Konten dari Pengguna

Sampah Plastik di Sungai: Ancaman Lingkungan dan Kehidupan

edija Manullang
Mahasiswa universitas Katolik Santo Thomas medan
13 Mei 2025 16:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari edija Manullang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sampah plastik. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sampah plastik. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Membuang sampah plastik di sungai memiliki dampak yang sangat berbahaya bagi lingkungan dan kehidupan. Padahal, sungai merupakan sumber air penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Namun, sungai di Indonesia saat ini terancam oleh pencemaran sampah plastik yang dibuang oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Berikut dampak dan bahaya membuang sampah plastik di sungai:
Pencemaran air: Sampah plastik yang terurai di sungai mencemari air dengan mikroplastik, bahan kimia berbahaya, dan bakteri. Air yang tercemar ini tidak layak untuk dikonsumsi, diairi, dan digunakan untuk keperluan lainnya.
Banjir: Sampah plastik yang menumpuk di sungai dapat menyumbat aliran air, menyebabkan pendangkalan, dan meningkatkan risiko banjir. Banjir dapat merusak rumah, infrastruktur, dan menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan.
Kematian hewan: Hewan-hewan yang hidup di sungai dan sekitarnya sering terjerat, terluka, atau bahkan mati karena sampah plastik. Sampah plastik juga dapat mencemari rantai makanan dan membahayakan kesehatan manusia.
Kerusakan ekosistem: Sampah plastik dapat merusak ekosistem sungai dan mengganggu keseimbangan alam. Hal ini dapat berakibat pada hilangnya keanekaragaman hayati dan berkurangnya fungsi sungai.
ADVERTISEMENT
Berikut beberapa upaya untuk mengatasi pencemaran sampah plastik di sungai:
Meningkatkan kesadaran masyarakat: Penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya membuang sampah plastik di sungai. Hal ini dapat dilakukan melalui edukasi, kampanye, dan program-program yang melibatkan masyarakat.
Pengelolaan sampah yang efektif: Pemerintah perlu membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif, termasuk infrastruktur pengumpulan, pengolahan, dan pembuangan sampah yang ramah lingkungan.
Pengurangan penggunaan plastik: Masyarakat perlu mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan beralih ke alternatif yang lebih ramah lingkungan seperti tas belanja kain, botol minum isi ulang, dan wadah makanan yang dapat digunakan kembali.
Membuang sampah plastik di sungai merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab dan memiliki konsekuensi yang serius bagi lingkungan dan kehidupan. Kita harus bekerja sama untuk mengatasi masalah ini dengan meningkatkan kesadaran masyarakat, membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif, dan mengurangi penggunaan plastik. Mari jaga sungai kita agar tetap bersih dan lestari untuk generasi sekarang dan masa depan.
ADVERTISEMENT
Edija Manullang, mahasiswa fakultas ilmu komputer universitas Katolik Santo Thomas.