Konten dari Pengguna

Tips Anti Galau Menyusun Tugas Akhir

Dyah Sugiyanto
Pranata Humas Madya - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
11 Oktober 2020 13:51 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dyah Sugiyanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi foto: freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi foto: freepik.com
ADVERTISEMENT
Menyusun tugas akhir seperti skripsi, thesis, atau disertasi membutuhkan usaha, perjuangan, dan pengorbanan. Seringkali mahasiswa menjadi galau saat menyusun tugas akhir. Bagaimana agar hal itu tidak terjadi?
ADVERTISEMENT
Menulis atau menyusun skripsi, thesis, atau disertasi umumnya menguras tenaga, waktu, dan pikiran, juga uang. Saat jenuh mengerjakan tugas akhir, ingat-ingatlah motivasi saat masuk kuliah. Lulus tepat waktu pastilah menjadi impian. Motivasi ini harus terus dijaga agar mahasiswa selalu semangat menjalani proses perkuliahan.
Tantangan mengerjakan tugas akhir juga dialami oleh para mahasiswa program By Research, program yang digagas Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia (LIPI). Pada program ini, penugasan diberikan oleh pejabat pembina kepegawaian kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk meningkatkan kompetensi melalui pendidikan formal berbasis penelitian, pengembangan, dan pengkajian ilmu pengetahuan dan teknologi, tanpa meninggalkan tugas kedinasan.
Program belajar berbasis riset ini sengaja digelar untuk memenuhi kebutuhan untuk peningkatan kualifikasi SDM Iptek dan SDM pendukung Iptek di jenjang S2 dan jenjang S3 yang kini mutlak diperlukan.
ADVERTISEMENT
Ketika tiba waktunya mahasiswa harus menyusun tugas akhir, idealnya mereka sudah menentukan topik riset yang akan ditulisnya. Topik riset sebaiknya sudah difikirkan sejak awal masuk kuliah. Mengapa? karena dalam prosesnya, fokus topik riset akan disempurnakan oleh pengetahuan yang dipelajari selama perkuliahan. Untuk menemukan topik riset, mahasiswa harus sensitif agar tahu dan bisa memilih bahasan yang diminatinya sejak awal.
Menghadapi Dosen Pembimbing
Saat menyusun tugas akhir, mahasiswa pasti melalui proses pembimbingan dosen. Dosen pembimbing (Dospem) bukanlah dosen biasa. Maksudnya, bisa jadi beliau adalah dosen yang belum pernah kita temui selama kuliah di kelas, alias bukan dosen yang pernah mengajar kita di kelas. Mungkin lebih tepat diartikan sebagai dosen yang memberikan arahan, petunjuk, dan rambu-rambu, serta teguran kepada mahasiswa yang dibimbingnya agar penyusunan tugas akhirnya selesai dan berkualitas.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, saat mulai menyusun tugas akhir kerap muncul pertanyaan “apa yang harus saya tulis?” Menjawab pertanyaan itu, cobalah untuk menemukan hal yang paling disukai, buatlah beberapa pilihan ide. Tanyakan pada diri sendiri apa yang belum dan ingin diketahui dari hal itu. Berfikirlah, temukan fokus, dan mulailah menulis
Saat menjalani bimbingan, mahasiswa seolah ingin menjadikan dospemnya sebagai sumber terpercaya. Banyak hal ingin ditanyakan, tapi mahasiswa cenderung sungkan. Tapi apabila sudah mencoba bertanya dan dospem tidak merespon, apa yang harus dilakukan? Berfikirlah positif, coba ingatkan beliau dengan santun, cek kembali kalimat pesanmu, atau cek ulang naskahmu apabila kamu mengirim pesan dan file naskah kepadanya.
Kirimlah pesan singkat, terstruktur, lengkap dan rinci, disertai tutur kalimat yang sopan. Kenali dan pahami karakter dan kebiasaan dospem. Tidak semua dospem punya kebiasaan yang sama. Dospem pasti sibuk. Jangan sedih atau kesal karena bisa jadi urusan bimbingan adalah bukan prioritas dospem. Bersabarlah, tapi tetap kontrol agar mood tidak semakin mundur.
ADVERTISEMENT
Dospem senang dengan mahasiswa yang progresif. Mahasiwa yang tidak rajin memberikan kabar perkembangan membuat Dospem harus mengingat-ingat kembali topik yang sedang diteliti mahasiwa tersebut. Bisa jadi ini membuatnya berubah pikiran atau mengarahkan mahasiswa pada ide baru lainnya. Pada kesimpulan yang umum, arahan Dospem malah dianggap membingungkan mahasiswa, karena memberikan arahan yang berganti-ganti.
Tips Anti Galau
Terkadang mahasiswa gegabah. Padahal, pekerjaan yang terlalu buru-buru seringkali isinya kesalahan. Mulai dari salah ketik, huruf tidak lengkap, hingga kekeliruan pemahaman substansi. Agar problematika dalam proses bimbingan tidak terjadi, ada 3 langkah untuk meminimalisirnya, yaitu berfikir, bertindak, dan intospeksi. Berikut ini penjelasannya:
Pertama, berfikir. Berfikir artinya merencanakan strategi. Mulai dari strategi untuk diri sendiri dalam menyusun target, cara mendapatkan sumber literatur, dan tentu saja berfikir apakah topik yang dipilih sesuai dengan kemampuan. Selain itu tentu saja berfikir tentang strategi menjaga mood Dospem.
ADVERTISEMENT
Kedua, bertindak. Tindakan yang diambil harus tepat, sesuaikan dengan situasi dan kondisi. Jangan memaksa dospem untuk menjawab pertanyaan saat itu juga. Dospem menyadari yang diucapkan dan disampaikan kepada mahasiswa bimbingannya harus berdasar. Untuk itu, komunikatif dan bersabarlah. Keduanya pun tentu harus saling menghormati, menghargai, dan tenggang rasa.
Ketiga, introspeksi. Penulis sering berdialog dengan mahasiswa yang sedang bergelut dengan tugas akhir. Di antara mereka ada yang cukup idealis. Misalnya ingin menerapkan serangkaian metodologi yang menurut perhitungan kasar penulis tidak mungkin selesai dalam waktu singkat. Idealis boleh, tapi harus tetap logis. Ingat lagi motif awal kuliah dulu dan perhatikan waktu yang tersisa.
Tidak dapat dipungkiri, kelancaran proses bimbingan tugas akhir dimulai sejak awal. Mahasiswa harus punya ide penlitian yang berangkat dari kegelisahan dan rasa ingin tahu yang tinggi. Banyak membaca membuat kita kaya perspektif agar semakin mendalami topik yang akan dikaji. Rencana studi harus matang. kecepatan dan konsentrasi mengerjakan banyak hal harus ditambah dari biasanya.
ADVERTISEMENT
Dalam mengerjakan tugas akhir, mahasiswa berpacu dengan waktu. Terlebih, mahasiswa yang menjalani perkuliahan sambil bekerja bukan hal mudah, tapi bukan juga tidak mungkin. Mahasiswa S2 dan S3 progam By Research misalnya, pekerjaan kantor tetap menjadi prioritas. Bagaimana? Semoga tidak galau lagi.
Dr. Dyah R. Sugiyanto
Pranata Humas Madya LIPI/ Pembimbing mahasiswa By Research Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi.