Konten dari Pengguna

Keren Banget! Mahasiswa Telkom Bawa Inovasi Digital "Nukertrash" ke Bank Sampah

Lukman Hakim
Mahasiswa Aktif S1 Teknik Industri Institut Teknologi Telkom Purwokerto
21 Oktober 2024 15:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lukman Hakim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Petugas Bank sampah Cikrak Desa Jatimulyo
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Bank sampah Cikrak Desa Jatimulyo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wah, nggak nyangka, ya! Desa Jatimulyo yang asri ini ternyata jadi tempat inovasi menukar sampah melalui platform digital yang keren banget. Siapa sangka, Bank Sampah Cikrak yang tadinya cuma mengandalkan pencatatan manual, sekarang bisa serba digital berkat aplikasi Nukertrash yang dibuat oleh mahasiswa IT Telkom Purwokerto. Kita sampai terpana saat melihat langsung bagaimana aplikasi ini bekerja dengan mulus dan efektif!
ADVERTISEMENT
Waktu Kita ngobrol dengan Pak Sabit Banani, pengelola Bank Sampah Cikrak, beliau cerita kalau dulu sering terjadi kesalahan ngurusin pencatatan sampah dari warga. "Sekarang mah gampang, tinggal buka Nukertrash, semua data langsung ketemu. Nggak perlu repot-repot nyatet manual lagi!" katanya sambil tersenyum lebar. Warga juga jadi lebih semangat, karena mereka bisa langsung cek berapa banyak uang yang didapat dari sampah yang mereka setorkan.
Logo Aplikasi Nukertrash sebagai Solusi Digital
Mahasiswa IT Telkom Purwokerto yang tergabung dalam tim ini bener-bener bikin inovasi yang nggak cuma keren, tapi juga bermanfaat banget buat lingkungan. Salah satu mahasiswa, Junaidi, yang ikut mengembangkan aplikasi ini cerita, “Kami pengen masyarakat lebih melek teknologi, apalagi buat hal yang penting kayak pengelolaan sampah. Nukertrash ini bisa bikin mereka lebih sadar soal pentingnya daur ulang.”
ADVERTISEMENT
Dan ternyata, efeknya terasa banget! Warga Desa Jatimulyo, dari yang tua sampai yang muda, jadi lebih aktif setor sampah ke Bank Sampah Cikrak. Mereka seneng karena semua serba gampang. “Dulu susah ngajak warga ikut program bank sampah, tapi sekarang malah mereka yang antusias,” kata Ibu Siti, warga setempat.
Menurut kita, inovasi Nukertrash ini nggak cuma solusi digital biasa. Ini contoh nyata gimana teknologi bisa nge-blend sama kehidupan sehari-hari warga desa. Melalui aplikasi ini, Bank Sampah Cikrak bisa lebih rapi, warga
lebih terlibat, dan pastinya lingkungan Desa Jatimulyo makin bersih. Salut banget buat mahasiswa IT Telkom Purwokerto yang berhasil menciptakan perubahan positif di sini!
Nggak sabar deh liat inovasi-inovasi selanjutnya dari mereka. Semoga Nukertrash ini juga bisa diterapkan di desa-desa lain. Maju terus, anak muda Indonesia!
ADVERTISEMENT