Mahasiswa KKN Undip Sulap Sampah untuk Kegiatan Pertanian Skala Rumah Tangga

Dwi Utari
Mahasiswa Teknik Geologi
Konten dari Pengguna
20 Agustus 2020 15:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dwi Utari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pembuatan pot botol bekas bersama anak-anak
Semarang (13/8/2020), Salah satu tema program yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN tim II Kelurahan Bulusan adalah pemberdayaan lingkungan. Kegiatan KKN terdiri dari dua program yaitu pemanfaatan sampah organic rumah tangga menjadi kompos dengan bioaktivator mikroorganisme local (MOL) nasi basi dan edukasi pembuatan pot dari sampah botol plastic. Sasaran kegiatan KKN ini adalah ibu rumah tangga dan anak-anak di wilayah RW 04 Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.
ADVERTISEMENT
Sampah merupakan bahan sisa yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari baik dari manusia maupun proses alam. Pengelolaan sampah sering kali kurang begitu diperhatikan oleh masyarakat sehingga berpengaruh pada lingkungan. Sampah yang dihasilkan warga biasanya tidak dipilah sesuai jenisnya dan langsung ditempatkan dalam satu tempat kemudian dibakar. Adapun sampah yang dihasilkan dapat diolah kembali menjadi barang yang lebih bermanfaat.
Hal inilah yang menjadi dasar mahasiswa KKN Undip untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana pengelolaan sampah rumah tangga agar lebih bermanfaat, salah satunya dalam usaha memulai kegiatan pertanian skala rumahan. Terlebih, kegiatan pertanian di rumah menjadi salah satu aktivitas yang cocok dilakukan di masa pandemic COVID-19 ini.
Proses pembuatan kompos
Pembuatan kompos dari limbah organik rumah tangga cukup sederhana. Sampah berupa sisa sayuran, kulit buah, cangkang telur, dan daun-daunan dapat digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk kompos. Pembuatan kompos sudah pernah dilakukan sebelumnya, akan tetapi karena membutuhkan waktu yang lama membuat kegiatan ini berhenti. Proses pengomposan dapat lebih cepat dengan pemberian bioaktivator.
ADVERTISEMENT
Nasi sisa dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organic cair maupun bioaktivator pembuatan kompos. Caranya cukup membuat nasi basi yang ditandai dengan adanya jamu berwarna oranye, kemudian ditambahkan larutan gula dan biarkan proses fermentasi selama 7 hari dalam wadah tertutup. Penambahan bioaktivator mikroorganisme local (MOL) nasi basi ini diharapkan dapat memacu laju dekomposisi bahan kompos.
Pembuatan pot gantung dari botol bekas
Adapun program pembuatan pot dari botol bekas diarahkan untuk anak-anak di wilayah RW 04 Kelurahan Bulusan. Kegiatan budidaya tanaman di rumah cocok untuk dilakukan terutama bagi anak-anak yang mudah mengalami kebosanan di masa belajar di rumah sekarang ini. Kelebihan budidaya dalam pot adalah peletakkan dapat lebih fleksibel serta dapat cocok untuk rumah dengan lahan yang tidak terlalu luas.
ADVERTISEMENT
Kegiatan KKN disambut baik oleh warga RW 04 Kelurahan Bulusan. Warga berpartisipasi aktif dalam program kegiatan yang dilaksanakan. Hal ini menunjukkan adanya minat dan kesadaran warga akan pentingnya pengelolaan sampah serta pemanfaatan kembali sampah menjadi barang yang lebih berguna.
Harapannya dengan terlaksananya program kegiatan mahasiswa KKN Undip, masyarakat dapat mulai menerapkan kegiatan pengelolaan sampah sehingga diperoleh lingkungan yang bersih dan sehat. Adanya pemanfaatan kembali sampah rumah tangga untuk kegiatan pertanian juga membantu mengurangi produksi sampah yang dihasilkan, serta dapat menjadi suatu aktivitas baru yang dapat terus berlanjut hingga masa pandemi COVID-19 telah selesai.