Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mari Mengenal Hereditas, Lingkungan, dan Ruang Lingkupnya
1 Oktober 2024 8:04 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Dzikra Mufti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap manusia di dunia ini pasti memiliki bawaan genetik yang diwariskan oleh garis keturunannya, baik secaa fisik maupun psikologis.
ADVERTISEMENT
Hereditas atau yang biasa disebut keturunan adalah aspek utama genetik yang mempengaruhi prospek sebuah perkembangan seseorang.
Sedangkan lingkungan merupakan cakupan semua aspek kehidupan manusia baik secara eksternal ataupun internal.
Dalam perkembangan manusia, terdapat tiga faktor-faktor yang dapat memicu hereditas, diantara lain:
a. Aliran Nativisme
Aliran nativisme merupakan aliran yang memiliki pendapat jika seluruh perkembangan manusia berfaktor pada bawaan yang sudah ada sejak lahir sehingga menghasilkan bentuk akhir dari perkembangan manusia.
b. Aliran Empirisme
Aliran empirisme merupakan aliran yang memiliki pendapat jika perkembangan manusia berfaktor pada lingkungan, pendidikan, dan pengalaman yang sudah dimiliki manusia sejak dini. Aliran ini memandang perkembangan manusia yang positif atau negatif tergantung dari pengaruh lingkungan manusia itu sendiri. Dalam dunia pendidikan aliran ini dikenal dengan nama optinisme paedagogis
ADVERTISEMENT
c. Hukum Konvergensi
Psikolog Jerman bernama William Stern berpendapat jika hukum konvergensi merupakan aliran yang memiliki pendapat bahwa perkembangan manusia berfaktor pada campuan aliran nativisme dan aliran empirisme, dengan kata lain ada faktor bawaan dan lingkungan dan tidak dominan kepada dua aliran tersebut.
Setelah mengenal faktor yang dapat memicu perkembangan manusia, hereditas atau keturunan memiliki dua hal yang berterkaitan dan saling terhubung dengan lingkungan, yakni:
a. Lingkungan yang mendukung, contohnya ada seorang anak yang memiliki potensi dibidang tari secara genetik namun tidak dapat mengembangkannya lebih lanjut,, seperti kurang adanya pelatihan yang memadai.
Dari contoh tadi dapat dilihat jika lingkungan juga saling terhubung dengan hereditas (keturunan).
b. Ekspresi Gen, contohnya seorang ibu yang stress pada masa kehamilannya sehingga mempengaruhi ekspersi gen yang berdampak pada perkembangan anaknya di masa mendatang, tanpa mengubah strukturnya.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, hereditas (keturunan) juga memiliki tiga cara berinteraksi dengan lingkungan, yaitu:
1. Passive Genotype-Environment Interaction
Interaksi ini terjadi di mana orang tua memiliki garis genetika yang sama dengan anak sehingga menciptakan lingkungan atau pengaruhan tertentu bagi anak tersebut. Contohnya anak yang memiliki genetik cerdas dan gemar membaca maka kemungkinan orang tuannya lebih sering membawa anaknya ke toko buku atau menyediakann banyak buku di rumah.
2. Evocative Genotype-Environment Interaction
Interkasi ini terjadi secara evokatif, yang mana seorang anak memengaruhi jenis lingkungan fisik dan sosialnnya. Contohnya anak yang aktif dan mudah tersenyum cenderung lebih banyak mendapatkan stimulasi sosial dari pada anak yang diam dan pasif pada lingkungan sosialnnya.
3. Active Genotype-Environment Interactions
ADVERTISEMENT
Interaksi ini terjadi ketika ada anak-anak yang aktif dan memiliki banyak rasa ingin tahu mulai menjelajahi lingkungan atau hal-hal yang menarik minat dan menantang dirinya.
...
Dosen Pembimbing: Ibu Maolidah, M.Psi