Edukasi Pemanfaatan TOGA sebagai Obat Tradisional

Dyah Nuhia Alfa
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang
Konten dari Pengguna
1 Agustus 2023 16:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dyah Nuhia Alfa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
KKN UNNES Giat 5 yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM Universitas Negeri Semarang bersama dengan Biro Hukum SETDA Provinsi Jawa Tengah sebagai mitra, menempatkan Desa Kertaharja sebagai salah satu desa sasaran UNNES Giat 5.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa KKN UNNES Giat 5 bersama dengan PKK desa Kertaharja mengadakan Demonstrasi Pembuatan Obat Tradisional (Jamu) dengan memanfaatkan tanaman obat keluarga (TOGA).
Demonstrasi Pembuatan Obat Tradisional Jamu Kumis Kucing (Sumber dok. Mahasiswa KKN UNNES Giat 5 Desa Kertaharja)
Pada Sabtu, 29 Juli 2023 yang bertempat di Pendopo Balaidesa Kertaharja. Berangkat dari mayoritas masyarakat desa Kertaharja yang memiliki tanaman obat keluarga (TOGA) namun dalam pemanfaatanya masih belum maksimal, maka diadakanlah "Edukasi Pemanfaatan TOGA sebagai Obat Tradisional" .
Dalam kegiatan ini, mahasiswa melakukan demontrasi pembuatan jamu kumis kucing ( Orthosiphon aristatus) yang bermanfaat untuk mencegah penyakit diabetes. Bahan- bahan yang dibutuhkan antara lain:

Cara membuat:

Mahasiswa UNNES Giat 5 Desa Kertaharja yang juga merupakan Duta Jamu Aman sedang melakukan demonstrasi pembuatan ramuan antidiabetes ( Sumber dok. Mahasiswa KKN UNNES Giat 5 Desa Kertaharja)
Selain berkhasiat untuk mencegah penyakit diabetes, kumis kucing juga memiliki khasiat bagi kesehatan seperti:
ADVERTISEMENT
Khasiat tanaman ini tak lepas dari kandungan senyawa kimia dalam tanaman kumis kucing ( Orthosiphon aristatus). Senyawa kimia dalam tanaman kumis kucing yang sudah diketahui hingga saat ini antara lain flavonoid, turunan kafein, terpenoid. karbohidrat, steroid, dan glikosida. Diantara golongan senyawa-senyawa tersebut terdapat golongan senyawa yang terkenal banyak terkandung dalam tanaman ini yaitu golongan flavonoid (sinensetin, salvigenin, dan eupatorin) dan turunan asam kafein (asam kafein dan asam rosmarinat).
Masyarakat di indonesia pada umumnya tidak terkecuali masyarakat desa Kertaharja, cenderung mengatasi keluhan atau gejala penyakitnya sendiri sebelum memutuskan mencari pertolongan ke institusi atau petugas pelayanan kesehatan. Lebih dari 60% masyarakat Indonesia lebih memilih pengobatan sendiri, seperti menggunakan obat tradisional. Untuk melakukan pengobatan sendiri secara benar, masyarakat mutlak membutuhkan informasi yang jelas dan bisa dipercaya, agar penentuan kebutuhan jenis maupun jumlah obat tradisional dapat diambil berdasarkan alasan yang rasional. Tujuan kegiatan ini yaitu memberikan informasi yang benar tentang penggunaan obat tradisional, serta pemanfaatan lahan kosong menjadi kebun Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di lingkungan masayarakat desa Kertaharja.
Ibu- Ibu PKK Desa Kertaharja (Sumber dok. Mahasiswa KKN UNNES Giat 5 Desa Kertaharja)
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu demonstrasi langsung pembuatan jamu kumis kucing sebagai ramuan anti diabetes. Dari hasil kegiatan  yang dilakukan terlihat warga sangat antusias menerima informasi penggunaan obat tradisional yang benar, sehingga harapannya tidak ada lagi masyarakat desa Kertaharja menggunakan obat tradisional melebihi batas yang seharusnya serta dapat mencegah dari informasi penggunaaan obat yang salah akibat maraknya periklanan obat lewat media sosial. Dalam kegiatan ini mahasiswa juga berbagi pengetahuan tentang pembuatan kebun TOGA yang nantinya digunakan sebagai Obat Tradisional.
ADVERTISEMENT
Bersama UNNES GIAT, membangun Indonesia dari Desa.
Mahasiswa KKN UNNES Giat 5 Desa Kertaharja bersama Pengurus PKK Desa Kertaharja (Sumber dok. Mahasiswa KKN UNNES Giat 5 Desa Kertaharja)