Kisahku Mengikuti Lomba Puisi Ramadhan

Dwi Puspita
Berprofesi sebagai Asn kejaksaan tinggi Sumatera Selatan sejak tahun 2014, memiliki Channel YouTube Dwi puspita 8900, suka lari/sepeda baik virtual run/ride atau Race Off komunitas lintas alumni Smanta
Konten dari Pengguna
2 Mei 2021 19:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dwi Puspita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi menulis di buku thought-catalog-5 by unsplash
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi menulis di buku thought-catalog-5 by unsplash
ADVERTISEMENT
Tepat satu hari sebelum jatuh puasa yaitu pada tanggal 12 April 2021. Saya sedang asik membaca surat kabar harian Sumatera Express atau warga Palembang lebih akrab dengan sapaan Koran Sumeks, kebetulan koran tersebut selalu ada di meja kantor saya, sebelum saya berikan kepada atasan saya.
ADVERTISEMENT
Hmm...perkenalkan nama saya “Dwi Puspita seorang gadis berhijab Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di sebuah Kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan pada bidang Pengawasan. Hal yang paling menarik dalam artikel koran tersebut yaitu “Bahwa pada ramadhan tahun ini sudah bisa menjalankan ibadah salat tarawih di masjid tetapi tetap patuhi anjuran protokol kesehatan,” kata Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.
Lepas dari membaca artikel koran tersebut, sejenak saya membayangkan kejadian tahun kemarin bahwa ramadhan tahun lalu semua di-lockdown. Benar tepat satu tahun yang lalu, pada tahun 2020 semua media cetak, baik surat kabar maupun media elektronik dipenuhi dengan berita wabah virus corona yang sudah masuk ke Indonesia. Hal ini juga berdampak pada ramadhan 1441 H tahun lalu, di mana di masa pandemi COVID-19 kegiatan rutin masyarakat indonesia menyambut bulan ramadhan dengan salat tarawih, buka bersama, sahur on the road, pasar bedug, ziarah kubur, dan masih banyak kegiatan lainnya yang ditiadakan.
ADVERTISEMENT
Hari itu saya mendengar percakapan rekan kerja sekantor dalam mempersiapkan ramadhan untuk esok harinya. “Hmm...apalagi kalau bukan menu buka puasa dan sahur?”
Memang sih, siapa yang tidak sibuk untuk menghadapi bulan suci ramadhan 1442 H yang jatuh pada selasa 13 April 2021, semua muslim pasti sibuk meski ada yang lebih sibuk hanya untuk menyiapkan makanan, baju baru, hias rumah, dan hal lain yang tidak lebih penting dari makna ibadah puasa itu sendiri.
Sejenak aku terdiam, ada perasaan positif bagi diri sendiri setelah membaca surat kabar harian Sumatera Ekspress tersebut. Dalam hati suka cita menyambut bulan penuh berkah. “Alhamdulillah ramadhan kembali ke masjid.”
Akan ada banyak lantunan ayat suci Al-Qur’an yang terdengar merdu dari masjid-masjid sekitar wilayah Palembang dan tentunya masjid yang ada di kompleks perumahanku. Sebelum waktu berbuka tiba dan setelah waktu subuh selalu saja ramai oleh lantunan ayat suci Al Qur’an, salawat dan pengajian ibu-ibu kompleks seperti ramadhan sebelum ada COVID-19.
ADVERTISEMENT
Sore itu saya baru saja pulang dari kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan. Kurebahkan tubuh yang mulai goyah ini. Lelah rasanya setelah bekerja seharian di kantor apalagi pertengahan bulan lagi sibuk-sibuknya deadline surat masuk. Tapi sepertinya rasa lelah itu terbayar dengan nanti malam salat tarawih pertama di masjid setelah pandemi corona. Apalagi ini puasa dan tarawih yang sangat dinanti-nantikan di bulan syahrur ramadhan.
Lepas magrib sambil rebahan di atas kasur tempat tidurku. Aku meraih ponsel merek "Apple” yang ada di dalam tas kerjaku. Aku membuka pesan whatsapp grup yang telah menumpuk sampai 33 pesan yaitu dari Komunitas ASN Menulis, dan 42 pesan dari Buku Inspirasi ASN. Aku membaca satu per satu pesan dari grup whatsapp tersebut kemudian aku membalasnya.
ADVERTISEMENT
Tapi mataku ini bergegas membuka salah satu grup whatsapp yang bertuliskan nama 10 April 2021. Grup whatsapp webinar diskusi buku 101 Catatan ASN “Sikap Bijak menghadapi Pandemi COVID-19”, sekaligus perayaan satu tahun pertama Komunitas ASNation yang diketuai oleh Ahmad Lutfi dari ASN Kementerian ESDM.
WhatsApp grup itu memberikan info menarik yakni mengenai lomba menulis cerpen dan puisi yang bertema “bulan suci ramadhan”. Tanpa sadar aku telah terhipnotis dengan info yang dibagi dalam grup WhatsApp 10 April 2021 tentu saja info lomba menulis cerpen dan puisi tersebut berasal dari The Journal Publishing.
Lamunanku terbangun setelah mendengar suara azan isya berkumandang dari masjid dekat rumahku.
Berbunyi Dug, dug, dug … Allahu Akbar Allahu Akbar
ADVERTISEMENT
Segera aku mengambil wudu dan bergegas menuju masjid Al Jihad yang hanya berjarak 3 meter dari rumahku. Sambil bergumam dalam hati “Ramadhan Kembali ke Masjid”
Selepas waktu subuh saya mulai membaca lantunan ayat suci Al Qur’an selama 30 menit, kemudian saya memulai menggoreskan tinta pena ke dalam buku untuk membuat sajak puisi dengan judul “Ramadhan kembali ke masjid
Tahun lalu ramadhan sepi
Orang-orang mengurung diri
Beribadah di dalam rumah yang sunyi
Dikarenakan seantero dunia, ada corona yang menyakiti
Tahun ini ramadhan kembali
Demi menyambut tamu mulia di masa covid
Mari kita kembali tarawih di masjid
Walau di negeri kita masih ada pandemi
Salat sendiri tak mengapa
Delapan atau dua puluh rakaatnya
ADVERTISEMENT
Tapi salat berjemaah yang diutamakan
Apalagi jemaah di masjid pastilah menyenangkan
Selamat datang kembali ramadhan
Kami menyambutmu dengan senyum iman
Sebab bisa memetik banyak ibadah
Dengan pahala berlipat ganda di bulan penuh berkah
Ilustrasi perempuan menulis Foto: tanvimalik
Kegiatan Hari Pertama Puasa
Pagi-pagi di kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan, saya sudah menghidupkan komputer menulis bait-bait sajak puisi yang ada di buku kemudian menyimpan file puisi tersebut ke dalam ponselku merek “Apple”.
thejournalish.com
Pada pukul 16.58 WIB hari selasa tanggal 13 April 2021, iya betul puasa pertamaku di bulan ramadhan 1442 H. Pulang dari kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan, sesampainya di rumah saya langsung ambil ponsel untuk mengirimkan puisi tersebut lewat formulir pendaftaran google melalui bit.ly/daftarlombaTJP. “bismillah, yeah berhasil registrasi”.
ADVERTISEMENT
Lalu, saya share bukti foto registrasi lomba menulis puisi ke grup whatsapp komunitas ASN Menulis dan Buku Inspirasi ASN.