Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Obesitas: Puasa Solusinya
15 Oktober 2024 8:23 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Dyah Rahmadhani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Obesitas merupakan masalah kesehatan global yang semakin meningkat,mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia.termasuk di Indonesia Sementara itu, puasa baik dalam konteks agama maupun kesehatan, telah menjadi praktik yang populer. Artikel ini akan membahas hubungan antara puasa dan obesitas serta bagaimana puasa dapat berkontribusi pada pengelolaan berat badan
ADVERTISEMENT
Apa itu obesitas?
Obesitas merupakan suatu kondisi dimana terjadi kelebihan atau penumpukan lemak yang menyebabkan ketidakseimbangan energi yang masuk dan keluar. Obesitas ini disebabkan beberapa faktor yakni adanya suatu makanan yang masuk berlebih dan juga suatu kelainan pada tubuh termasuk hormon pada tubuh.
Keterkaitan puasa dengan obesitas dapat dilihat dari adanya istilah intermitten fasting
Intermitten fasting ini merupakan suatu kegiatan mengatur pola makan dengan melihat jadwal makan dan dibarengi puasa. Ada beberapa jenis model intermitten fasting yakni
1. Metode 12:12 yakni berpuasa selama 12 jam dengan jendela makan 12 jam
2.Metode 16:8 yakni berpuasa 16 jam dengan jendela makan 8 jam
3. Metode 5:2 yakni selama seminggu dibagi menjadi 5 hari mengonsumsi makanana sehat dengan porsi standar sedangkan untuk 2 harinya menurunkan asupan kalori pada hari sebelumnya.
ADVERTISEMENT
4. OMAD ( one day meal a day) yakni makan hanya satu kali sehari dengan berpuasa selama 23 jam
Biasanya sebagai seseorang yang baru melakukan metode IF ini disarankan untuk memilih metode 12:12 agar tubuh tidak terasa kaget dengan perubahan yang terjadi.
Maafaat dari puasa sangat banyak baik dari segi agama ataupun kesehatan. Manfaat bagi seseorang yang mengalamai obesitas dan memiliki keinginan untuk diet yakni dapat pengurangan kalori, disini sesorang dapat mengurangi asupan makanan dan makan makanan yang berlebihan ketika berbuka puasa,adapun seseorang yang memiliki kelebihan berat badan juga merasakan perubahan pada metabolisme seperti lemak menjadi sumber energi sehingga dapat mengurangi pembakaran lemak pada tubuh, dapat menstabilkan emosi dimana seseorang dapat berpikir dalam memilih makanan sehat dan bergizi.
Walaupun puasa memiliki manfaat akan tetapi pada proses seseorang yang memiliki kelebihan berat badan
ADVERTISEMENT
tidak semua orang cocok dalam metode ini maka dari itu sangat perlu membutuhkan peran seorang ahli gizi dalam memantau proses penurunan berat badan
Dyah Rahmadhani,Mahasiswa Fakultas kedokteran Universitas Islam Indonesia