Konten dari Pengguna

Peran Kecerdasan Buatan (AI) Dalam Transformasi Manajemen Sumber Daya Manusia

Dimas Suryo Aditiya
Mahasiswa ITB AD Jakarta
21 Mei 2024 8:31 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dimas Suryo Aditiya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi AI (Artificial Intelligence) Sumber: Freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi AI (Artificial Intelligence) Sumber: Freepik.com
ADVERTISEMENT
Pada era revolusi industri 4.0 ini, tentunya sudah tidak asing lagi dengan yang namanya teknologi. Seiring berjalannya waktu, teknologi akan terus berkembang dan juga semakin canggih. Dengan canggihnya teknologi ini, sedikit demi sedikit membuat terkikisnya kinerja manusia. Pekerjaan yang dulunya dilakukan secara manual, kini perlahan-lahan mulai digantikan dengan sistem atau mesin. Dengan kata lain, pekerjaan manual ini akan menjadi canggih berkat bantuan sistem atau mesin yang disebut dengan kecerdasan buatan.
ADVERTISEMENT
Di dunia yang terus berubah ini, sumber daya manusia (SDM) menghadapi berbagai tantangan dalam merekrut kandidat yang tepat untuk memenuhi kesenjangan keterampilan. Sekarang, dunianya adalah kecerdasan buatan (AI). Organisasi menerapkan strategi AI untuk mengelola tugas terkait SDM mereka dengan lebih efisien dibandingkan sebelumnya.
Apa yang dimaksud dengan Kecerdasan Buatan atau AI?
Kecerdasan buatan mensimulasikan kecerdasan manusia untuk menciptakan mesin yang dapat belajar, berpikir, dan mengotomatiskan sebagian besar tugas rutim. Ini memiliki cakupan yang luas dan mencakup konsep-konsep seperti pembelajaran mesin, jaringan saraf, pengenalan gambar, pembelajaran mendalam, dan analisis prediktif.
Mesin cerdas yang dapat mempelajari dan memecahkan masalah adalah hasil dari kecerdasan buatan. Ini bertujuan untuk meniru kemampuan penalaran, pembelajaran, dan persepsi manusia dalam mesin. Dunia bisnis telah mengakui kecerdasan buatan sebagai komponen penting dalam mencapai kesuksesan, dan kemunculannya sebagai faktor penentu dalam manajemen sumber daya manusia tampaknya tidak bisa dihindari.
ADVERTISEMENT
Peran AI dalam Manajemen Sumber Daya Manusia
ADVERTISEMENT
Contoh salah satu Pro dan Kontra dalam Penggunaan AI yaitu, proses Rekrutmen dan Seleksi Karyawan.
Tim perekrut dan akuisisi bakat dapat menyaring dan menyeleksi kandidat secara efisien dengan kemudahan yang tak tertandingi dengan memanfaatkan kekuatan AI. Dengan mengambil keputusan berdasarkan data, mereka dapat mengidentikasi kecocokan ideal antara bakat dan peluang, sehingga menghasilkan karyawan yang luar biasa yang merevolusi kesuksesan organisasi mereka, satu per satu karyawan.
Kelebihannya
Sistem pelacakan pelamar yang didukung AI dan algoritma penyaringan CV dapat menyederhanakan proses rekrutmen. Alat-alat ini dapat menganalisis CV dalam jumlah besar secara efisien, mengidentifikasi kualifikasi yang relevan, dan memilih kandidat terbaik. Selain itu, alat AI dapat membantu menghilangkan potensi bias, memastikan proses seleksi yang adil dan tidak memihak. Dengan memanfaatkan AI dalam proses rekrutmen, perusahaan dapat menghemat waktu dan sumber daya sekaligus memastikan bahwa kandidat terbaik dipilih untuk pekerjaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Kontra
Meskipun alat AI bisa sangat efektif dalam proses rekrutmen, para kritikus berpendapat bahwa hanya mengandalkan alat tersebut dapat mengakibatkan tersingkirnya kandidat yang memenuhi syarat dan tidak sesuai dengan algoritma yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan hanya mengandalkan AI, aspek kemanusiaan dalam menilai kesesuaian budaya dan soft skill mungkin terabaikan, sehingga berpotensi mengakibatkan hilangnya keragaman dan inovasi dalam angkatan kerja. Penting untuk mencapai keseimbangan antara penggunaan alat AI dan penilaian manusia untuk memastikan proses rekrutmen yang adil dan inklusif.
Di kalangan pengusaha, mereka meyakini penggunaan teknologi kecerdasan buatan ini mampu meningkatkan kualitas layanan serta menambah jumlah konsumen yang benar-benar loyal. Semakin berkualitas sistem penggunaan teknologi kecerdasan buatan ini maka semakin banyak juga pengguna yang akan menggunakan sistem ini. Untuk sepenuhnya memanfaatkan AI dalam organisasi harus menemukan keseimbangan yang tepat antara otomatisasi dan keterlibatan manusia, memastikan bahwa AI digunakan sebagai alat pendukung dan bukan pengganti manusia.
ADVERTISEMENT
Dengan memanfaatkan teknologi AI secara bertanggung jawab dan etis, SDM dapat menghadapi masa depan dengan percaya diri, mendorong inovasi, meningkatkan pengalaman karyawan, dan berkontribusi terhadap kesuksesan organisasi. Kuncinya terletak pada pemahaman bahwa AI dapat menjadi teman bagi SDM ketika digunakan sebagai pelengkap yang meningkatkan kemampuan manusia, bukan sebagai musuh yang menggantikannya.