Konten dari Pengguna

Kesiapan Generasi Muda dalam Membangun Ekosistem Organisasi yang Berkemajuan

Dyah Pikanthi Diwanti
Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta penulis, peneliti, pegiat literasi Sastra, Kewirausahaan, SDM
23 September 2024 14:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dyah Pikanthi Diwanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh: Dr Dyah Pikanthi Diwanti, SE, MM
Organisasi melatih kesiapan individu dalam merumuskan perencanaan strategis untuk masa depan. Doc. dyahpikanthidiwanti
zoom-in-whitePerbesar
Organisasi melatih kesiapan individu dalam merumuskan perencanaan strategis untuk masa depan. Doc. dyahpikanthidiwanti
Organisasi merupakan ruang pembelajaran dimana individu bersosialisasi dalam mengembangkan keterampilan softskill yang dimiliki. Pembelajaran ini membawa magnet tersendiri bagi anak muda yang senantiasa berupaya mengasah keterampilan hidupnya hingga membuka kesempatan dalam memiliki karakter yang kuat untuk berdikari dan mengasah kemandirian. Inilah hal yang membutuhkan kesiapan individu dalam menghadapi perubahan baik lingkungan di sekitar maupun individu dalam rangkaian menjalani bekal kehidupan di masa depan. Kesiapan individu menurut Peterson tahun 2013 seorang psikolog menyebutkan bahwa tingkat dimana individu dan beberapa individu lain secara kognitif dan emosional saling merangkul, menerima satu sama lain serta mengadopsi sesuatu yang baru sebagai perubahan postif yang dibangun bersama. Sehingga yang akan muncul adalah saling mempercayai dan memberi ruang bersama untuk saling menguatkan dan tidak saling menyalahkan yang nantinya dapat berpotensi melemahkan integritas . Membangun kerjasama adalah upaya yang dilakukan dalam kesiapan individu. Banyak hal yang menjadi pilihan saat generasi muda memilih kompetensi seperti apa yang akan membangun pengembangan kreativitasnya. Seleksi alam akan menjadi gambaran utuh anak muda saat memilih jalur organisasi dalam membentuk kematangan diri.
Organisai merupakan ruang pembelajaran bagi generasi muda dalam menempa kualitas diri. Doc.dyahpikanthidiwanti
Perbedaan pilihan bagi generasi muda menjadi hal yang dimaklumi karena setiap diri berproses menuju kematangan diri. Keluar dari zona nyaman saat ini menjadi pilihan bagi generasi muda dalam mengembangkan kreativitas, inovasi dan kesejahteraan baik secara sosial maupun ekonomi. Tak ada gading yang tak retak, kesempurnaan dalam pembelajaran seringkali mengalami banyak tantangan dan menguras gejolak diri anak muda dalam menghadapi kesiapan perubahan. Meskipun anak muda dianggap sebagai sosok individu idealis namun banyak hal yang menjadikan pengalaman sebagai pembelajaran yang berharga. Hal tersebut menjadikan anak muda mampu berdamai dengan dirinya maupun lingkungan/ keadaan yang menyertai. Berbagai kebutuhan yang diharapkan terkadang tidak sesuai dalam alam berfikir anak muda saat ini. Benturan yang banyak dilalui menjadikan kekuatan baru bagi mereka. Bukan menjadi soal anak muda akan berdiri di posisi mana saat ragam pilihan itu hadir namun yang menjadi pijakan utama adalah tempaan mental yang melatih dan membuatnya belajar dalam mengelola kecerdasan diri yang dimiliki. Jatuh bangun kehidupan merupakan pembelajaran bagi generasi dan hal ini dilalui juga oleh anak muda. Lantas, bagaimana membangun kompetensi dalam jalur organisasi yang berkemajuan bagi anak muda ?
ADVERTISEMENT
Organisasi yang sukses mampu melahirkan kader yang unggul secara utuh termasuk kenyamanan dalam pengembangan diri. Ekosistem Organisasi yang berkemajuan memiliki sejumlah karakteristik antara lain: pola dalam komunikasi, regulasi , aspek lingkungan, serta kondisi sosial atau interaksi antar komponen organisasi. Menurut Richard L Daft seorang peneliti manajemen organisasi, ekosistem organisasi merupakan sistem yang terbentuk oleh interaksi pada komunitas dan lingkungannya. Pola interaksi anak muda dalam organisasi memiliki ragamnya termasuk bagaimana membangun kelekatan dengan individu dan lingkungannya. Serta upaya menyikapi ragam persoalan yang dihadapi.
Generasi muda akan merasakan kenyamanan organisasi sebagaimana kenyamanan dirumah barunya. Namun perlu menjadi perhatian bersama bahwa akan ada masa dimana iklim yang tidak menyehatkan yang berada di organisasi menjadikan adanya barrier dalam interaksi/ pola komunikasi dan puncaknya mampu memecahkan loyalitas kadernya untuk bersikap rasional dalam memilih apakah akan tetap bertahan atau tidak. Inilah fenomena yang senantiasa perlu dijaga dalam membangun keharmonisan dan menjadi tantangan kedepan dalam tata kelola organisasi bagi anak muda. Banyak tokoh dan karya terlahir dari anak muda yang berada dalam organisasi hebat yang menempanya menjadi sukses. Semoga..
ADVERTISEMENT