Konten dari Pengguna

Mengubah Paradigma Pendidikan: Transformasi Pendidikan Melalui Kurikulum Merdeka

Dyah Widyastuti
Saya seorang mahasiswa semester 2 Program Studi Pendidikan Matematika di Universitas Negeri Jakarta
11 Juni 2024 6:38 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dyah Widyastuti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
pusatinformasi.guru.kemdikbud.go.id
zoom-in-whitePerbesar
pusatinformasi.guru.kemdikbud.go.id
Pendidikan adalah fondasi penting dalam mencetak generasi emas karena dapat membentuk karakter, keterampilan, dan wawasan generasi penerus bangsa. Namun, sistem pendidikan di Indonesia yang kita kenal saat ini sering kali mengedepankan homogenitas dan keseragaman. Dengan adanya perkembangan zaman, kita tidak bisa terus menerus berada dalam paradigma ini, maka kita membutuhkan perubahan pendidikan dari seragam menuju keragaman. Penulisan ini bertujuan untuk menguraikan perubahan paradigma pendidkan melalui konsep dan implementasi Kurikulum Merdeka, menganalisis kelebihan dan kekurangannya, serta menjelaskan dampaknya terhadap pendidikan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sistem pendidikan konvensional yang lebih mengutamakan keseragaman, seperti kurikulum yang baku, penilaian yang standar, dan sistem pembelajaran yang serupa, sering kali tidak memperhatikan perbedaan individu. Hal tersebut dapat mencetak generasi yang memiliki pola pikir dan keterampilan serupa, sehingga menjadi penghalang bagi pengembangan potensi unik setiap anak yang memiliki bakat, minat, dan gaya belajar berbeda. Menurut laporan OECD, negara-negara dengan sistem pendidikan yang fleksibel dan menghargai keragaman menunjukkan hasil akademik dan non-akademik yang lebih baik.
Upaya yang tengah menjadi sorotan dalam peningkatan pendidikan saat ini adalah penetapan kurikulum nasional menjadi Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka resmi ditetapkan sebagai kurikulum nasional mulai tahun ajaran 2024/2025. Kebijakan ini bertujuan untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan individu siswa, serta menekankan pada pembelajaran berbasis proyek. Penilaian dalam Kurikulum Merdeka juga mengalami perubahan, lebih menekankan pada penilaian formatif yang berkelanjutan dibandingkan penilaian sumatif yang hanya berdasarkan ujian akhir.
ADVERTISEMENT
Implementasi Kurikulum Merdeka diharapkan mampu mengatasi kekurangan dari sistem pendidikan konvensional yang terlalu homogen dan tidak memperhatikan perbedaan individu siswa karena Kurikulum Merdeka menitikberatkan pada materi-materi yang esensial sehingga siswa tidak terbebani oleh terlalu banyak materi. Fokus ini bertujuan untuk memastikan siswa benar-benar memahami materi yang dipelajari. Dengan kurikulum ini, guru memiliki kebebasan untuk menyesuaikan materi dan metode pengajaran sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa.
Kurikulum Merdeka berbeda dengan kurikulum sebelumnya yang lebih kaku dan terpaku pada standar tertentu. Kurikulum ini memberikan keleluasaan lebih besar dalam proses belajar mengajar. Proses implementasi Kurikulum Merdeka dilakukan secara bertahap di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan dasar hingga menengah. Dalam kurikulum ini, peran guru berubah menjadi fasilitator, motivator, dan evaluator. Metode pembelajaran yang diterapkan lebih bervariasi dan interaktif, seperti pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran berbasis masalah.
ADVERTISEMENT
Salah satu keunggulan Kurikulum Merdeka adalah pendekatan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning). Metode ini memungkinkan siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan secara langsung melalui proyek-proyek praktis. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi, tetapi juga mengembangkan keterampilan lain seperti kerjasama, pemecahan masalah, dan kreativitas. Nah, dengan lebih banyak kebebasan, siswa dapat mengeksplorasi minat dan bakat mereka secara lebih mendalam.
Namun, implementasi Kurikulum Merdeka tidak terlepas dari tantangan. Kinerja dan profesionalisme para pendidik dalam menerapkan kurikulum tersebut menjadi salah satu tantangannya. Sebagian besar guru menghadapi masalah terutama terkait dengan tuntutan administrasi yang tinggi. Mereka kesulitan dalam memahami dan menafsirkan pencapaian pembelajaran yang ditetapkan oleh pemerintah untuk dirumuskan menjadi tujuan pembelajaran yang konkret dan disusun dalam alur pembelajaran yang terstruktur. Akibatnya, fokus para guru terpecah antara mengelola administrasi modul ajar dan memberikan pengajaran yang efektif kepada siswa.
ADVERTISEMENT
Selain itu, setiap sekolah memiliki kebebasan untuk memilih tema proyek yang sudah disediakan. Hal ini menyebabkan variasi dalam implementasi Kurikulum Merdeka di berbagai sekolah. Banyak orang tua merasa terbebani oleh proyek-proyek sekolah yang memerlukan dukungan finansial dan waktu tambahan. Terkadang, proyek yang diberikan terlalu kompleks untuk siswa khususnya pada jenjang Sekolah Dasar sehingga proyek lebih banyak dikerjakan oleh orang tua daripada oleh peserta didik itu sendiri, tetapi hal tersebut kembali lagi kepada setiap sekolah. Meskipun demikian, masih ada solusi untuk perbaikan, terutama dalam penerapan kurikulum untuk tingkat TK dan SD, yang sebaiknya lebih difokuskan pada pengembangan moralitas dan kreativitas siswa saja karena pada jenjang tersebut dalam pandangan saya sendiri masih belum memiliki kemampuan untuk mengelola sebuah project sendiri tanpa bantuan penuh dari orang tua.
ADVERTISEMENT
Sebagai langkah awal, untuk memastikan keberhasilan kurikulum ini, evaluasi terus-menerus dan penyempurnaan sangat diperlukan. Dengan demikian, diharapkan Kurikulum Merdeka dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi perkembangan pendidikan di Indonesia.
Kurikulum Merdeka merupakan langkah penting menuju sistem pendidikan yang lebih adaptif dan berpusat pada siswa. Dengan penekanan pada materi esensial, pembelajaran berbasis proyek, dan fleksibilitas dalam pengajaran, kurikulum ini diharapkan dapat mengembangkan potensi unik setiap siswa dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan masa depan.