Oleh-oleh dari Medan: 5 Makanan yang Harus Dicoba di Selat Panjang

Konten dari Pengguna
20 November 2018 8:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dyah Dinanti Puspitasari Peserta Sesdilu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat saya berkunjung ke suatu kota maka hal pertama yang selalu saya lakukan adalah menyambangi daerah yang menjadi surga kulinernya. Wajib hukumnya untuk mencicipi jajanan tradisional yang menjadi ciri khas dari setiap kota yang dikunjungi. Kita bisa banyak tahu mengenai suatu kota dari street food-nya dan suasana tempat kuliner tersebut.
ADVERTISEMENT
Medan, merupakan gudangnya makanan kaki lima yang rasanya bikin kangen dan selalu ingin kembali lagi. Oleh sebab itu pada kunjungan Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu) Angkatan ke-62 ke Medan, tidak lupa saya menyempatkan diri untuk mengunjungi Jalan Selat Panjang yang digadang-gadang menjadi surga kuliner di kota Medan.
Foto Suasana Jalan Selat Panjang di Medan. Sumber Foto: Dok. Pribadi/Istimewa
Selat Panjang ini jalannya kecil banget, sepanjang jalan isinya warung dan rumah makan di kanan kiri dan jalanannya hanya cukup untuk satu mobil saja. Untuk mereka yang membawa kendaraan, lebih baik parkir di bagian depan jalan protokol dan selanjutnya jalan kaki saja masuk ke Jalan Selat Panjang agar lebih bebas menjelajah dan memilih makanan.
ADVERTISEMENT
Di Selat Panjang, kamu bisa menyusuri sepanjang jalan dan memilih beragam makanan yang ditawarkan. Kamu juga bisa memilih tempat makan yang sesuai dengan keinginanmu. Tidak semua tempat makan berbentuk outdoor. Ada juga yang menyediakan tempat yang nyaman, dengan atap dan pendingin ruangan.
Begitu tiba di Selat Panjang, perut saya sontak kelaparan mencium aroma nikmat yang berasal dari bermacam food stall di kanan dan kiri. Mata saya seliweran, melihat dan mencoba menentukan pilihan makan malam. Dari nasi hainam, nasi babi panggang, bubur, mie hokkien, kwetiau, bakmi babi, sate padang, cemilan kayak bakpao, pa tong ko, kue jajan pasar, kue apem sampai martabak, semua ada di sini!
Foto Suasana di Kedai Bakmi Tiong Sim, salah satu kuliner yang terkenal di Jalan Selat Panjang, Medan. Sumber Foto: Dok. Pribadi/Istimewa
ADVERTISEMENT
Memang Selat Panjang dahulu lebih terkenal sebagai pusat makanan Chinese food dan kuliner non-halal, namun dengan semakin populernya tempat ini, maka sekarang pun terdapat banyak penjual yang menyediakan pilihan makanan yang tidak mengandung babi seperti sate padang, martabak, dan lain sebagainya. Hal ini pun menambah keberagaman kuliner Selat Panjang dan tentunya menyediakan pilihan lebih banyak bagi mereka yang mencari makanan Halal.
Nah, ini dia lima makanan nikmat yang bisa dicoba di Selat Panjang.
1. Mie Tiong Sim (Mengandung Babi)
Mie Tiong Sim, yang terletak di Jalan Selat Panjang No. 7, dan menjadi favorit banyak orang. Gampang mencarinya, ada tulisan besar di depan kedai yang memudahkan para pengunjung yang melewati jalan Selat Panjang.
Foto Bakmi Tiong Sim, bakmi dengan topping daging babi dan pangsit rebus. Sumber Foto: Dok. Pribadi/Istimewa
ADVERTISEMENT
Mie Tiong Sim merupakan kuliner mie kuning yang bertekstur renyah. Seporsinya disajikan dengan suwiran daging babi, daging ayam, dan pangsit rebus. Sementara di atasnya ditaburi potongan daun bawang serta bawang merah goreng. Kuahnya sendiri disajikan secara terpisah. Soal rasanya, gurih sedap dan bikin nagih. Apalagi diseruput dalam keadaan masih hangat. Seporsi mienya seharga Rp 42.000, memang sedikit menguras kantong, tapi rasanya tak pernah bohong.
Dari pembicaraan saya dengan Pak Roy, salah satu staf penjual Bakmi Tiong Sim, diketahui bahwa warung Mie Tiong Siam sudah ada dikenal masyarakat sejak tahun 60-an. Wah sudah lama sekali berarti. Saya langsung terpikir bahwa menjaga citarasa selama puluhan tahun bukanlah hal yang mudah. Racikan bumbu harus pas sesuai dengan resep yang selama ini diturunkan dari generasi terdahulu sehingga tak ada pembeli yang kecewa.
Foto para pekerja di Bakmi Tiong Sim termasuk narasumber, Pak Roy, yang sedang menyiapkan bakmi babi untuk para pelanggan. Sumber Foto: Dok. Pribadi/Istimewa.
ADVERTISEMENT
Bakmi Tiong Sim yang masih bertahan hingga sekarang menjadi bukti jika menu di sini enak memang tak bisa diabaikan begitu saja.
2. Martabak Piring Kedai Murni (Tidak Mengandung Babi)
Martabak piring ialah cemilan unik yang ada di kota Medan. Salah satu martabak piring yang terkenal di Medan ialah Martabak Kedai Murni yang terletak di pojok di antara Jalan Bogor simpang Jalan Selat Panjang.
Martabak piring terbuat dari bahan dasar tepung terigu, telur, gula, garam, dan mentega. Adonan yang dimasak di atas tungku panas berisi arang terdiri dari dua macam. Ada yang tipis dan satunya lebih tebal. Adonan ini diaduk dan kemudian diletakkan dalam cetakan dengan diameter satu jengkal.
Foto Martabak Piring Kedai Murni. Sumber Foto: Dok. Pribadi/Istimewa
ADVERTISEMENT
Cara masaknya lumayan unik nih. Tungku panas yang berisi arang dengan suhu tertentu sudah dipersiapkan. Selanjutnya piring dengan diameter satu jengkal dilumuri adonan. Bukan cetakan biasanya, kedai martabak ini menggunakan piring. Piring tersebut kemudian ditaroh di atas arang hingga beberapa menit, lalu ditaburilah gula dan topping sesuai pesanan. Setelah martabak dianggap matang, piring diangkat lalu diberi olesan mentega dan isian sesuai pesanan pengunjung.
Unik memang, namun percaya deh, kamu bakalan ketagihan setelah mencobanya. Saat kami datang kesana, jam sudah menunjukkan jam 10 malam namun antrian untuk membeli martabak piring ini masih panjang. Rupanya martabak piring kedai murni adalah salah satu kuliner yang memiliki banyak pelanggan setia.
Beberapa varian martabak yang tersedia, mulai dari coklat, kacang, coklat kacang, keju, coklat keju, campur. Selain itu, kamu juga bisa memesan polosan hanya dengan taburan gula saja. Rasanya tetap enak dengan sedikit crispy di luarnya.
Foto Martabak Piring Kedai Murni. Sumber Foto: Dok. Pribadi/Istimewa
ADVERTISEMENT
Menurut saya sih sebenarnya cemilan ini lebih mirip seperti pancake, karena adonan dasar yang hampir serupa.
Trus pas dicoba, buat saya sih yang paling enak itu yang rasanya polos dalam arti hanya diolesi mentega dan sedikit taburan gula pasir, dan dinikmati selagi hangat dan crispy, karena aroma dari adonannya begitu asli.
Nah kalau kamu, apa topping martabak favoritmu?
3. Ci Cong Fan (Ada yang mengandung Babi dan Ada yang berisi sayuran)
Ci Cong Fan terbuat dari tepung beras dan tang mien yang merupakan tepung pati gandum. Bentuknya lembaran dan kalau dilihat sekilas, Ci Cong Fan memiliki tekstur lembut mirip tekstur kwetiau tapi lebih tipis dan lebih lebar.
Foto Ci Cong Fan. Sumber Foto: Dok. Pribadi/Istimewa
ADVERTISEMENT
Ci Cong Fan biasanya diisi daging sapi atau babi. Namun, sekarang banyak beredar versi vegetarian, dengan isi sayuran. Ada juga yang dijual plain, alias polosan tanpa rasa. Untuk lebih jelasnya, jangan ragu untuk bertanya pada penjualnya, ya.
Ci Cong Fan biasanya disajikan dalam potongan dan disiram kecap asin atau saus asam manis pedas. Tak lupa taburan bawang goreng yang berlimpah menjadi penyempurna rasa. Hmm, nikmat! Selain siraman kuah pelengkap, ada juga Ci Cong Fan yang dilengkapi dengan gorengan uyen (talas serut bentuk bola), chai thau kwe (gorengan lobak bentuk kotak), siomay, atau lumpia.
Foto Penjual mempersiapkan Ci Cong Fan. Sumber Foto: Dok. Pribadi/ Istimewa
Ci Cong Fan jarang ditemukan di restoran karena camilan ini memang merupakan street food paling khas dari Medan.
ADVERTISEMENT
Harga Ci Cong Fan bervariasi tergantung dengan pelengkap yang kamu inginkan. Untuk satu porsi Ci Cong Fan lengkap dengan lumpia, chai thau kwe, uyen dan siomay di Selat Panjang bisa diperoleh cukup dengan membayar Rp 10.000 sampai Rp 15.000 saja. Penjual Ci Cong Fan di sini biasanya baik dan enggak pelit, jadi kalau mau tambah wijen atau bawang goreng juga boleh, malah dikasih banyak. Udah kenyang murah lagi. Wajib dicoba!
4. Bistik Babi
Konon, Bistik berasal dari kata Beef Steak, hidangan ala Barat yang terbuat dari daging sapi. Namun karena keterbatasan lafal orang Indonesia zaman dulu, maka istilah Beef Steak dieja menjadi Bistik. Kini Bistik lebih dikenal dengan hidangan Steak yang dimodifikasi hingga rasanya sangat merakyat khas nusantara.
ADVERTISEMENT
Nah bistik babi di Rumah Makan No. 8 di Selat Panjang ini dagingnya dibalut tepung tapi tetap terasa empuk dan juicy, nikmat lah pokoknya!
Foto Penulis menikmati Bistik Babi dan minuman cap Badak di Selat Panjang Sumber Foto: Dok. Pribadi/Istimewa
Bistik babi ini disajikan dengan sayuran rebus dan siraman kuah yang berempah. Memang berbeda dengan hidangan Steak asli yang lebih minimalis bumbunya. Meski begitu, rasa Bistik Babi ini tetap nendang dan ngangenin.
Nah, karena penasaran dengan bistik babi ini, saya pun ngobrol sama pemilik warungnya yang bilang kalau resep bistik babinya merupakan resep turun-temurun dari kakeknya. Untuk dagingnya dipilih bagian paha depan babi, atau mnenurut istilah pemilik warung adalah 'kap sim'.
ADVERTISEMENT
Pengolahan dagingnya adalah diiris tipis, dibalur tepung tipis dahulu baru digoreng. Saus steak-nya menggunakan campuran saus asam manis yang juga menggunakan angciu. Angciu (arak merah) merupakan beras ketan yang difermentasikan menjadi arak, biasanya digunakan untuk memasak. Angciu memiliki rasa manis dan sedap sekali buat masakan. Jika digunakan untuk daging, tujuannya adalah untuk membuat daging lebih empuk dan memberi citarasa yang berbeda dalam daging yaitu manis dan gurih.
5. Sate Padang Kedai Fadli (Tidak Mengandung Babi)
Makan Sate Padang di Medan? Yes, di sini sate padangnya beda dan punya banyak pilihan. Sate Padang Fadli menambah keragaman makanan di jalan Selat Panjang dan tentunya memberikan pilihan bagi mereka yang mencari kuliner halal.
ADVERTISEMENT
Siapa yang tak suka sate padang. Irisan daging-daging kecil yang ditusuk-tusuk dengan sebatang lidi, dibakar lalu disiram racikan kuahnya yang khas sungguh nikmat dirasa. Kuahnya yang kental dengan sedikit rasa pedas yang terselip di dalamnya akan membuat Anda ketagihan. Irisan bawang goreng yang ditaburi di atasnya menjadikan rasanya semakin lezat. Tidak hanya sate yang berisi tusukan daging yang disiram kuah, seporsi sate padang ini juga ditambah lontong. Perpaduan ketiga pelengkap tersebut akan semakin membuat lidah bergoyang. Jos!
Foto Sate Padang Kedai Fadli di Jalan Selat Panjang. Sumber Foto: Dok. Pribadi/Istimewa
Nah, ada yang berbeda dari Sate Padang Kedai Fadli di Selat Panjang ini. Satu hal unik yang enggak bisa kamu temukan di Jakarta adalah pilihan sate yang sangat beragam dan tidak seperti kedai sate padang pada umumnya. Ada daging sapi/ayam, daging/lidah, ati ampela, usus, atau mau pakai sate kerang pun ada!
ADVERTISEMENT
Harga satu porsi sate padang sekitar Rp 25.000,- dan jika Anda membeli Sate Padang untuk dibawa pulang, akan mendapatkan bungkusannya berupa daun pisang. Cobalah sensasi memakan Sate Padang di atas bungkusan daun tersebut. Aroma wangi yang terpancar dari daunnya akan menambah kenikmatan tersendiri. Mmmmmmm...!