Konten dari Pengguna

Semangat Asian Para Games 2018, Inspirasi Pembangunan Kota Yang Ramah Bagi Kaum Difabel

7 Oktober 2018 21:48 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dyah Dinanti Puspitasari Peserta Sesdilu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Semangat Asian Para Games 2018, Inspirasi Pembangunan Kota Yang Ramah Bagi Kaum Difabel
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sumber Foto: Pixabay.com
Perhelatan Asian Para Games 2018 telah dimulai dari tanggal 6 Oktober hingga 13 Oktober 2018. Sebanyak 3000 atlet dari 42 negara di Asia anggota Asian Paralympic Committee akan bertanding. Terdapat 18 cabang olahraga yang dipertandingkan diantaranya adalah atletik, badminton, voli duduk, tenis meja, basket kursi roda, catur hingga renang.
ADVERTISEMENT
Asian Para Games 2018, sebagai pesta olahraga para atlet disabilitas tingkat Asia, mengedepankan semangat pantang menyerah yang menginspirasi banyak orang. Selain itu, penyelenggaraan Asian Para Games 2018 juga menjadi momentum yg membangkitkan kesadaran dan kepedulian bagi para penyandang disabilitas, terutama keinginan mereka untuk terus aktif dan berkontribusi sebagai bagian dari masyarakat Indonesia. Untuk itu, Pemerintah Indonesia perlu terus mendukung dan menunjang aspirasi para penyandang disabilitas, khususnya dalam merancang dan membangun kota yang ramah bagi kaum difabel.
Saat ini, harus diakui bahwa dalam kenyataannya, fasilitas umum di Ibu Kota Jakarta maupun di kota-kota besar lainnya di Indonesia belum sepenuhnya ramah terhadap penyandang disabilitas. Maka, kita perlu mencontoh fasilitas umum di Seoul dan kota-kota lainnya di Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Korea Selatan memiliki perencanaan dan tata kota yg cukup baik. Penyediaan fasilitas ramah difabel tesebut juga diberlakukan secara merata dari kota besar sampai kota kecil dan pedesaan.
Selama bertugas disana selama kurang lebih tiga tahun, saya dapati tersedianya berbagai fasilitas untuk memudahkan kegiatan dan mobilitas sehari-hari khusus penyandang disabilitas di berbagai kota di Korea Selatan seperti:
A. Transportasi ramah difabel yaitu dengan tersedianya wheelchair ramps, lift dan kursi prioritas bagi penyandang disabilitas
Pemerintah Korea mengupayakan agar transportasi, baik di kota besar maupun di kota kecil, dapat digunakan oleh semua kalangan. Stasiun-stasiun bus dan kereta selalu memiliki ramp, guiding block, serta kursi tunggu prioritas. Begitu pula di dalam bus atau kereta, selalu terdapat kursi prioritas di setiap gerbong dan disediakan tempat khusus yang hanya dapat dipergunakan bagi pengguna kursi roda di gerbong kereta. Setiap layanan moda transportasi di Korea Selatan dirancang untuk bisa memenuhi kebutuhan seluruh pelanggan, termasuk kaum difabel.
Semangat Asian Para Games 2018, Inspirasi Pembangunan Kota Yang Ramah Bagi Kaum Difabel (1)
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Foto: english.yonhapnews.co.kr
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan di Indonesia? Sebenarnya hal ini juga telah dilakukan selama penyelenggaraan Asian Para Games di Jakarta, walaupun masih belum menyeluruh di semua kota besar di Indonesia. Pemprov DKI Jakarta menyediakan transportasi yang mendukung para difabel yaitu Transjakarta, yang dilengkapi dengan ramp untuk kursi roda. Fasilitas di dalam bus Transjakarta pun ramah disabilitas. Harapan kami tentunya agar hal tersebut dapat diterapkan juga pada semua moda commuter line di kota-kota lainnya di Indonesia
B. Fasilitas Dasar untuk trotoar dan jalan yang tanpa halangan bagi penyandang disabilitas
Di setiap sudut kota di Korea Selatan selalu dilengkapi dengan fasilitas dasar seperti ramp untuk lansia dan penyandang disabilitas, guiding blocks, serta panduan audio di lampu penyeberangan.
ADVERTISEMENT
- Ramp berfungsi sebagai fitur pengganti tangga, bagi penyandang disabiltas untuk naik ke tempat yang lebih tinggi dan naik ke transportasi umum. Di Korea Selatan, ramp selalu disediakan di halte bus, stasiun kereta, tempat perbelanjaan dan public spaces lainnya.
- Guiding block adalah jalur penuntun dan petunjuk jalan bagi penyandang disabilitas khususnya tuna netra. Biasanya guiding block berada di pingiran jalan trotoar, dan berbentuk ubin berwarna kuning dengan tekstur bulat dan membentuk garis lurus, untuk memandu tuna netra. Guiding block sudah disediakan di beberapa ruas jalan dan trotoar di Jakarta, tetapi sayangnya guiding block ini cenderung diabaikan dan malah tidak digunakan sebagaimana fungsinya.
Semangat Asian Para Games 2018, Inspirasi Pembangunan Kota Yang Ramah Bagi Kaum Difabel (2)
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Foto: www.disability.seoul.go.kr
- Panduan audio adalah fasilitas suara penanda di setiap lampu penyeberangan yang digunakan untuk membantu kaum tunanetra. Saat lampu akan berganti menjadi hijau maka akan mengeluarkan suara, selanjutnya saat lampu hijau akan berganti ke merah maka volume suara semakin kencang sehingga para penyandang disabilitas dapat mengetahui dengan persis alokasi waktu menyeberang jalan dan dapat menyeberang jalan dengan selamat.
ADVERTISEMENT
Menyambut Asian Para Games, Pemprov DKI telah melakukan revitalisasi trotoar dan melengkapi sejumlah trotoar dengan fasilitas ramah disabilitas diantaranya adalah trotoar di Jl. MH Thamrin, Jl. Salemba Tengah, Jl. Daan Mogot, dan lain-lain. Akan lebih baik jika revitalisasi trotoar dan penyediaan fasilitas ramah difabel dapat dilakukan secara menyeluruh dan tersebar di seluruh sudut kota Jakarta.
C. Tersedianya fasilitas publik terpadu yang ramah bagi kaum difabel, termasuk di taman dan community center lainnya
Di taman-taman kota, pemerintah Korea Selatan selalu menyediakan handicap parking dan toilet umum yang dilengkapi fasilitas bagi penyandang disabilitas. Selain itu, juga disediakan jogging track terpisah dan aman bagi lajur sepeda dan bagi pejalan kaki dan kaum difabel. Lajur khusus sepeda terbuat dari aspal, sedangkan jalur pejalan kaki dan kaum difabel terbuat dari bahan karet sintetis yang dapat menahan benturan jika terjatuh. Beberapa taman di Seoul yang menyediakan jalur khusus tersebut diantaranya adalah Yeouido Park, Seoul Forest, dan Ttukseom Hangang Park.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Korea Selatan juga banyak memanfaatkan fasilitas pelican crossing untuk memudahkan penyandang disabilitas dalam menyeberang. Pelican crossing juga digunakan di persimpangan yang sibuk seperti Gwanghamun dan Gangnam. Pelican crossing lebih banyak digunakan di Korea dibandingkan jembatan penyeberangan orang. Jembatan penyeberangan orang terkadang tidak memiliki ramp sehingga tidak bisa digunakan pengguna kursi roda. Pelican Crossing memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut.
Semangat Asian Para Games 2018, Inspirasi Pembangunan Kota Yang Ramah Bagi Kaum Difabel (3)
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Foto: www.depositphotos.com
D. Lokasi Destinasi Wisata dengan Fasilitas Ramah Difabel
Sebagian besar tempat wisata, museum dan tempat budaya di Korea memberlakukan diskon atau kebijakan gratis masuk bagi pengunjung difabel, dengan menunjukkan kartu identitas. Beberapa tempat wisata yang memberlakukan free admission bagi penyandang disabilitas di Kota Seoul adalah: National Museum of Contemporary Art dan National Museum of Korea, Seoul Museum of Art. Di sebagian besar museum tersebut, juga disediakan penyewaan kursi roda secara gratis, dengan menunjukkan kartu identitas seperti paspor atau Surat Izin Mengemudi (SIM) yang berlaku.
ADVERTISEMENT
Apakah fasilitas ramah disabilitas tersebut hanya disediakan untuk tempat wisata yang berada di kota-kota besar saja? Tentu tidak. Sayapun menemukan fasilitas umum bagi kaum difabel di Gunung Seorak, salah satu tempat wisata terpopuler di bagian selatan Korea. Ya betul, para penyandang disabilitas pun bisa ikutan hiking dan menikmati pemandangan Gunung Seorak yang indah.
Gunung Seorak adalah puncak tertinggi dari rangkaian pegunungan Taebaek, yang terletak di provinsi Gangwon. Saat berkunjung, saya terkejut mendapati banyaknya para penyandang disabilitas yang berwisata kesana. Di gunung Seorak tersedia berbagi opsi rute perjalanan sehingga semua pengunjung dapat memilih rute dan cara hiking yang sesuai dengan kemampuannya. Terdapat jalan setapak dengan klasifikasi rute bagi pemula dan advance, rute wheelchair ramps dengan opsi pilihan berdasarkan lama perjalanan dan jarak ke puncak, serta adanya cable car bagi mereka yang ingin sampai ke puncak tanpa melalui jalan setapak tersebut, tentunya dengan design dan fasilitas cable car yang memudahkan para penyandang disabilitas.
Semangat Asian Para Games 2018, Inspirasi Pembangunan Kota Yang Ramah Bagi Kaum Difabel (4)
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Foto: www.english.visitkorea.co.kr
ADVERTISEMENT
E. Peta online bagi penyandang disabilitas guna merancang rute perjalanan
Sebelum melakukan perjalanan, para penyandang disabilitas di Korea Selatan juga dapat merancang rute perjalanannya dengan menggunakan peta online yang menunjukkan akses fasilitas ramah disabilitas di setiap stasiun dan jalan trotoar. Namun sayangnya sebagian besar dari peta online dan aplikasi tersebut menggunakan bahasa Hangul (Bahasa resmi Korea Selatan). Adapun informasi berbahasa inggris dapat dilihat di tautan: www.easyaccess.or.kr dan untuk peta fasilitas ramah disabilitas di kota Seoul dapat dilihat pada tautan: http://disability.seoul.go.kr/
Semangat Asian Para Games adalah semangat inspirasi. Kita perlu melanjutkan semangat tersebut dan upayakan agar kota-kota di Indonesia menjadi semakin ramah untuk siapa saja termasuk kaum penyandang disabilitas. Tentunya kita semua berharap momentum Asian Para Games 2018 dijadikan pelecut semangat bagi Pemerintah dalam memenuhi fasilitas bagi penyandang disabilitas.
ADVERTISEMENT