Surplus Kalori untuk Penambahan Berat Badan

Dzaky Firmansyah
Universitas Amikom Purwokerto
Konten dari Pengguna
20 Mei 2022 21:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dzaky Firmansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Shutterstock.com/Tinny-Photo
zoom-in-whitePerbesar
Shutterstock.com/Tinny-Photo

Salah satu pertanyaan terbesar di pusat kebugaran seperti tempat gym adalah bagaimana mendapatkan massa otot secara cepat dan efisien.

ADVERTISEMENT
Sementara surplus kalori merupakan kondisi dimana seseorang akan mengonsumsi kalori lebih banyak dibanding biasanya dan hanya mengeluarkan kalori sedikit. Surplus kalori biasanya dilakukan oleh seseorang yang menginginkan berat badan ideal atau seseorang yang memiliki tubuh kurus atau underweight. Tentu semua orang menginginkan memiliki tubuh ideal yang ditunjukkan dengan angka normal pada acuan Body Mass Index. Surplus kalori akan menjadi langkah yang diperlukan untuk menambah massa otot dengan cara yang sangat efisien.
ADVERTISEMENT
Surplus kalori yang besar kemungkinan akan menghasilkan lebih banyak lemak dan rasio lemak terhadap otot yang tidak menguntungkan. Hal tersebut menyebabkan lebih banyak waktu yang harus dihabiskan untuk menurunkan lemak tubuh. Oleh karena itu, kelebihan kalori yang terlalu besar akan menyebabkan tidak efisien karena memperlambat proses mencapai tubuh yang ideal.
Hal pertama yang harus diketahui adalah bahwa untuk melakukan kegiatan surplus kalori perlu diimbangi dengan pelatihan ketahanan atau sering disebut workout. Jika tujuannya adalah mendapatkan otot, maka itu jelas akan menjadi penting. Jika akan melakukan surplus kalori tanpa stimulus latihan apa pun, kemungkinan masih akan mendapatkan beberapa otot, namun rasio lemak terhadap otot juga akan sangat buruk.
Di samping itu, penting untuk memikirkan potensi untuk mendapatkan otot. Surplus kalori akan menentukan berapa banyak berat badan Anda bertambah, sedangkan variabel lain akan mempengaruhi rasio otot terhadap lemak. Beberapa perspektif lain yang penting untuk dipertimbangkan seperti lama pelatihan ketahanan atau workout, umur, jenis kelamin, rasio pelatihan, kualitas diet untuk memastikan tingkat konsumsi protein, genetika, kualitas/ kuantitas tidur, dan tingkat stres.
ADVERTISEMENT
Seseorang yang masih muda dengan tingkat stres rendah yang baru berlatih ditambah diet yang baik, dengan genetika yang baik untuk mendapatkan otot dan juga mendapatkan tidur yang nyenyak, maka kemungkinan harus memiliki surplus kalori yang sedikit lebih besar. Semakin jauh dari deskripsi tersebut, semakin kecil surplus kalori yang dapat diterapkan.
Bagi pemula, 1-2 kg per bulan dengan mengonsumsi 250-500 kcal mungkin akan menjadi ideal. Bagi wanita, mungkin akan memilih cara tersebut agar massa ototnya bertambah. Namun seiring berjalannya waktu, seseorang akan melihat untuk memperlambatnya menuju tanda <0,5 kg per bulan dengan konsumsi 125-250 kcal.
Sebagian besar orang yang telah melakukan transformasi terhadap bentuk fisik selama bertahun-tahun telah melakukan sesuatu yang disebut "masa pemimpi" pada tahap tertentu di awal pelatihan. Masa pemimpi adalah masa dimana seseorang menghabiskan waktu yang lama dalam surplus kalori yang lebih besar dari ideal yang menghasilkan otot namun kemudian akhirnya kecewa karena sebagian besar adalah lemak. Seringkali untuk laki-laki, ini akan menjadi total kenaikan berat badan 15-20 kg selama jangka waktu ini juga.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, hal tersebut tergantung pada situasi dan tujuan masing-masing. Jika menginginkan tubuh ideal disertai membangun otot, masuk akal untuk memilih ujung bawah spektrum atau konsumsi 125-250 kcal. Jika tidak peduli dengan penambahan lemak, masuk akal untuk menggunakan spektrum yang lebih tinggi atau konsumsi 250-500 kcal. Jika tujuan seseorang adalah untuk mengubah fisik sepenuhnya, masuk akal untuk membidik titik manis di tengah dengan cara konsisten mendapatkan ukuran tubuh ideal, tanpa mendapatkan lebih banyak lemak daripada yang diperlukan.