Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pelatihan Pembuatan Pupuk Bokashi untuk Masyarakat Peduli Api Kabupaten Berau
1 September 2022 11:10 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Dwi Rama Nugraha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ada 4 kata yang paling cocok untuk menggambarkan 22 orang Masyarakat Peduli Api (MPA) Kabupaten Berau, yaitu disiplin, kritis, aktif, dan bersemangat. Bagaimana tidak, mereka semua mengikuti Pelatihan Pembuatan Pupuk Bokashi dengan begitu baik. Mereka datang tepat waktu, aktif bertanya dan mengemukakan pendapat di kelas teori dan praktik, serta mengikuti kegiatan teori dan praktik sesuai dengan yang diarahkan oleh Widyaiswara atau Pengajar.
ADVERTISEMENT
Pelatihan Pembuatan Pupuk Bokashi yang dilaksanakan di Samarinda pada tanggal 27-30 Agustus 2022 ini merupakan pelatihan kerjasama antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Berau dan Balai Pelatihan Lingkungan Hidup & Kehutanan (BPLHK) Samarinda. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan peningkatan kapasitas kepada MPA binaan BPBD Kabupaten Berau sehingga dapat memanfaatkan hasil Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) menjadi sesuatu lebih berguna yaitu Pupuk Bokashi.
Komentar di atas merupakan testimoni salah satu peserta pelatihan. Pelatihan Pembuatan Pupuk Bokashi memang dikemas sedemikian rupa oleh Widyaiswara BPLHK Samarinda. Pada pelatihan ini peserta belajar tentang bagaimana membuat pupuk bokashi, mulai dari membuat starter pupuk hingga mengemas pupuk bokashi. Kelas teori dibuat se-interaktif dan menarik sehingga peserta nyaman dan bersemangat mengikutinya. Kelas praktik juga tidak kalah seru karena dilakukan di Workshop Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) BPLHK Samarinda. Fyi, tahun ini BPLHK Samarinda telah memiliki Workshop HHBK untuk menunjang kegiatan pelatihan.
Kepala Pelaksanan BPBD Kabupaten Berau, H. Thamrin, S. Sos mengemukakan bahwa setelah pelatihan ini para MPA wajib beraktualisasi menerapkan pengetahuan yang didapatkan di daerah masing-masing. Hal ini juga ditekankan oleh Plh. BPLHK Samarinda, Elfa Rifadi, S.Hut, di mana pelatihan dapat dikatakan berhasil jika tercapainya output, outcome, benefit, & impact pelatihan. Hal ini bisa dicapai jika para peserta pelatihan menerapkan apa yang didapat menjadi bentuk nyata di lingkungan mereka.
ADVERTISEMENT