Konten dari Pengguna

Kabur Aja Dulu : Saat Negeri Sendiri Tak Lagi Memberi Harapan

Dwita Clarensia
Mahasiswa Universitas Katolik santo thomas medan
16 Maret 2025 15:13 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dwita Clarensia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh: Dwita Clarensia Br.Lubis
#kabur aja dulu, sumber foto canva
zoom-in-whitePerbesar
#kabur aja dulu, sumber foto canva
Hidup dalam kemiskinan di negeri sendiri adalah hal yang menyakitkan. Namun, apakah pergi ke luar negeri merupakan solusi terbaik?
ADVERTISEMENT
Di era globalisasi, banyak anak muda memilih merantau untuk bekerja atau mengembangkan karier. Keputusan ini bukan sekadar bentuk pelarian, melainkan strategi untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Salah satu alasan utamanya adalah terbatasnya lapangan pekerjaan di dalam negeri, ditambah dengan aturan ketat seperti persyaratan tinggi badan, penampilan fisik, pendidikan, dan batasan usia yang sering kali tidak masuk akal. Banyak anak muda berbakat terhalang masuk ke perusahaan hanya karena tidak memenuhi kriteria fisik tertentu, meskipun mereka memiliki kemampuan luar biasa.
Di sisi lain, luar negeri menawarkan lebih banyak peluang tanpa tuntutan yang berlebihan. Selain itu, gaji yang jauh lebih tinggi memungkinkan mereka meningkatkan kesejahteraan keluarga di tanah air. Hal ini menjadi alasan kuat bagi banyak anak muda untuk mengambil risiko dan bekerja di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Fenomena ini terus berkembang. Bahkan, tercatat 3.912 anak muda telah resmi berpindah kewarganegaraan. Sangat disayangkan, negara kehilangan sumber daya manusia potensial yang seharusnya menjadi motor pembangunan bangsa. Kurangnya kestabilan ekonomi, minimnya lowongan pekerjaan, serta kurangnya perhatian pemerintah dalam menggali dan mengapresiasi potensi anak bangsa menjadi faktor utama yang mendorong mereka pergi.
Jika kondisi ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin lebih banyak anak muda berbakat yang memilih meninggalkan tanah air demi kehidupan yang lebih layak di negeri orang.
kesimpulan.
Fenomena anak muda yang merantau ke luar negeri menunjukkan bahwa mereka bukan sekadar ingin pergi, tetapi mencari peluang yang lebih baik karena terbatasnya kesempatan di dalam negeri. Persyaratan kerja yang tidak masuk akal, gaji yang rendah, dan kurangnya perhatian pemerintah terhadap talenta muda menjadi alasan utama mereka memilih meninggalkan tanah air.
ADVERTISEMENT
Jika hal ini terus dibiarkan, negara akan kehilangan banyak sumber daya manusia berbakat yang seharusnya bisa berkontribusi untuk kemajuan bangsa. Oleh karena itu, diperlukan langkah nyata untuk memperbaiki kondisi ekonomi, membuka lebih banyak lapangan kerja, dan menciptakan sistem yang lebih adil agar anak muda merasa dihargai dan mau membangun negeri sendiri.
Penulis mahasiswa prodi manajemen fakultas ekonomo dan bisnis Universitas Santo Thomas Medan