Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Kesalahpahaman mengenai Penderita Skizofrenia
22 Desember 2020 16:22 WIB
Tulisan dari Dyah Latifa Rahman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penderita Skizofrenia memiliki kepribadian ganda, benarkah begitu?
ADVERTISEMENT
Skizofrenia merupakan distorsi proses pikir umumnya menyebabkan pengidap merasa kesulitan untuk membedakan antara dunia nyata dengan khayalan, memiliki perasaan bahwa dirinya sedang dikendalikan oleh kekuatan dari luar dirinya, mempercayai hal-hal aneh, gangguan dalam persepsi, kesulitan berpikir jernih, sulit mengingat, dan sulit memahami sesuatu.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia sendiri, berdasarkan dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Republik Indonesia tahun 2018 angka kejadian skizofrenia melonjak hingga 7% dari yang sebelumnya hanya sebesar 1,7% pada tahun 2013.
Skizofrenia merupakan kondisi jangka panjang yang dapat dialami oleh siapa saja dan memiliki peluang kesembuhan yang cukup besar apabila ditangani sejak dini, tingkat kesembuhan pada setiap individu berbeda-beda.
Salah satu kesalahpahaman yang paling umum tentang skizofrenia yaitu bahwa skizofrenia sama dengan kepribadian ganda. Sebuah poll menunjukkan bahwa 64% orang di Amerika percaya bahwa skizofrenia adalah kondisi yang meliputi kepribadian terpisah, yang berarti seseorang bertindak seperti ada dua orang yang berbeda. Skizofrenia memang memiliki arti “pikiran yang terbagi”, namun nama tersebut dimaksudkan untuk mendeskripsikan “terbagi” dari kenyataan yang dialami selama episode psikosis, juga perubahan dalam pikiran, emosi, dan fungsi-fungsi yang lainnya.
ADVERTISEMENT
Skizofenia adalah penyakit yang memengaruhi reseptor sensoris (indra) pada otak yang menyebabkan munculnya halusinasi dan tidak memengaruhi kepribadian seseorang. Reseptor sensoris di otak menangkapn informasi, namun halusinasi adalah reseptor sensoris yang bekerja tanpa stimulus, menyebabkan otak mendapat kesalahan data.
Skizofrenia diidentifikasikan menjadi beberapa tipe berdasarkan variabel klinik menurut ICD-10, yaitu: skizofrenia paranoid yang memiliki ciri adanya keyakinan bahwa dirinya sedang dikejar dan halusinasi auditorik, skizofrenia hebefrenik yang berciri cara bicara yang kacau, tingkah laku kacau, dan afeksi yang datar, Skizofrenia katatonik yang berciri seseorang mengalami motoric immobility, aktivitas motorik berlebihan, serta gerakan yang tidak terkendali, skizofrenia tak terinci yang gejalanya tidak memenuhi yang disebut sebelumnya, skizofrenia residual yaitu tidak pernah mengalami satu episode skizofrenia sebelumnya, depresi pasca-skizofrenia, skizofrenia simpleks, skizofrenia lainnya, dan skizofrenia tak tergolong.
ADVERTISEMENT
Kepribadian ganda sendiri merupakan penyakit psikis lain yang disebut Dissociative Identity Disorder (DID), merupakan penyakit yang berbasis trauma dan menyebabkan penderitanya memiliki kepribadian yang berbeda. Jadi, orang-orang yang mengalami skizofrenia bisa jadi mendengar atau merasakan hal-hal yang tidak nyata atau percaya akan hal yang tidak benar adanya, bukan memiliki kepribadian yang berbeda.
Daftar Pustaka:
Casarella, Jennifer. (2020, September 27). What is the connection between schizophrenia and multiple personality disorder?. WebMD. Diambil dari https://www.webmd.com/schizophrenia/qa/what-is-the-connection-between-schizophrenia-and-multiple-personality-disorder#:~:text=One%20poll%20found%20that%2064,have%20lost%20touch%20with%20reality.
Canadian Mental Health Association, BC Division. (2015). What’s the difference between dissociative identity disorder (multiple personality disorder) and schizophrenia?. Heretohelp. Diambil dari https://www.heretohelp.bc.ca/q-and-a/whats-the-difference-between-dissociative-identity-disorder-and-schizophrenia
ADVERTISEMENT
Dwiputra, K. O. (2019, February 28). Mengungkap Gejala Skizofrenia pada Remaja. klikdokter. Diambil dari https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3623873/mengungkap-gejala-skizofrenia-pada-remaja
Goldbaum, Kate. (2016, July 13). Do People With Schizophrenia Really Have Multiple Personalities?. Livescience. Diambil dari https://www.livescience.com/55379-schizophrenia-multiple-personalities.html
Makarim, F. R. (2019, August 39). Pengidap Skizofrenia Alami Kepribadian Ganda, Benarkah?. halodoc. Diambil dari https://www.halodoc.com/artikel/pengidap-skizofrenia-alami-kepribadian-ganda-benarkah
Rafik, A., Febrianti, Y., & Lusiyana, N. (2020). Terapi Okupasi pada Orang dengan Skizofrenia (ODS) di Desa Sindumartani Yogyakarta. E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 11(3), 373-381.
Zahnia, S., & Sumekar, D. W. (2016). Kajian epidemiologis skizofrenia. Jurnal Majority, 5(4), 160-166.