Sukses Bebas Karhutla, Desa Ini Bangun Jembatan Reward Fire Free Village

Editor News
Freelance News Hunter
Konten dari Pengguna
26 April 2018 8:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Editor News tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ket Foto: Jembatan atau Dwiker yang dibangun di desa ini hasil reward Program Fire Free Village atau Desa Bebas Api di Riau
ADVERTISEMENT
PANGKALAN KERINCI - Mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) telah menjadi komitmen desa-desa di Pulau Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti. Hal ini dibuktikan oleh Desa Tanjung Padang, Kecamatan Merbau dan Desa Putri Tasik Putri Puyu yang telah berhasil menjaga daerah mereka dari karhutla.
Kepala Desa Tanjung Padang, Abu Sufian mengatakan sejak desa mereka tergabung dalam Program Desa Bebas Api atau Fire Free Village Program (FFVP) yang diinisiasi oleh PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) masyarakat menjadi lebih sadar untuk menjaga lahan dan tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar. Sebab, setiap harinya perangkat desa, koordinator Desa Bebas Api di Desa (Crew Leader), TNI, dan Polri melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk terus menjaga lahan dari api.
ADVERTISEMENT
Tahun 2014, Abu menyebutkan jumlah lahan yang terbakar sekitar 2.000 hektar dan tahun 2015 sekitar 500 hektar. Namun, tahun 2016 dan 2017 desa yang terdiri dari 302 Kepala Keluarga (KK) ini sama sekali tidak terbakar.
"Kami berhasil mendapatkan reward Rp100 juta dalam bentuk pembangunan infrastruktur, karena sukses menjaga desa kami tidak terbakar. Rencananya kami akan buat dwiker atau jembatan," terang Abu.
Abu mengapresiasi RAPP yang terus berkomitmen menjaga lingkungan supaya tidak terjadi Karhutla melalui program Desa Bebas Api ini. Program tersebut menurutnya tidak hanya sekedar mencegah lahan tidak terbakar, namun juga sangat bermanfaat dalam mengedukasi masyarakat.
"Sekarang kesadaran masyarakat desa kami cukup tinggi bahkan mereka saling mengingatkan agar tidak membakar lahan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Manajer Program Desa Bebas Api, Sailal Arimi mengatakan program ini diikuti oleh 18 desa dan nantinya beberapa desa yang telah berhasil menjaga lahannya tidak terbakar akan menjadi "Masyarakat Tangguh Api" yang sudah mandiri dalam menjaga lahan.
"Kami menyadarkan masyarakat agar tidak membakar lahan, menyediakan alternatif pertanian dengan membantu membuka lahan menggunakan peralatan pertanian, sosialisasi kepada masyarakat dan pemantauan udara. Kami juga memberikan reward dalam bentuk infrastruktur bagi desa yang sukses mencegah karhutla sebesar Rp 100 juta," paparnya.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia, Willem Rampangilei juga turut mengapresiasi program ini. Dikatakannya, pencegahan bukan hanya tanggung jawab satu pihak saja, tetapi semua elemen masyarakat.
"Program desa bebas api ini dapat berkontribusi dalam menekan angka karhutla. Semoga program ini secara lokal dapat diperluas dan diadopsi di daerah-daerah di Indonesia dalam upaya pencegahan kebakaran," kata Willem. dal
ADVERTISEMENT