Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Mengintip Keindahan Jembatan Brug Over den Brantas te Kediri
13 Juni 2022 22:04 WIB
Tulisan dari Siti Solechatul Jannah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jembatan Brug Over den Brantas te Kediri atau yang biasa dikenal masyarakat setempat sebagai Jembatan Lama pertama kali diresmikan dan digunakan sebagai jembatan "Groote Postweg" oleh Kolonial Belanda pada tanggal 18 Maret 1869. Jembatan yang menggunakan konstruksi besi yang dibangun di atas tiang sekrup yang dipasang di dalam sungai ini merupakan jembatan besi pertama di Jawa yang digarap oleh seorang insinyur bernama Syte Westerbaan Muurling.
ADVERTISEMENT
Jembatan ini membentang di atas Sungai Brantas yang menghubungkan dua kecamatan di Kota Kediri, yakni Kecamatan Kota dan Kecamatan Mojoroto. Jembatan Lama banyak menjadi saksi perkembangan Kota Kediri sejak dulu. Jembatan yang sudah berusia satu setengah abad itu kini telah resmi menjadi bangunan cagar budaya Kota Kediri.
Dalam sejarahnya, jembatan bersejarah ini pernah menjadi saksi pernikahan Ratu Belanda yakni Putri Juliana dan dengan Bernhard pada 7 Januari 1937. Saat itu jembatan dihiasi sedemikian rupa penuh dengan lampu. Jembatan Lama juga pernah menjadi sasaran penyerbuan dan pengeboman pasukan Jepang sebelum Jepang akhirnya menguasai seantero Kota Kediri, namun serangan pengeboman tersebut dapat dihentikan.
Setelah genap berusia 150 tahun, tepat pada 18 Maret 2019 Jembatan Lama Kota Kediri akhirnya resmi ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya Kota Kediri, bersamaan pula dengan peresmian Jembatan Baru yang berada 500 meter di utara jembatan lama. Oleh karenanya lalu lintas kendaraan beroda 4 atau lebih dialihkan ke jembatan Baru, sedangkan jembatan lama hanya dapat dilalui kendaraan beroda 2 dan pejalan kaki saja. Sehubungan dengan ditetapkannya sebagai bangunan cagar budaya dapat ditemukan papan peringatan untuk tidak membuang putung rokok di sepanjang jembatan lama. Hal tersebut dikarenakan trotoar kayu pada jembatan lama mudah terbakar. Meskipun begitu keadaan bangunan yang sudah berusia 150 tahun ini tetap kokoh berdiri. Kemudian selama Ramadhan 1441 Hijriah hingga sekarang jembatan Lama ditutup untuk umum oleh pemerintah Kota Kediri. Jembatan warisan zaman kolonial Belanda ini ditutup dalam rangka pemutusan rantai penyebaran Covid-19. Pasalnya sering kali jembatan lama ini dijadikan tempat nongkrong warga untuk ngabuburit.