Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Potensi Wisata Indonesia: Keindahan yang Masih Kurang Dimaksimalkan
21 Januari 2025 22:14 WIB
ยท
waktu baca 3 menitTulisan dari Dwitania Putri Khaldy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia, dengan lebih dari 17.000 pulau yang membentang dari Sabang hingga Merauke, adalah salah satu negara dengan keanekaragaman wisata terbaik di dunia. Mulai dari pantai-pantai eksotis di Bali, kekayaan budaya Yogyakarta, hingga keajaiban alam di Raja Ampat, pesona Indonesia seolah tiada habisnya. Berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), pada tahun 2023 sektor pariwisata menyumbang sekitar 5,9% terhadap PDB nasional. Namun, meskipun potensinya begitu besar, pengelolaan dan promosi pariwisata di Indonesia masih menghadapi banyak tantangan.
ADVERTISEMENT
Mengapa Wisata Indonesia Belum Optimal?
Salah satu kendala utama adalah infrastruktur yang belum merata. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 mencatat bahwa sekitar 30% jalan nasional di Indonesia berada dalam kondisi rusak atau tidak layak, terutama di daerah pelosok yang memiliki potensi wisata besar. Hal ini menyebabkan banyak destinasi indah sulit dijangkau, seperti kawasan Danau Toba di Sumatera Utara atau Wakatobi di Sulawesi Tenggara, yang membutuhkan waktu perjalanan lama akibat kurangnya akses langsung.
Selain itu, promosi wisata Indonesia sering kali terfokus pada destinasi-destinasi populer seperti Bali, yang pada tahun 2022 menerima 4,6 juta wisatawan mancanegara. Sementara itu, destinasi seperti Kepulauan Seribu atau Tana Toraja masih belum mendapatkan perhatian yang cukup. Hal ini menciptakan ketimpangan yang memengaruhi penyebaran pendapatan pariwisata ke daerah lain.
ADVERTISEMENT
Peran Masyarakat dalam Pariwisata Berkelanjutan
Pariwisata berkelanjutan adalah konsep yang wajib diterapkan untuk menjaga kelestarian alam dan budaya lokal. Namun, berdasarkan laporan World Bank 2022, Indonesia menghasilkan sekitar 175.000 ton sampah plastik per hari, dan sebagian besar berasal dari kawasan wisata populer. Pemandangan pantai yang dipenuhi sampah di sejumlah destinasi wisata menjadi tantangan yang serius untuk ditangani.
Untuk mengatasi hal ini, beberapa daerah telah menginisiasi program wisata berkelanjutan, seperti Bali yang menerapkan kebijakan bebas plastik sekali pakai sejak 2019. Selain itu, kampanye masyarakat seperti gerakan "Trash Hero Indonesia" juga berhasil mengedukasi wisatawan untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
Membangun Pariwisata yang Inklusif dan Berdaya Saing
Pemerintah telah menetapkan target untuk mendatangkan 8,5 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2024. Untuk mencapai target tersebut, pengembangan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat lokal harus menjadi prioritas. Program seperti Desa Wisata yang telah mencakup lebih dari 1.800 desa di seluruh Indonesia perlu didukung dengan pelatihan intensif agar masyarakat mampu mengelola potensi wisatanya secara mandiri.
ADVERTISEMENT
Selain itu, promosi digital menjadi kunci utama. Menurut data Statista, pengguna media sosial di Indonesia mencapai 191 juta orang pada 2023, menjadikan platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube sebagai alat strategis untuk mempromosikan keindahan Indonesia. Sebagai contoh, video tentang keindahan Raja Ampat yang viral di TikTok berhasil meningkatkan kunjungan wisatawan domestik sebesar 15% pada tahun 2022.
Dengan pengelolaan yang lebih baik, promosi yang kreatif, dan partisipasi aktif masyarakat, Indonesia dapat menjadi salah satu destinasi wisata terdepan di dunia.World Travel & Tourism Council (WTTC) memprediksi bahwa pariwisata Indonesia dapat tumbuh hingga 8% per tahun jika diimbangi dengan kebijakan yang mendukung keberlanjutan. Saatnya kita bersama-sama menjaga dan mempromosikan keindahan negeri ini agar wisata Indonesia tidak hanya menjadi kebanggaan nasional, tetapi juga ikon global.
ADVERTISEMENT