Kemeriahan Festival Nasional Reog Ponorogo XXVII Dalam Memperingati Grebeg Suro

Intan Dwi (Prodi Ilmu Komunikasi UNMUH Ponorogo)
Seorang mahasiswi, prodi ilmu komunikasi, fakultas ilmu sosial dan ilmu politik, Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Konten dari Pengguna
1 Agustus 2022 21:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Intan Dwi (Prodi Ilmu Komunikasi UNMUH Ponorogo) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Dokumen pribadi penulis
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Dokumen pribadi penulis

Jawa Timur - Aloon-Aloon Ponorogo - Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) merupakan salah satu festival yang terdiri dari berbagai macam acara untuk memeriahkan tahun baru Jawa dan hari jadi kota Ponorogo yang terletak di Jawa Timur. Acara ini berlangsung selama empat hari, tepatnya pada tanggal 25 hingga 28 Juli 2022 di panggung utama Alun-alun Ponorogo. Festival ini dimeriahkan oleh 27 grup Reog terbaik yang tampil dan berkompetisi untuk memperebutkan piala Presiden.

ADVERTISEMENT
Sumber: Dokumen pribadi penulis
Tujuan utama diadakannya Festival Nasional Reog Ponorogo ini adalah untuk memeriahkan pelestarian budaya pada peringatan tahun baru Jawa atau Grebeg Suro. Tiket masuknya terdiri dari dua macam, tiket VVIP dengan harga 20.000 dan tiket biasa 10.000 rupiah, harga yang murah untuk menyaksikan sebuah festival meriah selama berjam-jam.
Sumber: Dokumen pribadi penulis
Suara tepuk tangan dan dukungan yang sangat meriah pada malam pertama perayaan FNRP XXVII menjadi bukti adanya antusiasme masyarakat Ponorogo untuk terus mengapresiasi budaya Reog Ponorogo sangatlah tinggi. Perayaan pada hari pertama menampilkan 7 grup Reog yang terdiri dari grup Reog Kabupaten Pacitan, Eks. PB. Ponorogo, SMKN 1 Ponorogo, SMKN 1 Pulung, Eks.PB. Sumoroto, SMAN 2 Ponorogo dan Eks. PB. Arjowinangu. Ketujuh grup menampilkan tarian yang sangat meriah diiringi dengan musik khas Reog Ponorogo. Tarian reog terlihat sangar bersama warok dan jatil-jatil yang diperankan oleh beberapa siswa siswa menengah atas ini terlihat sangat lincah, sehingga membuat siapapun yang berada di sana terhanyut oleh suasana.
ADVERTISEMENT
Pada pukul 19.30, masyarakat semakin ramai memenuhi kursi-kursi yang kosong. Banyak anak-anak muda dan para orang tua menonton pertunjukkan ini. Ada sedikit kekurangan mengenai jarak menonton dari kursi penonton, meski sudah membeli tiket untuk kursi VVIP, ternyata jaraknya masih tergolong jauh untuk mengambil gambar para penari dengan jelas. Tetapi hal ini tidak mengurangi antusiasme masyarakat untuk tetap mengabadikan penampilan yang sangat meriah
Sumber: Dokumen pribadi penulis
Selain menjadi wadah untuk pelestarian dan pengenalan budaya, adanya Festival Nasional Reog Ponorogo XXVII di Alun-alun ini juga dapat menambah pendapatan ekonomi masyarakat yang berjualan di sekitar alun-alun. Pada hari-hari biasa, sebagian masyarakat berkunjung ke alun-alun untuk mencari hiburan. Dengan adanya festival yang meriah ini, pengunjung menjadi bertambah banyak sehingga setiap penjual tampak sibuk berkeliling untuk menawarkan jajanan yang mereka jual. Bagi para pedagang, hal ini dapat membantu melariskan jajanan mereka.
ADVERTISEMENT