Konten dari Pengguna

Penguatan Empati dan Kesadaran Lingkungan melalui Kreativitas di Desa Tegalgondo

Dimas Agung Nugroho
S1 Ilmu Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Malang
23 Februari 2025 13:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dimas Agung Nugroho tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam upaya membangun karakter dan meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda, mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang melakukan Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Kelompok 15 melakukan serangkaian kegiatan edukatif di Desa Tegalgondo. Program berlangsung dari 21 Januari hingga 24 Februari 2025, bertujuan mendidik anak-anak serta masyarakat setempat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan berkontribusi dalam pembangunan karakter melalui kreativitas.
ADVERTISEMENT
Masalah lingkungan menjadi tantangan utama yang dihadapi tidak hanya di tingkat global, tetapi juga di desa-desa seperti Tegalgondo. Peningkatan polusi, pengelolaan limbah yang buruk, dan penurunan ruang hijau menjadi masalah serius yang berpotensi mengancam kesehatan masyarakat dan kualitas hidup. Dalam konteks ini, Desa Tegalgondo menghadapi tantangan serius, termasuk kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan.
Melihat situasi ini, para mahasiswa merasa terpanggil untuk berkontribusi dengan cara yang konstruktif. Mereka merancang program yang tidak hanya sekadar menyampaikan informasi, tetapi juga melibatkan masyarakat dalam tindakan nyata.
Salah satu fokus utama program ini adalah SD Negeri Tegalgondo, di mana mahasiswa berkolaborasi dengan guru dan siswa untuk menjalankan berbagai kegiatan edukatif. Dalam program ini, siswa diajarkan tentang pentingnya tanaman herbal dan sayuran sebagai bagian dari makanan sehat dan juga sebagai upaya menjaga lingkungan. Kegiatan seperti pembuatan pot dari botol bekas menjadi salah satu metode untuk mendorong kreativitas serta meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya daur ulang.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, program ini juga mencakup edukasi anti-bullying yang sangat relevan di lingkungan sekolah. Dengan menggandeng para guru, mahasiswa memberikan pelatihan dan materi untuk membekali siswa dengan pemahaman tentang pentingnya kerukunan dan saling menghargai di antara teman sebaya. Melalui aktivitas interaktif dan diskusi, anak-anak diajak untuk berani menolak tindakan bullying dan mendukung teman-teman mereka yang menjadi korban.
Kegiatan berkebun menjadi bagian integral dari program ini. Anak-anak dilibatkan dalam proses menanam dan merawat tanaman hias, sayuran, serta tanaman herbal. Kegiatan ini tidak hanya memberikan latihan fisik tetapi juga mendidik mereka tentang siklus kehidupan tanaman dan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sekitar. Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab dan cinta terhadap alam sejak dini.
ADVERTISEMENT
Keterlibatan masyarakat sangatlah penting dalam pelaksanaan program ini. Mahasiswa tidak hanya berfokus pada siswa, tetapi juga mengajak orang tua, guru, dan tokoh masyarakat untuk berpartisipasi. Kegiatan seperti bersih-bersih lingkungan dan penanaman tanaman herbal yang melibatkan seluruh warga desa bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Program ini bukan hanya tentang edukasi, tetapi juga tentang membangun kesadaran sosial yang berkelanjutan. Hudaniah, S.Psi., M.Si., sebagai dosen pembimbing lapang, menjelaskan bahwa tujuan jangka panjang dari program ini adalah memupuk nilai-nilai keperdulian dan kreativitas yang akan terus hidup dalam diri anak-anak. "Kami ingin generasi muda ini tumbuh menjadi individu yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki empati dan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dengan berbagai kegiatan yang menarik dan pendidikan yang menyentuh, mahasiswa PMM Kelompok 15 telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan karakter dan kesadaran lingkungan di Desa Tegalgondo. Melalui langkah nyata ini, harapan untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik dan masyarakat yang lebih peduli terhadap lingkungan hidup menjadi lebih nyata.
Program ini merupakan teladan bagi desa-desa lain untuk menggandeng generasi muda dalam pelestarian lingkungan, serta mengajarkan mereka tentang pentingnya menjaga keseimbangan alam untuk masa depan. Melalui kolaborasi ini, PMM diharapkan menjadi model bagi inisiatif serupa di seluruh Indonesia, yang pada akhirnya akan membawa dampak positif bagi lingkungan global.