Memahami Jenis-jenis Exchange Traded Fund (ETF) di Bursa Efek Indonesia

edoazhara
seorang penggiat investasi dan sehari-hari bekerja sebagai analis senior di Divisi Penilaian Perusahaan 2, Bursa Efek Indonesia.
Konten dari Pengguna
16 Februari 2021 10:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari edoazhara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pergerakan saham. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pergerakan saham. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Melanjutkan tulisan sebelumnya “Tentang Exchange Traded Fund (ETF) di Bursa Efek Indonesia”, kali ini saya akan ajak anda untuk mencoba mengenali produk ini lebih dalam.
ADVERTISEMENT
Sampai dengan 31 Desember 2020, terdapat 47 produk ETF yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Dari 47 produk tersebut, 3 produk merupakan ETF dengan underlying Obligasi, sedangkan 44 produk lainnya merupakan ETF dengan underlying Saham. Lalu apa yang membedakan kedua produk tersebut?
ETF denganunderlying Obligasi sendiri memiliki kelebihan dapat memberikan imbal hasil selain capital gain, investor juga dapat memperoleh dividen. Sebagai contoh, Reksa Dana Premier ETF Indonesia Sovereign Bonds (XISB) membagikan dividen sebanyak 5x sepanjang tahun 2020 dengan nominal yang berbeda.
Terkait ETF dengan underlying Saham sendiri, terdapat dua jenis metode pengelolaan yaitu ETF aktif dan ETF pasif. ETF aktif sendiri dikelola secara aktif oleh manajer investasi (MI) berdasarkan kriteria dan pemilihan efek yang ditentukan oleh MI sehingga kinerja ETF bergantung kepada kinerja MI tersebut. ETF aktif sendiri bertujuan untuk mencapai performa terbaik untuk mengalahkan market performance. Sebagai contoh produk ETF aktif adalah Premier ETF Indonesia Financial Fund (XIIF).
ADVERTISEMENT
Berlawanan dengan ETF aktif, ETF pasif sendiri mengacu kepada indeks tertentu yang sudah ditetapkan oleh MI, sehingga kinerja portofolio kurang lebih akan mengikuti pergerakan indeks acuan yang digunakan. ETF pasif bertujuan untuk replikasi kinerja indeks acuan tersebut. Sebagai contoh produk ETF pasif adalah ETF Premier Sri Kehati Fund (XISR) yang menggunakan Indeks SRI-KEHATI sebagai acuan. Indeks SRI-KEHATI sendiri disusun oleh Yayasan SRI-KEHATI dengan menggunakan prinsip keberlanjutan, keuangan, dan tata kelola yang baik, serta kepedulian terhadap lingkungan hidup sebagai tolok ukurnya.
Lalu, sebagai investor yang akan mengelola portofolionya sendiri, apa yang harus dilakukan? Anda dapat melakukan kombinasi dari berbagai produk yang ada, dengan membaca dan mempelajari prospectus dan fund fact sheet yang tersedia dengan tetap memperhatikan profil risiko dan tujuan yang hendak dicapai. Selamat berinvestasi!
ADVERTISEMENT
Edo Azhara-Penulis adalah seorang penggiat investasi dan sehari-hari bekerja sebagai analis senior di Bursa Efek Indonesia.