Konten dari Pengguna

Anime Rent a Girlfriend dan Komodifikasi Hubungan Romantis

Dzakwan Iqbal Ramadhan
Mahasiswa Sosiologi Universitas Brawijaya yang suka makan di warung bu pah, kertoraharjo
12 Juli 2024 15:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dzakwan Iqbal Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Anime Rent a Girlfriend yang terbit pada 12 juli 2017 dan digarap oleh studio TMS Entertainment. Foto: Wallpaper Flare
zoom-in-whitePerbesar
Anime Rent a Girlfriend yang terbit pada 12 juli 2017 dan digarap oleh studio TMS Entertainment. Foto: Wallpaper Flare
ADVERTISEMENT
Anime Kanojo Okarishimasu (Rent a Girlfriend) merupakan anime yang dibuat oleh Reiji Miyajima yang mengisahkan seorang mahasiswa bernama Kazuya Kinoshita yang baru saja mengalami putus cinta dan hal tersebut membuat ia menderita. Demi mengobati rasa kesepian hatinya, Kazuya mencoba mengatasinya dengan menyewa jasa rental pacar melalui aplikasi seluler dan bertemu dengan Chizuru Mizuhara, seorang gadis cantik dan sempurna yang bekerja sebagai pacar sewaan. Di awal kencan pertama, Chizuru memenuhi apa yang dibayangkan oleh Kazuya, yaitu wanita yang berpenampilan menarik dan memiliki kepribadian yang lucu serta peduli. Namun, setelah waktu kencan selesai dan kembali ke rumah, Kazuya membaca berbagai ulasan tentang profil Chizuru. Ia merasa bahwa ia ditipu karena semua hal yang telah dilakukan seharian ternyata semuanya sudah sering dilakukan oleh Chizuru dengan klien lainnya. Kesal merasa hatinya dipermainkan, Kazuya membuat penilaian negatif dan memberikan rating rendah terhadap Chizuru. Saat mereka melakukan pertemuan yang kedua kalinya, Chizuru menyadari bahwa Kazuya memberikan penilaian rendah, dan saat itu segala sifat yang ditunjukkan selama kencan berbanding terbalik, ia menjadi perempuan yang cerewet, tempramen, dan blak-blakan. Di tengah situasi ini, Kazuya mendapat kabar bahwa kesehatan neneknya yang memburuk dan terpaksa membawa Chizuru ke rumah sakit. Setelah sampai di rumah sakit, neneknya bahagia ketika Kazuya memiliki pacar seperti yang selalu dia harapkan. Padahal hubungan mereka hanya sebatas pacar sewaan. Tidak mampu mengungkapkan kebenaran, Kazuya dan Chizuru terpaksa berpura-pura menjalin hubungan palsu dan bertindak seolah-olah mereka menjalani hubungan yang serius.
ADVERTISEMENT
Di balik kisah komedi dan romantis yang tertuang di dalam anime tersebut, secara implisit kita dapat melihat ada campur tangan teknologi dan modernisasi yang berusaha untuk masuk ke dalam ranah perasaan manusia. Tidak hanya itu, terdapat beberapa aspek yang dapat disorot dalam anime tersebut, seperti pencarian jati diri seseorang dan kritik terhadap konsumerisme dari sudut pandang sosiologi.

Pencarian Jati Diri

Kazuya sebagai protagonist sering kali terjebak dalam kebingungan antara identitas diri yang ia inginkan dan kenyataan yang ia hadapi. Ketidakmampuan Kazuya untuk membedakan antara cinta sejati dan kebutuhan akan validasi eksternal, yaitu pengakuan dari keluarganya menggambarkan krisis identitas yang dialami banyak orang muda di era digital, di mana citra diri sering kali dibentuk oleh persepsi orang lain melalui media sosial dan interaksi online.
ADVERTISEMENT
Karena terdapat beban ekspektasi dari keluarganya bahwa ia kini sudah memiliki seorang pacar yang padahal hanya sebatas pacar sewaan, Kazuya mengalokasikan uang kebutuhan kuliahnya untuk menyewa jasa pacar Chizuru setiap ia sedang berkunjung dengan keluarganya. Sungguh ironis ketika seorang mahasiswa yang belum berpenghasilan tetap harus memenuhi ekspektasi hubungan romantis keluarganya.

Komodifikasi Hubungan Romantis

Fenomena pacar sewaan dalam anime ini dapat dilihat sebagai bentuk komodifikasi hubungan romantis, di mana emosi dan interaksi pribadi diperdagangkan sebagai barang jasa. Hal ini mencerminkan tren dalam masyarakat modern yang semakin mengkomersialisasikan aspek-aspek kehidupan pribadi, termasuk cinta dan hubungan. Melalui karakter Chizuru, anime ini menunjukkan bagaimana hubungan yang pada awalnya bersifat transaksional dapat berkembang menjadi lebih kompleks, menggambarkan batasan antara yang nyata dan yang palsu dalam konteks emosi manusia.
ADVERTISEMENT

Kritik terhadap Konsumerisme

Baudrillard, seorang sosiolog asal perancis mengemukakan dalam buku The Consumer Society: Myths & Structures, bahwa konsumsi tidak hanya sebatas pada barang dan jasa, melainkan telah meluas ke hampir semua aspek kehidupan. Pandangannya menyatakan bahwa “apapun bisa menjadi objek konsumsi:. Hal ini menyebabkan dominasi konsumsi dalam kehidupan kita dan menjadikan konsumsi sebagai bagian utama dari budaya kita.
Dalam hal ini, kita dapat melihat bagaimana terdapat kebutuhan hasrat yang harus dipenuhi oleh Kazuya. Ketika sang protagonis depresi dan tenggelam dalam kegalauan, ia melakukan masturbasi dengan menonton tayangan yang tidak senonoh. Dalam masyarakat konsumen, seksualitas memiliki peran sentral yang sangat penting. Seksualitas tidak hanya mewarnai segala sesuatu yang ditawarkan sebagai konsumsi semata, melainkan juga ditawarkan sebagai objek konsumsi itu sendiri.
ADVERTISEMENT

Kesimpulan

Anime Rent a Girlfriend menunjukkan sebuah dinamika sosial yang terjadi karena adanya campur tangan teknologi dan modernisasi. Hal ini menyebabkan transformasi nilai pada masyarakat. Tidak hanya itu, akibat yang ditimbulkan oleh modernisasi, yaitu konsumerisme menyebabkan munculnya suatu kebutuhan untuk mengisi hati yang kosong melalui jasa rental pacar. Meskipun pada akhirnya tuntutan yang berasal dari luar menyebabkan kita teralienasi dengan sendirinya sebab kita tidak mengenal jati diri sendiri.