Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Jangan Plastik, Berat Untuk Bumi!
22 Februari 2018 20:21 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari Earth Hour Depok tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Selamat Hari Peduli Sampah Nasional SobatEH!! Dalam memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2018 berbagai elemen masyarakat dan komunitas pecinta lingkungan bersama-sama untuk menjalani aksi peduli terhadap lingkungan. Hari peringatan tersebut menjadi bentuk teguran kita agar lebih peduli lagi terhadap lingkungan.
Sampah sendiri adalah material sisa baik dari hewan, tumbuhan, manusia yang tidak terpakai lagi dan dilepaskan ke alam dalam bentuk padat, cair, atau gas. Sampah sendiri hadir lebih banyak dihasilkan dari manusia. Manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab membuang sampah sembarangan tanpa memikirkan dampah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Sampah yang paling banyak ditemukan adalah plastik dan styrofoam. Parahnya lagi, kedua jenis sampah tersebut sulit diuraikan oleh tanah. Selain mengotori lingkungan, nyatanya plastik juga kurang sehat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Misalnya penggunaan plastik yang bersentuhan langsung dengan makanan dan minuman.
Kecuali para produsen yang bertanggung jawab dengan menggunakan plastik yang memiliki standar food grade. Mengapa plastik berbahaya? Karena plastik memiliki zat kimia yang beracun untuk tubuh manusia jika dimanfaatkan dalam waktu yang sering. Begitu juga dengan styrofoam, styrofoam mengandung komponen Benzena sebagai salah satu penyebab kanker.
Dampak terbesar karena adanya sampah adalah terjadinya banjir. Sayangnya, masyarakat masih enggan melirik seberapa besar bahaya yang timbul akibat pencemaran yang ditimbulkan oleh plastik. Jika sudah terjadi banjir, akhirnya berujung menyalahkan pemerintah. Padahal, pelaku terbesar dalam terjadinya banjir adalah manusia.
ADVERTISEMENT
Sampah plastik membutuhkan waktu 450-1000 tahun untuk terurai di lautan. Hal tersebut berdampak pada organisme laut yang terjerat atau tidak sengaja menelan sampah plastik. Dampak tersebut akan menyakiti biota laut, bahkan hingga berujung kematian. Menyedihkan bukan?
Di Indonesia yang sebelumnya memiliki jumlah penduduk 237 juta dan diperkirakan akan bertambah menjadi 270 juta dikhawatirkan juga berdampak pada kesehatan lingkungan. Dengan jumlah penduduk tersebut akan menghasilkan sampah sebanyak 130.000 ton/hari.
SobatEH, mau tau lebih dasyat lagi? Ternyata, Indonesia menjadi negara kedua terbesar di dunia sebagai penghasil sampah plastik ke lautan. Diduga 46.000 sampah plastik mengapung setiap mil persegi samudera. Bahkan, kedalaman sampah plastik di Samudera Pasifik hampir mencapai 100 meter dari permukaan laut.
ADVERTISEMENT
Sedangkan di Depok sesuai data Februari 2017 – tepat satu tahun yang lalu – sampah yang dihasilkan selama per hari mencapai 1.200 ton. Parahnya lagi, Tempat Pembuangan Akhir di Cipayung, Depok hanya mampu menampung sebanyak 700 ton per hari.
Menangani hal tersebut pemerintah Depok menginstruksikan agar Unit Pengelolaan Sampah (UPS) setiap daerah membantu menangani masalah tersebut. Diharapkan UPS mampu mengurangi debit pembuangan sampah ke TPA Cipayung. Selain itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan kota Depok juga memanfaatkan budidaya moggot dan lalat hitam yang mampu mengurai sampah.
Duuh, pemerintahan kota saja sudah hampir pusing menangani masalah sampah. Kamu masih mau jadi perusak lingkungan dengan membuah sampah sembarangan? Ingat ya SobatEH, tidak hanya sampah kantong plastik, tetapi segala halnya yang berkaitan dengan plastik, seperti botol plastik. Ayo dong ajak teman-teman kamu untuk stop menggunakan plastik. Sudah tau berdampak buruk untuk lingkungan, ada baiknya kita mengurangi penggunaan plastik.
ADVERTISEMENT
SobatEH bisa kok mengganti kantong belanja plastik dengan reusable bag atau botol minum plastik dengan tumbler. Masih banyak cara lainnya yang dapat SobatEH lakukan untuk menghentikan penggunaan plastik. Ada beberapa fakta lainnya yang perlu SobatEH ketahui
5 Fakta Plastik
Pertama, memproduksi botol plastik diperlukan kurang lebih 175 juta barel minyak bumi dalam setahun. Biaya produksi tersebut setara dengan konsumsi 1 juta mobil lho SobatEH.
Kedua, diperlukan waktu 1 milenium atau 1000 tahun untuk mengurangi sampah plastik di tanah.
Ketiga, Indonesia memproduksi kurang lebih 300 juta ton yang berpotensi mencemari lingkungan. Hal tersebut semakin menambah bahan kimia berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan makhluk hidup.
Keempat, fakta memusnahkan plastik dengan cara dibakar adalah salah besar. Cara tersebut justru akan menimbulkan zat kimia berbahaya, Dioksin yang memicu kanker dan gangguan syaraf. Selain itu, udara zat plastik menghasilkan zat karsinogen di udara dan sangat berbahaya jika terhirup.
ADVERTISEMENT
Kelima, kantong plastik yang biasanya kita gunakan saat belanja menyebabkan 544gr polusi di udara dan menjadi salah satu faktor banjir karena dibuang sembarangan.
Nah SobatEH, dengan adanya fakta-fakta di atas kamu masih tega gak sih untuk mencemari lingkungan dan kesehatan? Katakan tidak yuk untuk plastik dan ubah gaya hidupmu menjadi lebih sehat dan cinta terhadap lingkungan.
Zakiah – Tim Online EHD