Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Pengaruh Hukum dan Kebijakan Teknologi Informasi Terhadap Sistem Akuntansi
26 Maret 2024 6:40 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Dwi Safitry tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sistem pelaporan akuntansi zaman dulu dan sekarang mengalami banyak sekali perubahan. Pada masa lalu, pencatatan secara manual menggunakan buku besar dan lembar kerja berbentuk kertas sangat lazim digunakan sehingga dalam prosesnya memakan banyak waktu. Akhirnya lambat laun cara tersebut mulai tergeser, tergantikan dengan penggunaan perangkat lunak komputasi berbasis data sehingga sistem pelaporan menjadi lebih efisien. Pemanfaatan teknologi informasi mendukung kebutuhan dan perkembangan entitas dan perorangan yang akan mendatangkan sesuatu hal positif, misalkan membantu pekerjaan menjadi lebih cepat dan tepat waktu (Muzakki, Susilo dan Yuniarto, 2016).
ADVERTISEMENT
Akibat adanya perkembangan teknologi informasi ini, artinya hukum dan kebijakan yang mengatur sistem akuntansi pun turut serta diperbarui. Seorang akuntan harus bisa terbiasa dengan perkembangan hukum dan kebijakan TI yang berlaku untuk memastikan sistem akuntansi mereka aman, transparan, dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Penting bagi akuntan untuk dapat memahami implikasi hukum dan kebijakan terkait TI sehingga muncul sebuah keterampilan untuk menggunakan teknologi baru. Dengan pemahaman ini, akuntan dapat membantu perusahaan untuk memanfaatkan teknologi informasi secara optimal untuk meningkatkan kinerja dan daya saingnya.
Hukum dan Kebijakan TI yang Berlaku di Dunia Akuntansi
Perkembangan teknologi yang pesat membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang hukum. Hukum perlu terus berkembang dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi untuk dapat mengatur dan menyelesaikan permasalahan yang muncul akibat kemajuan teknologi. Hal ini dibenarkan oleh Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Kejaksaan Agung RI, Dr. Fadil Zumhana, S.H., M.H., menjelaskan bahwa perubahan hukum tidak dapat dibendung dan hukum harus bisa mengikuti perkembangan yang ada pada masyarakat.
ADVERTISEMENT
Perkembangan hukum dan kebijakan teknologi yang berhubungan dengan lingkup akuntansi yaitu undang-undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi. UU ini baru-baru ini disahkan untuk melindungi data pribadi individu serta penyalahgunaan dan kebocoran data. Hukum ini mewajibkan perusahaan menjaga keamanan data serta privasi pelanggan, serta bertujuan untuk mewajibkan pengendali dan prosesor data pribadi untuk memproses data pribadi secara bertanggung jawab dan aman sehingga dalam sistem akuntansi hal ini akan sangat membantu untuk menjaga data keuangan dan informasi lainnya supaya dapat tersimpan dengan baik.
Undang-undang No 1 Tahun 2024 tentang perubahan kedua atas undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). UU ini memang bukan tergolong baru, tetapi melihat dari adanya perkembangan perubahan UU ini menunjukkan pentingnya regulasi yang terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi termasuk dalam hal transaksi keuangan dan akuntansi online. UU ITE mengatur tentang transaksi elektronik, termasuk sebuah transaksi keuangan dalam akuntansi sehingga dapat memberikan kepastian hukum bagi akuntan dan perusahaan yang menggunakan sistem akuntansi online.
ADVERTISEMENT
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik. Mengatur tentang penyelenggaraan sistem elektronik secara rinci yang mencakup aspek kemanan siber dan perlindungan data. PP ini mewajibkan penerapan pengaman sistem elektronik seperti pengamanan akses, data, aplikasi, fisik, serta mewajibkan adanya audit sistem eletronik berkala dengan menyediakan tim tanggap insiden siber. Sehingga dengan adanya PP ini dapat menambah kepercayaan masyarakat terhadap transaksi eletronik.
Dampak Perkembangan TI Terhadap Sistem Akuntansi
Teknologi diibaratkan pisau bermata dua. Di satu sisi, teknologi merupakan alat yang membantu individu menyelesaikan pekerjaan dengan lebih mudah dan efisien. Menurut (Handayani, 2017) teknologi merupakan alat yang berguna untuk membantu individu dalam penyelesaian pekerjaan. Teknologi informasi merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan bisnis (Alannita, 2017). Oleh sebab itu, kemudahan ini pasti mendatangkan sebuah dampak yang positif, tetapi dilain sisi membawa sebuah konsekuensi dan tantangan yang perlu dihadapi dalam implementasinya, terutama dalam sistem akuntansi.
ADVERTISEMENT
Beberapa contoh dampak dari adanya perkembangan ini yaitu pertama, meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Dengan adanya software, pengotomatisasian terhadap pemrosesan data dan kecepatan pelaporan akan lebih cepat serta terintegrasi karena memungkinkan analisis real-time. Penggunaan software juga membantu menghasilkan laporan yang akurat dan terpercaya serta aksesnya pun menjadi lebih mudah.
Kedua, kemudahan pengambilan keputusan. Dengan adanya analisis data real-time dapat membantu akuntan mengambil keputusan lebih cepat karna bisa mengidentifikasi peluang dan risiko bisnis. Ketiga, muncul sebuah tantangan dan risiko. Karena adanya perkembangan ini, ditakutkan seorang akuntan sulit untuk beradaptasi sehingga dapat menghambat kinerja perusahaan. Penggunaan TI dalam sistem akuntansi juga menyimpan sebuah risiko keamanan data dan privasi, data keuangan dan informasi lainnya yang disimpan bisa menjadi target penjahat siber hingga akhirnya meningkatkan risiko cyberattack dan data loss.
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi memiliki peran penting dalam meningkatkan kinerja dan efisiensi sistem akuntansi. Namun, dalam pengimplementasiannya teknologi juga membawa sebuah konsekuensi dan tantangan yang perlu dihadapi. Seorang akuntan yang memahami dampak positif dan negatif teknologi, serta menerapkan langkah-langkah untuk mengatasi risikonya nantinya dapat memanfaatkan teknologi secara optimal untuk meningkatkan nilai dan kontribusinya dalam sebuah perusahan.
Dengan adanya perkembangan ini diharapkan sebuah organisasi atau perusahaan dapat menerapkan sebuah standar keamanan siber untuk dapat melindungi data mereka dari adanya ancaman siber, data-data sensitif sebisa mungkin dienkripsi dan lakukan sebuah pelatihan kepada karyawan tentang cara perlindungan data informasi sensitif. Perusahaan juga perlu untuk membentuk sebuah tim khusus dalam menangani insiden siber, sehingga perusahaan dapat dengan cepat dan tepat dalam menangani sebuah serangan siber yang terjadi.
ADVERTISEMENT