Dompet Digital dan Perilaku Konsumsi Milenial Muslim

Edo Segara Gustanto
Dosen FEBI IIQ An Nur YK, Mahasiswa Doktoral Hukum Ekonomi Syariah UII
Konten dari Pengguna
25 Maret 2024 12:55 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Edo Segara Gustanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber gambar: Dokumen Pribadi/Edo Segara Gustanto
zoom-in-whitePerbesar
Sumber gambar: Dokumen Pribadi/Edo Segara Gustanto
ADVERTISEMENT
Podcast yang diadakan oleh prodi Hukum Islam Program Doktor (HIPD) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta pada tanggal 22 Maret 2024, mengangkat sebuah tema yang diangkat dari penelitian Dr. Anton Priyo Nugroho dkk., dengan judul "Dompet Digital dan Etika Konsumsi Islam."
ADVERTISEMENT
Tentu judul podcast ini sangat menarik bagi saya selaku host dalam acara tersebut. Dalam penelitian yang judul aslinya adalah "Exploring The Adoption of Digital Wallets Among Islamic Millennials in Yogyakarta, Indonesia Using an Extented UTAUT Model: The Role of Islamic Consumption Ethics," terungkap jika penelitian tersebut menunjukkan harapan kinerja, harapan usaha, dan pengaruh sosial secara positif mempengaruhi kemauan generasi milenial Islam untuk mengadopsi dompet digital. Namun, kondisi fasilitas dan etika konsumsi dalam Islam tidak muncul sebagai faktor signifikan dalam menentukan perilaku generasi milenial Islam.
Di era digital saat ini, dompet digital telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup modern. Fenomena ini tidak hanya mempengaruhi cara kita bertransaksi, tetapi juga memberikan dampak yang signifikan pada perilaku konsumsi, termasuk di kalangan milenial Muslim. Seiring dengan kemajuan teknologi, semakin banyak aplikasi dompet digital (OVO, Dana, GoPay, LinkAja, LinkAja Syariah, dll.) yang menawarkan kemudahan berbelanja, mentransfer uang, bahkan berdonasi secara instan dengan hanya menggunakan ponsel pintar.
ADVERTISEMENT
Namun, pertanyaannya adalah, bagaimana penggunaan dompet digital memengaruhi perilaku konsumsi milenial Muslim, dan sejauh mana nilai-nilai agama masih memainkan peran dalam keputusan mereka?
Bagaimana Milenial Muslim Menggunakan Dompet Digital
Dompet digital menawarkan kenyamanan yang tak tertandingi. Milenial Muslim, seperti generasi lainnya, cenderung mencari solusi yang cepat dan efisien dalam kehidupan sehari-hari. Dengan dompet digital, mereka dapat melakukan transaksi di mana saja dan kapan saja, tanpa perlu membawa uang tunai atau kartu kredit secara fisik. Hal ini mengubah pola pembelian menjadi lebih impulsif, karena prosesnya menjadi lebih mudah dan cepat.
Namun demikian, aspek lain yang perlu dipertimbangkan adalah sejauh mana penggunaan dompet digital ini sejalan dengan prinsip-prinsip Islam dalam hal keuangan dan konsumsi. Dalam agama Islam, yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: (1). Konsep pengeluaran yang bijaksana (istifâdah), (2). Menghindari dari sifat pemborosan (isrâf), yang tidak kalah penting juga (3). Keadilan dan keberpihakan terhadap mereka yang kurang mampu (zakat).
ADVERTISEMENT
Dalam konteks ini, milenial Muslim dihadapkan pada pertanyaan moral tentang bagaimana menggunakan dompet digital secara bertanggung jawab sesuai dengan ajaran agama mereka.
Selain itu, perlu juga diperhatikan dampak sosial dari penggunaan dompet digital terhadap masyarakat secara luas. Misalnya, adopsi dompet digital dapat membantu memperluas akses keuangan bagi mereka yang sebelumnya tidak memiliki rekening bank formal, termasuk di kalangan masyarakat Muslim yang tinggal di daerah terpencil atau di negara-negara berkembang. Namun, di sisi lain, penggunaan dompet digital juga dapat meningkatkan kesenjangan ekonomi jika tidak semua orang memiliki akses yang sama terhadap teknologi tersebut.
Menghadapi Kemajuan Teknologi dengan Pendekatan Islam
Dalam menghadapi tantangan ini, pendekatan yang seimbang antara kemajuan teknologi dan nilai-nilai agama menjadi kunci. Milenial Muslim perlu mempertimbangkan dengan cermat bagaimana mereka menggunakan dompet digital dengan memperhatikan prinsip-prinsip Islam tentang keuangan dan konsumsi yang bertanggung jawab. Hal ini melibatkan kesadaran akan pola pembelian yang bijaksana, penghindaran dari perilaku konsumtif yang berlebihan, serta komitmen untuk berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, dompet digital tidak hanya merupakan alat praktis untuk bertransaksi, tetapi juga menjadi cermin dari bagaimana milenial Muslim memadukan antara modernitas dengan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari mereka. Dengan kesadaran yang tepat, penggunaan dompet digital dapat menjadi sarana untuk mencapai kesejahteraan pribadi dan sosial yang sejalan dengan ajaran Islam.
Menggunakan dompet digital, kesadaran akan pola pembelian yang bijaksana dan penghindaran dari perilaku konsumtif yang berlebihan menjadi kunci. Selain itu, milenial Muslim juga harus mempertimbangkan dampak sosial dari penggunaan teknologi ini, termasuk dalam hal akses keuangan yang lebih luas dan kesenjangan ekonomi.
Dengan memadukan modernitas dengan nilai-nilai agama, milenial Muslim dapat menggunakan dompet digital sebagai alat untuk mencapai kesejahteraan pribadi dan sosial yang sejalan dengan ajaran Islam. Dengan demikian, penting bagi mereka untuk terus menjaga kesadaran akan prinsip-prinsip agama dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam penggunaan teknologi digital.[]
ADVERTISEMENT