Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Metode Cepat Baca Al-Quran Mama Papa Diajarkan Pada Puluhan Guru Ngaji
14 Mei 2019 23:46 WIB
Tulisan dari Dzulfikar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat masih kecil, saya mengingat betul belajar baca Al-Quran dengan metode Iqra' yang bukunya disusun oleh K.H. As’ad Humam (1933-1996). Metode baca Al-Quran Iqra hampir sama dengan metode belajar huruf alphabet. Semua huruf diajarkan dari huruf Alif sampai dengan huruf Ya.
ADVERTISEMENT
Metode baca Al-Quran Mama Papa justru berbeda. Metode ini justru melakukan pendekatan cerita. Cara bacanya pun hampir mirip dengan membaca Arab Melayu. Menariknya, huruf-huruf hijaiyah yang berjumlah 29 dikenalkan dengan bahasa sehari-hari sehingga mudah dimengerti.
Buku metode cepat baca Al-Quran Mama Papa ini disusun oleh Ustaz Muhammad Taslim, salah seorang guru TK di daerah BSD Serpong. Beliau merupakan lulusan Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran di daerah Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Ustaz Taslim bercerita bahwa dirinya menyusun buku tersebut sejak tahun 1999. Bahkan, jauh sebelum krisis moneter melanda Indonesia.
Malahan, sejak tahun 1996 metode ini sudah mulai disosialisasikan Ustaz Tasilm di beberapa Lembaga Permasyarakatan (Lapas), seperti Lapas Wanita Anak Tangerang, Lapas Kedung Pane Semarang, dan beberapa daerah lainnya di Jawa Timur seperti di Pasuruan, Probolinggo hingga Jember.
ADVERTISEMENT
Saat itu Ustaz Taslim berniat untuk memberikan ilmunya secara cuma-cuma. Bahkan beliau memberikan materinya tersebut dalam bentuk softcopy. Namun, atas saran seorang sahabat, Ustaz Taslim pun mendaftarkan karyanya pada lembaga yang berwenang dalam HaKI (Hak atas Kekayaan Intelektual).
Hal tersebut semata-mata dilakukan untuk melindungi patennya sehingga tetap bisa disebarluaskan secara gratis dan mudah. Tujuannya tak lain adalah untuk turut berperan dalam program berantas buta huruf Al-Quran.
Di dalam buku Metoda Membaca AlQuran Mama Papa terdapat empat cerita utama. Misalnya untuk cerita pertama mengisahkan anggota rumah tangga yang terdiri dari Mama, Papa, Kakak dan Saya.
Kalimatnya berbunya "Ada MAMA, PAPA, KAKAK, SAYA"
Kata-kata itulah yang digunakan dengan huruf hijaiyah. Ada diganti dengan huruf Alif dan Dal. Mama diganti dengan huruf Mim, Papa diganti dengan huruf Fa, Kakak diganti dengan hururf Kaf dan Saya diganti dengan huruf Sa dan Ya.
ADVERTISEMENT
Metode ini menurut saya sangat menarik. Bahkan bisa lansung saya ajarkan kepada putri saya yang beru saja menginjak usia empat tahun. Ia bisa dengan mudah mengenal ke-tujuh huruf tersebut hanya dalam waktu kurang dari lima menit saja.
Alasan itulah yang membuat Sinarmas Land menggandeng Ustaz Taslim untuk memberkan traning kepada para guru ngaji di beberapa masjid sekitar BSD, Serpong.
Salah satu perwakilan Sinarmas Land, Tika mengungkapkan bahwa kegiatan Training of Traniers (ToT) ini menargetkan orang tua dan anak-anak yang belum bisa membaca Al-Quran. Harapannya agar para guru ngaji yang mengikuti kegitan tersebut bisa mengajarkannya kepada murid-muridnya di TPA yang diampunya.
Hal tersebut dilakukan bukan tanpa alasan. Menurutnya, mengutip data BPS tahun 2018 ternyata ada 54 persen umat Islam yang buta huruf Al-Quran.
Tika juga menambahkan bahwa kegiatan ToT ini menyasar guru ngaji di 77 Masjid di sektiar BSD yang akan dibagi dalam enam sesi traning. Kebetulan saya hadir pada tanggal 12 Mei 2019 yang merupakan kegiatan ketiga kali dari enam rangkaian yang akan diselenggarakan. Kegiatan ToT di pusatkan di Masjid Cikal Harapan BSD, Serpong.
ADVERTISEMENT
Output-nya nanti diharapkan setelah metode mengajar baca Al-Quran Mama Papa ini dijalankan di bebeapa TPA kemudian akan dilombakan dengan mengundang semua peserta anak didik dari 77 masjid yang dipilih sebelumnya.