka jauh lebih mengedepankan sumber daya manusia nya dengan begitu optimal. Sedangkan negara kita masih minim dalam penyiapan sumber daya manusia dikarenakan pemikiran kita yang masih menganggap bahwa sumber daya alam yang melimpah akan menjadikan negara maju.
ADVERTISEMENT
Melimpahnya sumber daya alam tidak menjamin kemajuan suatu negara, jika hal tersebut tidak diimbangi dengan pengelolaan sumber daya manusia yang baik. Minimnya pengelolaan sumber daya manusia secara optimal di bidang pertanian ini akan mengakibatkan generasi penerus tertinggal dalam menyiapkan segala bentuk infrastruktur pangan di Indonesia. Saat ini peran generasi muda sangat diperlukan dalam menyongsong perkembangan dan kemajuan pertanian di Indonesia. Perlu diketahui bahwa saat ini petani Indonesia didominasi oleh kalangan yang berusia di atas 40 tahun. Hal tersebut menjadi sebuah permasalahan krusial yang memerlukan perhatian khusus dari semua pihak.
Pertanian Indonesia memerlukan sebuah difusi ilmu dan teknologi dari generasi muda untuk meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan di sektor pertanian ini. Jika pertanian Indonesia hanya didominasi oleh kalangan tua saja yang di mana usia mereka sudah lebih dari 40 tahun, secara perlahan produktivitas pertanian kita akan menurun. Apabila produktivitas pertanian menurun, kita akan lebih banyak bergantung kepada negara lain melalui kegiatan impor. Kegiatan impor yang dilakukan terus-menerus akan berdampak buruk dengan tidak berkembangnya industri dalam negeri. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, permintaan pasar akan pangan makin meningkat yang di mana hal tersebut tidak seimbang dengan jumlah produktivitasnya. Untuk itu perlunya kesadaran generasi muda akan pentingnya perannya dalam menumbuh kembangkan pertanian Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dwi Yulia Wahyuning Tias, mahasiswa pertanian Universitas Brawijaya