Indragiri Akan Segera Memiliki RAJA Baru

Edi Liem
A Life Learner dan Relationship Observer yang Hobby Nonton Film serta Penggemar Kopi
Konten dari Pengguna
10 Januari 2017 10:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Edi Liem tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Masyarakat Indragiri, Riau segera miliki raja 'baru'. Dalam hal ini bukan berarti ada 'raja' kecil yang menduduki atau mengembalikan kerajaan monarki di kawasan Indragiri. Penambalan itu hanya untuk menjaga simbol adat istiadat Melayu Indragiri. Direncanakan, penambalan putra mahkota kerajaan Indragiri ke 27 ini akan dilaksanakan pada 25 Februari 2017 di Replika Istana Kerajaan Indragiri di Danau Raja Rengat Indragiri Hulu. Disebut Ketua Kekerabatan Kesultanan Indragiri Raja Mambang Mit, penambalan tersebut merupakan keinginan dari masyarakat Indragiri tetap menjaga adat istiadat Melayu Indragiri.
ADVERTISEMENT
''InsyaAllah, penambalan putra mahkota ini dilakukan untuk menjaga simbol kebudayaan Melayu Indragiri. Nanti yang manambalkan itu Sesepuh Kerajaan Indragiri Rivai Rachman dan digelar pada 25 Februari akan datang. Untuk diingatkan, ini bukan membentuk atau menghidupkan kerajaan lagi, hanya untuk menjaga simbol Kemelayuan Indragiri itu di tanah NKRI ini,'' terang Maizir, Senin (9/1/2017).
Disebut Maizir, Putra Mahkota yang akan ditabalkan adalah Tengku Alimahara yang merupakan putra dari Tengku Muhammad, Raja Indragiri ke 26 yang sudah mangkat. Tujuan dari penambalan tersebut kembali ditegaskan Maizir adalah pelurusan sejarah kesultanan Indragiri.
''Ini adalah simbol adat istiadat Indragiri untuk melestrikan adat budaya Melayu Indragiri itu sendiri. Sekarang sultan Indragiri itu adalah utusan simbol dari status adat istiadaat Budaya Indragiri. Selama ini memang kosong, setelah raja ke 26 mangkat. Dan sebagai adat budaya, Melayu yang patut dilestarikan,'' jelasnya.
ADVERTISEMENT
Terkait yang akan diundang, Maizir menyebutkan insyaAllah adalah Gubernur Riau, Forkopimda, para Bupati/Walikota dan tentu saja masyarakat Indragiri khususnya.
''Jadi perlu diingat, ini bukan membangkitkan lagi kesultanan atau kerajaan Indragiri di Indonesia. Zaman sekarang seluruh kesultanan itu mendukung NKRI. Ini hanya menempatkan Sultan yang menjadi simbol akan Adat Istiadat Melayu Indragiri,'' tuturnya.