Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Islam di Eropa
10 Desember 2022 19:14 WIB
Tulisan dari Dwita Aprilia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Islam adalah agama yang paling ramai penganutnya, seperti yang kita tahu agama Islam tersebar dibanyak wilayah. Salah satunya berkembangnya Islam di Eropa. Perkembangan Islam di Eropa bermula dari penaklukan Semenanjung Andalusia yang sekarang ini menjadi Spanyol di bawah pimpinan Tariq bin Ziyad pada tahun 93 H atau 711 M. Penaklukan ini terjadi pada masa pemerintahan Khalifah Walid bin Abdul Malik pada masa Dinasti Umayyah.
ADVERTISEMENT
Agama Islam di Eropa sangat berkembang cepat dikarenakan kebutuhan manusia untuk mencari makna hidup yang sesungguhnya, mencari kembali Tuhannya untuk hidup yang lebih damai. Menurut penelitian Pew Research Center, jumlah penduduk muslim di Eropa meningkat. Pada pertengahan 2010 hingga pertengan 2016 saja, jumlah muslim Eropa dari 3,8 persen menjadi 4,9 persen atau dari 19,5 juta menjadi 25,8 juta jiwa. Pada tahun 2050 mendatang, populasi Islam di benua Biru diperkirakan meningkat 11,2 persen atau lebih, bergantung seberapa banyak migrasi yang diizinkan ke Eropa. Jika migrasi dihentikan pada masa mendatang pun, tetap akan meningkat sekitar 7,4 persen.
Penyebaran peradaban Islam ke Barat melalui Andalusia ini diawali dengan munculnya orang-orang Islam yang di wilayah tersebut yang mana gerbang dari masuknya Islam ke benua Eropa tersebut adalah wilayah Spanyol itu sendiri. Maka, setelah masuknya Islam, masa pemerintahan Islam di Andalusia silih berganti dimulai dari masa Kewalian, masa Keamiran, masa Kekhalifahan, Muluk At-Thawaif, masa Daulah Murabhitun, Daulah Muwahhidun dan Masa Daulah Bani Ahmar sebagai pusat pemerintahan Islam terakhir di wilayah Granada.
ADVERTISEMENT
Lalu peradaban Islam ke Barat melalui Sisilia, pada masa Khalifah Utsman Bin Affan tahun 31 H atau 652 M sudah mulai ada usaha untuk menjadikan Sisilia sebagai Wilayah Islam, yang dimana Khalifah Utsman memberi tugas kepada Muawiyah Bin Abi Sufyan yang ketika itu menjadi Gubernurnya untuk menyerang pulau-pulau di Laut Tengah, di antaranya termasuk Pulau Sisilia. Sisilia baru berhasil ditaklukan, setelah seorang pangeran dan komandan angkatan laut Byzantium yang bernama Commander Euphemius pada tahun 827 M mengundang Sultan ketiga dari dinasti Bani Aghlabiyyah yang bernama Zidayatullah untuk melakukan intervensi ke wilayah Sisilia. Sultan Zidayatullah menerima undangan tersebut dan mengirimkan pasukannya di bawah pimpinan Panglima Perang Asad Bin Al- Furat untuk bergabung dengan tentara Euphemius dan mendarat di Mazara pada tahun 827 M.
ADVERTISEMENT
Dan yang terakhir melalui perang Salib. Perang Salib menambah pentingnya posisi Eropa di lapangan perniagaan dan perdagangan. Hasil dari perang ini, orang Eropa dapat mempelajari dan memodifikasi serta mengaplikasikan beberapa temuan penting yang telah dihasilkan oleh orang-orang Islam pada masa-masa sebelumnya. Hal ini terutama lebih banyak berkaitan dengan masalah seni, industri, pertanian, dan perdagangan dibandingkan dengan ilmu pengetahuan. Dalam bidang seni, gaya-gaya bangunan dan cara berpakaian Timur memengaruhi seni gaya bangunan dan berpakaian orang Barat. Demikian pula halnya dalam bidang Agrikultural, banyak pasukan perang Salib yang terbiasa dengan produk Agrikultural (pertanian) Timur. Gula yang paling penting karena gula menjadi makanan paling mewah di Barat.
Maka dapat dikatakan penyeberangan peradaban Islam ke Barat tersebut melalui tiga jalur yakni melalui Andalusia atau Spanyol, melalui Sisilia dan melalui Perang Salib yang terjadi lebih kurang dua abad.
ADVERTISEMENT
Maka dengan perkembangan Islam di Eropa yang sangat cepat. Dapat memudahkan menemukan Islam di Eropa dan dapat memudahkan warga Eropa untuk mengenal Islam lebih dalam lagi.