Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Jangan Sampai Bocor! Ini 5 Cara Ampuh Lindungi Data Pribadi Anda
3 Januari 2025 14:54 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Dzamar Maulana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di era digital , hidup terasa semakin praktis. Dengan smartphone di genggaman, kita bisa menjelajahi dunia, berbagi momen berharga di media sosial, hingga bekerja dari mana saja. Namun, di balik kemudahan ini, apakah Anda pernah memikirkan seberapa aman data pribadi yang Anda bagikan secara online? Penting untuk memahami cara melindungi data pribadi agar tetap aman dari ancaman di dunia digital.
ADVERTISEMENT
Tanpa kita disadari, aktivitas seperti membagikan momen ulang tahun atau mengisi formulir online dapat membuka celah bagi pencurian data. Bahkan, beberapa dari kita mungkin berpikir, “Apa pentingnya data saya? Tidak ada yang berharga.” Tapi kenyataannya, data sekecil apapun bisa dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Dengan maraknya tindakan peretasan termasuk pencurian data pribadi, dibuatlah Undang-Undang terkait Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) yang tercantum dalam, UU PDP Nomor 27 Tahun 2022, POJK Nomor 22 Tahun 2023 dan juga POJK Nomor 11/ POJK.03/2022 yang berisikan kriteria penyalahgunaan data pribadi serta hukuman yang diberikan untuk para pelakunya.
Pencurian data pribadi dapat menimbulkan berbagai dampak, mulai dari trauma hingga kerugian finansial. Misalnya, tiba-tiba kartu kredit digunakan tanpa izin, atau e-wallet Anda diretas. Tidak hanya individu, perusahaan juga bisa menjadi korban karena kelalaian karyawannya. Oleh karena itu, untuk melindungi data pribadi, berikut lima cara sederhana yang bisa Anda terapkan.
ADVERTISEMENT
1. Periksa Keamanan Link Sebelum Membuka
Periksa apakah laman yang ingin dikunjungi menggunakan HTTP atau HTTPS, dimana keduanya disebut Hypertext Transfer Protocol yang mana merupakan metode sebagai transmisi data antara browser kita dan juga laman yang akan kita kunjungi, perbedaan nya HTTPS disebut protokol yang lebih Secure atau aman karena teknologi Secure Socket Layer (SSL) atau Transport Layer Security (TLS). Cara mengenalinya adalah dengan melihat pada bagian URL di browser kita masing-masing.
2. Teliti Domain atau Akhiran Link
Saat membuka URL, pastikan domainnya memiliki ekstensi umum seperti .com, .id, atau .net. Waspadai ekstensi yang tidak biasa seperti .xyz, .cn, atau .top, karena sering digunakan oleh situs yang kurang aman. Beberapa situs tidak aman bahkan menggunakan nomor IP yang dikemas dalam teks, sehingga terlihat meyakinkan. Jika Anda ragu, gunakan alat seperti urlvoid atau trustpilot untuk memeriksa kredibilitas link tersebut.
ADVERTISEMENT
3. Hati-Hati dengan Link Palsu (Phishing )
Periksa link dengan cermat sebelum mengklik. Pastikan link berasal dari sumber yang Anda kenal atau terpercaya. Waspadai link palsu yang dibuat mirip dengan situs asli, seperti mengubah nama domain dari bankasli.com menjadi aslibank.com. Link seperti ini sering digunakan dalam serangan phishing untuk mencuri informasi sensitif, seperti data rekening bank, username, atau kata sandi Anda. Pastikan Anda hanya membuka link yang benar-benar aman.
4. Batasi Informasi Pribadi di Media Sosial
Bersosial di dunia maya memang menyenangkan, tetapi ada batasannya. Hindari membagikan informasi seperti tanggal lahir, nomor telepon, email, atau nomor KTP secara publik. Data ini bisa dimanfaatkan oleh peretas untuk menebak PIN atau kata sandi Anda, terutama jika Anda menggunakan tanggal lahir sebagai kombinasi. Solusinya, gunakan PIN dan kata sandi yang berbeda untuk setiap akun, serta rahasiakan informasi keluarga atau data pribadi lainnya agar tidak dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
5. Periksa Aplikasi di Perangkat Anda
Hal ini juga penting untuk dilakukan, karena pernah penulis menemukan kebocoran data pada suatu Perusahaan yang cukup terkenal dimana setelah ditelusuri ditemukanlah celah kerentanan yang ternyata bukan dari situs resminya melainkan dari gadget salah satu pegawai, saat didapatkan nomor IP dan informasi log kunjungan situs kecurigaan terpusat pada salah satu manajer dan dilakukanlah pengecekan. Benar saja, terdapat aplikasi yang dapat men-debug ponsel secara remote dan memiliki kendali terhadap ponsel, dimana aplikasi tersebut tidak memiliki nama ataupun icon, bahkan pemilik ponsel pun tidak sadar akan kehadiran aplikasi tersebut. Ciri-ciri dari suatu ponsel terdapat aplikasi yang mengandung malware adalah ponsel terasa lambat dan penyimpanan terasa penuh, saat beberapa ciri tersebut sudah anda rasakan, sebaiknya lakukanlah Tindakan pada ponsel anda.
ADVERTISEMENT
Dari sini, kita dapat belajar bahwa menjaga keamanan data pribadi adalah tanggung jawab yang tidak bisa diabaikan. Aktivitas sederhana seperti berbagi momen atau mengisi formulir online dapat membuka celah bagi peretas jika dilakukan tanpa kehati-hatian. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh individu, tetapi juga oleh perusahaan tempat kita bekerja. Kebocoran data pribadi pegawai bisa menjadi pintu masuk untuk meretas sistem perusahaan, bahkan membahayakan data pelanggan yang sangat berharga. Dalam era digital ini, ancaman terhadap data pribadi semakin canggih, sehingga kesadaran dan kewaspadaan harus terus ditingkatkan. Dengan melindungi data pribadi, kita tidak hanya menjaga diri sendiri, tetapi juga orang-orang di sekitar kita dan kepercayaan yang telah dibangun dalam ekosistem digital. Jangan biarkan kelalaian kecil menjadi bumerang yang merugikan, karena keamanan adalah investasi terbaik untuk masa depan yang lebih aman dan nyaman.
ADVERTISEMENT