Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Haruskah Aku Meninggalkan Surat Wasiat: Berduka Atas kecelakaan Jeju Air 7C2216
30 Desember 2024 15:16 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Dyah Wulan Adiningtyas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kecelakaan pesawat Jeju Air menjadi tamparan keras bagi industri penerbangan dunia. Kejadian ini bukan sekadar angka statistik, melainkan tragedi kemanusiaan yang menelan ratusan korban jiwa. Kegagalan sistem, mulai dari bird strike hingga masalah pada roda pendaratan, mengungkap celah-celah dalam prosedur keselamatan penerbangan yang harus segera diperbaiki.
ADVERTISEMENT
Di balik angka-angka statistik dan laporan investigasi, tersimpan kisah-kisah manusia yang menyayat hati. Pesan terakhir seorang penumpang Jeju Air yang merasa nasibnya sudah ditentukan, menjadi cerminan kepanikan dan kecemasan yang dirasakan oleh seluruh penumpang saat itu.
Beberapan menit sebelum Jeju Air mengalami kecelakaan fatal, para penumpang Jeju Air sempat kabari keluarga bahwa mereka tidak bisa mendarat karena ada burung yang masuk mesin sayap pesawat. Tampilan-tampilan room chat antara korban dan keluarga diperlihatkan oleh keluarga korban.
“Seekor burung tersangkut di sayap, jadi kami belum bisa mendarat. Haruskan aku meninggalkan surat wasiat?’ Ucap salah satu penumpang lewat Kakao Talk kepada keluarganya.
Keluarga yang ditinggalkan harus merelakan kepergian orang-orang terkasih secara mendadak, meninggalkan duka mendalam yang sulit disembuhkan. Kecelakaan ini bukan hanya soal pesawat yang hancur, melainkan tentang mimpi-mimpi yang terputus, harapan yang sirna, dan cinta yang tak sempat terucap. Kisah mereka menjadi pengingat bagi kita untuk selalu menghargai setiap momen yang kita miliki.
ADVERTISEMENT
Kecelakaan pesawat Jeju Air menjadi sorotan tajam terhadap lemahnya pengawasan pemerintah dalam sektor penerbangan. Usia pesawat yang tergolong muda dan sertifikasi laik terbang yang telah diterbitkan seharusnya menjadi jaminan keselamatan bagi penumpang. Namun, kenyataan berbicara lain.
Kegagalan dalam mencegah terjadinya bird strike dan masalah pada roda pendaratan menunjukkan adanya kegagalan sistemik yang harus dipertanggungjawabkan. Pemerintah harus melakukan investigasi yang transparan dan menyeluruh, serta mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan ini.