Konten dari Pengguna

Ekonom Sarankan Menkeu yang Baru Pahami Fiskal dengan Baik

Edo Segara Gustanto
Dosen FEBI IIQ An Nur YK, HIPD UII, Pusat Kajian dan Analisis Ekonomi Nusantara
22 Juli 2024 12:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Edo Segara Gustanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dok. Pribadi/Edo Segara Gustanto (Ekonom Pusat Kajian Analisis Ekonomi Nusantara)
zoom-in-whitePerbesar
Dok. Pribadi/Edo Segara Gustanto (Ekonom Pusat Kajian Analisis Ekonomi Nusantara)
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa waktu terakhir, muncul sejumlah nama yang dikaitkan dengan jabatan Menteri Keuangan. Nama-nama seperti Budi Gunadi Sadikin, Kartiko Wirjoatmojo, Royke Tumilaar, Chatib Basri, dan Mahendra Siregar sering disebut-sebut. Menariknya, sebagian besar dari mereka memiliki latar belakang yang kuat di sektor perbankan dan lembaga keuangan, khususnya sebagai alumni Bank Mandiri. Sebagai contoh, Budi Gunadi Sadikin, Kartiko Wirjoatmojo, dan Royke Tumilaar adalah nama-nama yang dikenal luas di kalangan banker. Terkait hal ini, Kusfiardi, Ekonom Fine Institute memberikan komentar beberapa nama calon Menteri Keuangan pilihan Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Pertama, ada Chatib Basri yang dikenal sebagai akademisi dan teknokrat, juga sedang menjabat sebagai Direktur Utama PT. Bank Mandiri Tbk. Meskipun memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas di bidang ekonomi, nama-nama ini mungkin lebih cocok untuk posisi yang berhubungan dengan bank dan lembaga keuangan daripada untuk posisi Menteri Keuangan.
Kedua, Mahendra Siregar, yang sejak 2022 memimpin Otoritas Jasa Keuangan (OJK), adalah birokrat sekaligus teknokrat yang memiliki kompetensi tinggi di sektor perbankan dan lembaga keuangan. Namun, kembali lagi, sosok seperti Mahendra Siregar mungkin lebih tepat untuk mengurus sektor ini dibandingkan mengisi posisi Menteri Keuangan.
Ketiga, ada Perry Warjiyo, yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI), juga disebut-sebut sebagai kandidat Menteri Keuangan. Namun, peran Gubernur BI yang fokus pada kebijakan moneter mungkin tidak sepenuhnya sejalan dengan tuntutan posisi Menteri Keuangan yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan harus Kompenten dan Memahami Fiskal
“Pemilihan Menteri Keuangan adalah hak prerogatif presiden. Namun, jika nama yang ditunjuk tidak memiliki kompetensi yang memadai, dampaknya bisa mempengaruhi kredibilitas presiden. Seorang Menteri Keuangan dituntut untuk memiliki kemampuan mengintegrasikan instrumen fiskal guna mengatasi masalah fundamental ekonomi nasional. Selain itu, mereka harus mampu membangun sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis produksi, termasuk menggerakkan lembaga keuangan sebagai perantara untuk menumbuhkan sektor ekonomi produktif,” ungkap Kusfiardi dalam keterangan persnya (17/7/2024).
“Oleh karena itu, dalam menentukan Menteri Keuangan, sangat penting untuk mempertimbangkan kompetensi dan kemampuan individu dalam mengelola kebijakan fiskal dan ekonomi secara keseluruhan, bukan hanya berdasarkan latar belakang di sektor perbankan dan lembaga keuangan,” tambah mantan Koordinator Koalisi Anti Utang (KAU) ini.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan yang baru menjadi sorotan penting mengingat tantangan besar yang dihadapi Indonesia dalam pengelolaan keuangan negara. Menteri Keuangan yang baru diharapkan memiliki pemahaman yang mendalam tentang postur keuangan negara, termasuk beban hutang yang cukup besar dan pengelolaan program-program sosial.
Indonesia punya Beban Hutang yang Signifikan
"Saat ini, Indonesia menghadapi beban hutang yang signifikan. Menteri Keuangan yang baru harus mampu merumuskan strategi untuk mengelola hutang ini dengan efektif tanpa membebani pertumbuhan ekonomi," ungkap Edo Segara Gustanto, ekonom Pusat Kajian Analisis Ekonomi Nusantara.
Selain itu, program makan siang gratis yang telah diluncurkan pemerintah menjadi salah satu program sosial yang membutuhkan alokasi anggaran yang besar. Pengelolaan anggaran yang efisien dan berkelanjutan sangat penting agar program ini dapat terus berjalan tanpa mengganggu stabilitas keuangan negara.
ADVERTISEMENT
"Kami berharap siapa pun Menteri Keuangan yang baru dapat menghadirkan inovasi dan kebijakan yang mampu meningkatkan efisiensi anggaran serta mengoptimalkan penerimaan negara. Pemahaman mendalam tentang kondisi ekonomi global dan domestik juga menjadi kunci dalam menyusun kebijakan fiskal yang adaptif dan responsif terhadap tantangan ekonomi saat ini," tambah Edo yang juga akademisi Universitas Islam Indonesia.
Pengelolaan keuangan negara yang baik akan membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan pembangunan nasional. Oleh karena itu, pemilihan Menteri Keuangan yang tepat menjadi krusial dalam upaya mencapai stabilitas ekonomi dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung Menteri Keuangan yang baru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya demi kemajuan bangsa dan negara," tutup Edo.[]
ADVERTISEMENT