Konten dari Pengguna

Generasi Muda: Agen Revolusi dalam Pelestarian Budaya Lokal

Dwi Yuni Astuti
Mahasiswa Manajemen UMY
16 Maret 2024 22:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dwi Yuni Astuti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di tengah gejolak teknologi digital yang semakin maju, peran mahasiswa di Indonesia sebagai agen perubahan dalam melestarikan kekayaan budaya lokal semakin vital. Meskipun arus globalisasi membawa informasi dari berbagai penjuru dunia, mahasiswa memiliki peran strategis dalam memastikan identitas budaya Indonesia tetap berkembang di era digital ini.
ADVERTISEMENT
Sebagai generasi muda yang terhubung dalam jejaring sosial, mahasiswa dituntut memiliki kesadaran akan nilai-nilai budaya lokal. Mereka harus mampu memelihara warisan nenek moyang serta meningkatkan kesadaran akan keberagaman budaya Indonesia. Ini sejalan dengan harapan bangsa akan generasi muda yang disiplin, kritis, dan memahami serta menghargai nilai-nilai budaya.
Pemanfaatan teknologi menjadi kunci bagi mahasiswa dalam melaksanakan peran sebagai pemangkin perubahan. Dengan bijak menggunakan platform digital, mereka dapat menciptakan konten edukatif yang mengangkat keberagaman budaya Indonesia. Melalui kerjasama antarmahasiswa, lembaga pendidikan, dan kebudayaan lokal, upaya pelestarian budaya semakin kokoh dan berkelanjutan.
Tim mahasiswa UMY dari PPK Ormawa MM Kine Klub turut serta dalam upaya melestarikan seni pertunjukan lokal melalui media audio visual. Dengan kreativitas dan semangat yang tinggi, mereka mengangkat keindahan seni tradisional Indonesia ke dalam karya-karya audio visual yang memukau. Melalui inovasi mereka, penonton dapat merasakan keajaiban budaya lokal tanpa batas ruang dan waktu. Kolaborasi antara seni pertunjukan dan teknologi digital menjadi landasan utama dalam perjalanan mereka untuk mempromosikan kekayaan seni Indonesia kepada khalayak luas. Dengan semangat kebersamaan, tim mahasiswa ini menunjukkan bahwa warisan budaya lokal tetap dapat bersinar dalam sorotan era digital yang terus berkembang.
Kegiatan pelestarian budaya (foto : PPK Ormawa MM Kine Klub)
Langkah selanjutnya bagi mahasiswa adalah tidak hanya menjadi konsumen konten digital, tetapi juga menjadi produsen yang memperkuat kesadaran akan budaya lokal. Dengan semangat yang berkobar, generasi muda Indonesia mampu merawat warisan budaya dan mewariskannya pada generasi berikutnya. Dengan demikian, budaya lokal akan terus hidup dan berkembang di tengah arus globalisasi dan digitalisasi yang terus mengalir.
ADVERTISEMENT
Sehingga, mahasiswa tidak hanya terperangkap sebagai konsumen pasif informasi digital, tetapi juga menjadi penghasil dan pengembang konten yang memperkuat kesadaran akan budaya lokal. Dengan tekad yang bulat dan semangat yang membara, generasi muda Indonesia dapat menjaga keberagaman budaya dan meneruskannya pada generasi penerus, sehingga budaya lokal tetap lestari dan berkembang di tengah gejolak globalisasi dan digitalisasi.