Solusi Keuangan Islam untuk Atasi Pinjol

Edo Segara Gustanto
Dosen FEBI IIQ An Nur YK, Mahasiswa Doktoral Hukum Ekonomi Syariah UII
Konten dari Pengguna
9 Februari 2024 16:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Edo Segara Gustanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pinjaman Online. Foto: Dok. Finmas
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pinjaman Online. Foto: Dok. Finmas
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sedang ramai beberapa kampus-kampus besar menggunakan skema pembayaran uang kuliah bekerja sama dengan pinjol (fintech). Meski pihak fintech (dalam hal ini Danacita) sendiri tidak ingin lembaganya disebut pinjol. Karena menurut Danacita pinjol identik dengan sesuatu yang negatif.
ADVERTISEMENT
Seperti dilansir oleh Kumparan.com yang dikutip dari situs resmi Danacita, ternyata tidak hanya ITB yang menjalin kerja sama dengan mereka. Namun, ada beberapa kampus negeri dan swasta lainnya yang tersebar di Indonesia bekerja sama dengan Danacita. Total, ada 148 kampus yang menjalin kerja sama dengan Danacita.
Menarik kiranya membahas persoalan skema pembiayaan pinjol untuk biaya kuliah yang sedang marak dikaitkan dengan keuangan Islam. Keuangan Islam mungkin bisa menjadi salah satu solusi dari persoalan-persoalan tersebut.

Pinjaman Online dan Keuangan Islam

Permasalahan pinjaman online (Pinjol) telah menjadi fokus perhatian utama dalam ranah keuangan modern, terutama di kalangan masyarakat dengan akses terbatas terhadap layanan keuangan formal. Dalam konteks ini, pendekatan keuangan Islam muncul sebagai solusi yang menjanjikan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh Pinjol.
ADVERTISEMENT
Salah satu ciri utama dari Pinjol adalah suku bunga yang tinggi dan praktik pengumpulan utang yang agresif, yang sering kali membebani konsumen dengan beban keuangan yang berat.
Selain itu, praktik penagihan yang agresif dan kurang etis juga menjadi masalah serius dalam industri pinjaman online. Beberapa perusahaan pinjaman online menggunakan metode penagihan yang menekan dan mempermalukan peminjam yang gagal membayar tepat waktu, bahkan dengan mengancam atau melakukan tindakan kekerasan.
Tidak adanya regulasi yang memadai dalam industri pinjaman online juga menjadi kendala besar. Banyak negara yang belum memiliki kerangka regulasi yang cukup kuat untuk mengawasi dan mengatur praktik pinjaman online, sehingga meningkatkan risiko penyalahgunaan dan eksploitasi terhadap konsumen.
Dalam skema prinsip-prinsip keuangan Islam lebih menekankan pada keadilan, transparansi, dan keberlanjutan ekonomi. Prinsip-prinsip ini membuka jalan bagi solusi yang lebih etis dan inklusif dalam mengatasi permasalahan Pinjol.
ADVERTISEMENT

Solusi Keuangan Islam

Salah satu solusi keuangan Islam yang dapat diterapkan adalah model pembiayaan syariah seperti murabahah, mudharabah, atau musyarakah. Dalam model-model ini, risiko dan keuntungan dibagi secara adil antara pemberi pinjaman dan penerima pinjaman, dengan penekanan pada kerja sama dan kemitraan jangka panjang.
Selain itu, lembaga keuangan Islam seperti bank syariah, koperasi syariah, dan baitul maal di masjid dapat memainkan peran penting dalam menyediakan alternatif yang lebih berkelanjutan dan beretika bagi konsumen yang membutuhkan akses keuangan.
Lembaga-lembaga ini dapat menawarkan produk-produk yang sesuai dengan prinsip-prinsip keuangan Islam, seperti pembiayaan mikro, pembiayaan konsumen, dan pembiayaan qardhul hasan (pinjaman kebaikan), dengan suku bunga yang lebih wajar dan proses pengumpulan utang yang lebih berempati.
ADVERTISEMENT
Untuk mewujudkan solusi keuangan Islam yang efektif dalam mengatasi pinjol, kolaborasi antara Pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat sipil diperlukan. Regulasi yang memadai dan insentif yang tepat harus diterapkan untuk mendukung pengembangan lembaga keuangan Islam dan memperluas akses keuangan bagi mereka yang membutuhkan. Pendidikan keuangan juga penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang prinsip-prinsip keuangan Islam dan manfaatnya dalam mengatasi permasalahan keuangan yang kompleks.
Dengan pendekatan yang berbasis pada prinsip-prinsip keadilan, transparansi, dan keberlanjutan ekonomi, solusi keuangan Islam memiliki potensi besar untuk mengatasi permasalahan Pinjol dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap inklusi keuangan yang lebih luas dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.[]