Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mengenal "Dapur" Koleksi Ilmiah Kebun Raya Purwodadi - BRIN
9 April 2025 9:57 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Dyan Meiningsasi Siswoyo Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kebun Raya Purwodadi adalah Kawasan Konservasi tumbuhan secara ex-situ yang memiliki koleksi tumbuhan terdokumentasi dan ditata berdasarkan pola klasifikasi taksonomi, bioregion, tematik atau kombinasi dari pola tersebut. Sebagai kawasan konservasi ilmiah Kebun Raya Purwodadi berfungsi sebagai tempat konservasi flora secara ex-situ khususnya tumbuhan dataran rendah kering. Kebun Raya Purwodadi ini bernaung di bawah Direktorat Pengelolaan Koleksi Ilmiah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kebun dengan luas 85 Ha ini terletak pada ketinggian 300 m dpl dan berada di tepi jalan raya antara Surabaya - Malang dan Pasuruan - Malang (peta kebun), dengan jarak tempuh 70 Km dari Surabaya ke arah Selatan, 25 Km dari Malang ke arah Utara dan 30 Km dari Pasuruan ke arah Barat Daya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan catatan yang ada di Unit Registrasi Kebun Raya Purwodadi, jumlah koleksi ilmiah yang dikelola Kebun Raya Purwodadi pada tahun 2024 sebanyak 10.856 spesimen. Keberadaan koleksinya menjadi sangat penting karena koleksi ini merupakan Aset Nasional yang harus terkelola dan terdata dengan baik, sehingga memudahkan stakeholder dan pengambil kebijakan dalam berbagai kepentingan di setiap saat.
Sebagai lembaga konservasi ex-situ, Kebun Raya Purwodadi memiliki unit Pembibitan yang bisa disebut sebagai 'Dapur' Koleksi Ilmiah. Unit ini yang mendukung kompetensi lembaga dalam bidang konservasi dan penelitian dan pegembangan. Kemampuan menyediakan bibit untuk pengelolaan koleksi merupakan hal penting dalam sebuah lembaga konservasi. Pembibitan bertanggungjawab terhadap penyiapan dan penyediaan tanaman calon koleksi, baik itu berasal dari hasil eksplorasi, sumbangan dan perbanyakan tanaman. Selain itu Pembibitan juga berperan penting dalam usaha perbanyakan tanaman yang berstatus konservasi dan kritis/tinggal satu serta berpotensi di Kebun Raya Purwodadi.
ADVERTISEMENT
Sebagai lembaga konservasi Kebun Raya Purwodadi memiliki peran penting dalam upaya penyelamatan tanaman yang berstatus konservasi (Red List - IUCN) dan kritis/tinggal satu. Menurut Sulistiani, dkk. 2020, terdapat 54 spesies yang terancam punah di Kebun Raya Purwodadi. Ada beberapa macam kriteria yang ditemukan diantaranya Critically endangered sebanyak tiga spesies, Endangered sebanyak 14 spesies, Vulnerable sebanyak 32, Extinct in the Wild sebanyak dua spesies, Near threatened dua spesies, dan Least Concern ada satu spesies. Koleksi Kebun Raya Purwodadi untuk saat ini di tahun 2024 terdapat tanaman langka berdasarkan (Red List - IUCN) sebanyak 87 jenis, yang masing-masing masuk dalam kategori Vulnerable sebanyak 52 jenis, Endangered sebanyak 25 jenis, Critically endangered sebanyak delapan jenis, dan Extinct in the wild sebanyak dua jenis.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data di atas, tahun 2024 Pembibitan melakukan seleksi jenis untuk dilakukan perbanyakan, yaitu tanaman yang termasuk Red List - IUCN sebanyak tiga nomor yaitu Pterocarpus indicus (Endangered), Bromelia nidus-puellae Mez (Endangered), Vatica venulosa (Critically endangered), sedangkan untuk koleksi kritis/tinggal satu di Kebun Raya Purwodadi sebanyak 23 nomor dari 20 nomor yang direncanakan yaitu Syzygium malacense, Syzygium sp., Syzygium zeylanicum, Eugenia dusenii, Hoya calycua, Hoya coronaria, Hoya cinnamomifolia, Osmanthus fragrans, Psidium cattelanum, Gyrinops decipiens, Aquilaria filaria, Smilax levcophylla, Urena lobata, Stefftia crisanta, Opuntia engelmanii, Ficus heteropleura, Ficus glandifolia, Agave sp. Coffea javanica, Macadamia ternifolia, Macadamia tetraphylla, Cytrus hystrix, Reutelais trisperma.
Perbanyakan dilakukan dengan melakukan penyiapan media tanam yang terdiri dari campuran tanah, sekam dan pupuk organik, material perbanyakan menggunakan anakan, biji dan stek batang, sebanyak tiga sampai lima spesimen setiap jenisnya. Jumlah material menyesuaikan ketersediaan material di lapangan, khususnya untuk tanaman koleksi yang kritis/tinggal satu. pemberian atonik saat penanaman juga dilakukan untuk membantu stek dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
ADVERTISEMENT
Hasil perbanyakan tanaman yang termasuk Red List - IUCN sebanyak tiga nomor yaitu Pterocarpus indicus (Endangered), Bromelia nidus-puellae Mez (Endangered), Vatica venulosa (Critically endangered) hidup 100%. Perbanyakan tanaman koleksi kritis/tinggal satu hidup sebanyak 17 nomor (73,9%), sedangkan yang mati yang mati sebanyak enam nomor (26,1%) yaitu Psidium cattleianum, Stifftia crisanta, Ficus heteropleura, Macadamia ternifolia, Macadamia tetraphylla, Smilax leuchophylla Blume.
Pengelolaan bibit koleksi dan bibit hasil perbanyakan meliputi penyiraman bibit tanaman, pemupukan, penggulmaan/penyiangan, pengendalian HPT, pemangkasan bibit tanaman (yang merambat/kering), penggantian media tanam. Kegiatan tersebut di atas dilakukan untuk menjamin bibit koleksi dan bibit hasil perbanyakan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, sampai bibit siap ditanam sebagai koleksi. Penyiraman dilakukan dengan interval dua hari sekali saat musim penghujan dan setiap hari saat musim kemarau. untuk pemupukan dan pengendalian HPT dilakukan setiap tiga bulan sekali secara berselang, agar berfungsi secara optimal. Penggulmaan/penyiangan dilakukan secara rutin pada spesimen bibit. Sedangkan pemangkasan tanaman (merambat/kering) dilakukan setiap dua bulan sekali atau menyesuaikan kondisi tanaman. Penggantian media dilakukan untuk memastikan kondisi media tetap baik sehingga nutrisi yang terkandung dalam media dapat berfungsi secara optimal.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dilakukan juga kegiatan pengecekan data bibit tanaman (inventaris bibit, identitas, pengelompokan bibit) merupakan salah satu kegiatan administrasi koleksi. Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap bulan dan bertujuan untuk memantau dinamika bibit koleksidan memastikan setiap bibit memiliki data yang lengkap. Data yang terkendali diharapkan dapat mempermudah proses/alur pengelolaan data koleksi, yaitu data bibit koleksi hingga bibit siap dikeluarkan dan diangkat menjadi tanaman koleksi.
Sebagai 'Dapur' Koleksi Ilmiah di Kebun Raya Purwodadi, Unit Pembibitan ini diharapkan bisa terjaga keberlangsungannya demi mendukung terpenuhinya kemampuan Kebun Raya sebagai lembga konservasi untuk tetap bisa menjaga kelestarian plasma nutfah secara ex-situ. Salam Lestari (Dyan M.S. Putri - Analis Perkebunrayaan Ahli Muda - DPKI - BRIN)
ADVERTISEMENT