Lakukan Upaya Pencegahan Banjir dan Peningkatan Air Bersih, Biopori dan Filtrasi

Dwi Utari
Mahasiswa Teknik Geologi
Konten dari Pengguna
19 Agustus 2020 20:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dwi Utari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Proses pembuatan lubang biopori
Bulusan, Semarang (13/08/2020) Kelurahan Bulusan merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Tembalang, Semarang. Mengingat Kecamatan Tembalang sendiri merupakan daerah berdirinya Universitas Diponegoro, membuat Kelurahan Bulusan yang dekat dengan Kampus Universitas Diponegoro menjadi daerah pemukiman baik warga maupun mahasiswa dan banyak didirikan tempat makan atau café.
ADVERTISEMENT
Tingginya pertumbuhan daerah membuat kebutuhan lahan semakin meningkat. Akibatnya, terjadi perubahan tata guna lahan dari lahan kosong atau perkebunan menjadi bangunan-bangunan permanen. Hal ini menyebabkan lahan untuk resapan air hujan semakin berkurang karena tertutup bangunan. air hujan tidak dapat meresap ke tanah namun mengalir mengikuti topografi dan tergenang pada cekungan.
Buruknya drainase untuk mengalirkan air hujan akan semakin memperbesar potensi terjadinya banjir. Pada beberapa RT di RW 04 saat hujan tiba akan banjir. Selain itu, pada RW 04 dalam waktu tertentu persediaan air sumur akan berkurang.
Untuk menambah daya serap air hujan ke tanah dan untuk mengurangi resiko banjir, seorang Mahasiswi KKN dari Teknik Geologi Universitas Diponegoro memperkenalkan dan mengajak warga RW 04 Kelurahan Bulusan untuk membuat lubang biopori. Lubang biopori merupakan salah satu metode untuk menambah daya serap air ke tanah.
ADVERTISEMENT
Pembuatan biopori sangat sederhana dan murah. Hal yang perlu disiapkan adalah lubang vertikal dengan kedalaman kurang lebih 100 cm dan diameter 10 cm, pipa dengan diameter 10 cm, tutup pipa, dan sampah organik. Cara membuatnya pun mudah, pipa yang sudah dilubangi pinggirnya dimasukkan kedalam lubang. Setelah itu masukkan sampah organik kedalam pipa kemudian tutup dengan tutup pipa yang juga telah dilubangi.
Pipa Biopori
Cara kerja dari lubang biopori ini sederhana. Sampah organik yang diisi pada lubang akan mengundang serangga untuk membuat lubang-lubang pada tanah, lubang-lubang ini lah yang nantinya meningkatkan daya serap air ke tanah. Selain itu, sampah organik yang tersimpan dalam lubang dalam jangka waktu tertentu akan berubah menjadi pupuk kompos.
ADVERTISEMENT
Lubang biopori ini dinilai efektif untuk menyerap air hujan sehingga dapat mencegah banjir. Namun sayangnya belum banyak yang menerapkannya, padahal lubang biopori ini memiliki banyak manfaat. Selain untuk menambah daya serap air ke tanah dan mencegah banjir, lubang biopori ini dapat menyuburkan tanah, meningkatkan kualitas airtanah, mencegah erosi tanah dan tanah longsor.
Ketersediaan sumber air tanah khususnya di RW 04 tidak sesuai dengan pemakaiannya. Hal ini sejalan dengan yang dituturkan oleh Ketua RT 06, “Sumbernya sebenarnya tidak sulit, namun pemakaiannya yang terkadang berlebih. Pemakaian air 24 jam, padahal ada satu sumur artesis utama yang digunakan untuk 6 RT di. Nah, debit air yang keluar ini di waktu tertentu tidak mencukupi kebutuhan warga”.
ADVERTISEMENT
Permasalahan tidak mencukupinya air bersih ini dapat dilakukan dengan pembuatan alat filter sederhana. Umumnya, air limbah rumah tangga akan langsung dibuang tanpa diolah terlebih dahulu. Padahal air limbah rumah tangga ini dapat diolah dan nantinya dapat digunakan kembali untuk mencuci tangan, mengepel lantai, dan sebagainya. Alat filter sederhana yang dibuat memanfaatkan zeolite, pasir kuarsa, serta arang aktif dapat menyerap pengotor dalam air limbah rumah tangga. Zeolite sendiri dapat menyerap bakteri dan kandungan logam yang terkandung dalam air limbah rumah tangga, pasir kuarsa dapat menyaring lumpur dan pengotor lainnya serta arang aktif berfungsi sebagai penjernih dan menghilangkan bau dari air.
Alat filtrasi air sederhana
Dengan dilakukannya filtrasi limbah air rumah tangga dapat menghemat penggunaan air bersih dan dapat mengurangi pencemaran air bila air limbah rumah tangga difiltrasi terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan. Walaupun bahan yang digunakan masih terdengar asing, namun sebenarnya bahan-bahan yang digunakan mudah didapatkan.
ADVERTISEMENT
Karena pembuatan biopori dan filtrasi air yang sederhana dan manfaatnya yang efektif dan efisien, maka pembuatan biopori dan filtrasi air dapat menjadi solusi untuk mengurangi resiko banjir dan peningkatan air bersih di Kelurahan Bulusan.