Pasar Saham dan Pasar Kripto, Apa Bedanya?

edoazhara
seorang penggiat investasi dan sehari-hari bekerja sebagai analis senior di Divisi Penilaian Perusahaan 2, Bursa Efek Indonesia.
Konten dari Pengguna
6 Mei 2021 16:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari edoazhara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pergerakan saham. Foto: NTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pergerakan saham. Foto: NTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketika sedang menunggu azan maghrib, selintas muncul celoteh di linimasa akun twitter saya, tentang keramaian dan potensi keuntungan dari pasar cryptocurrency sekitar dua bulan belakangan. Dimulai dari kenaikan gila-gilaan koin BTC dan terutama DOGE, sampai kemudian ada yang menarik kesimpulan, apakah Bursa Saham telah ditinggalkan oleh para trader-nya untuk kemudian berpindah ke pasar cryptocurrency?
ADVERTISEMENT
Menurut pendapat saya pribadi, dua hal tersebut adalah hal yang sangat berbeda. Bursa Saham adalah tempat di mana industrinya diatur sangat ketat. Bursa saham memiliki jam perdagangan, memiliki syarat berapa jumlah minimal aset untuk tercatat, berapa jumlah pemegang sahamnya dan potensi risiko penurunan harga saham dalam satu hari, termasuk potensi kenaikan dalam satu hari. Saat ini, kenaikan harian dibatasi di kisaran 25-35%, dan penurunan maksimal 7% per hari. Bisa saja turun 7% per hari selama beberapa hari, tapi tentu Anda bisa membaca sinyal yang kurang baik dari hal tersebut.
Hal yang tidak ditemukan di pasar kripto, sehingga (mungkin) para pedagang dan pemain (sebetulnya saya tidak suka menggunakan istilah pemain ini) menjadi berpindah ke “kolam’’ yang berbeda. Apakah benar demikian?
ADVERTISEMENT
Saat ini, per tahun 2021, sejak tanggal 4 Januari 2021-5 Mei 2021, rata-rata transaksi harian di Bursa Efek Indonesia berkisar di angka Rp14 triliun per hari. Jumlah yang menurut pendapat saya masih cukup ramai. Saya masih ingat betul, periode awal pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia dan diumumkan sampai ke Indonesia, dua minggu sesudahnya rata-rata perdagangan harian saham di Bursa Efek Indonesia berada di kisaran Rp4-5 triliun per hari.
Satu hal yang masih saya percaya dan saya pelajari sampai sekarang, investasi di pasar saham memungkinkan pemegang saham mendapatkan dividen dalam bentuk kas, selain potensi keuntungan dari selisih harga saham. Selain itu, sebagai pemegang saham, Anda juga berhak atas aset dari perusahaan tersebut, apabila misalnya perusahaan tersebut pailit, tentu setelah dikurangi dari utang dan kewajibannya.
ADVERTISEMENT
Siapa saja pemilik perusahaan, siapa yang menjalankan bisnis melalui perwakilan dari manajemen dan dewan komisaris, terpampang nyata. Setiap tahun Anda bisa datang ke Rapat Umum Pemegang Saham, bertanya perkembangan terkini dari bisnis yang Anda miliki. Bagaimana potensi ke depannya? Apakah perusahaan memiliki dana untuk ekspansi? Bisa jadi, apabila ternyata perusahaan tidak memiliki kas yang mencukupi, Anda diminta untuk menambah modal. Suatu hal yang wajar dalam bisnis tentunya.
Lalu apa bedanya dengan pasar kripto? Pasar kripto sendiri tidak memiliki batasan kenaikan dan penurunan harga per hari, tidak memiliki jam perdagangan, tidak memiliki regulator yang mengatur. Kenaikan dan penurunan harga lebih dipengaruhi oleh tingkat permintaan dan penawaran yang ada di pasar sekunder, sehingga harga bisa bergerak liar sewaktu-waktu.
ADVERTISEMENT
Saya selalu ingat, konsep risiko dan tingkat keuntungan, di mana umumnya, semakin tinggi potensi pengembalian investasi, semakin tinggi risikonya. Tidak ada jaminan bahwa Anda benar-benar akan mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi dengan menerima lebih banyak risiko.
Tidak ada makan siang yang gratis di dunia ini, sehingga menurut pendapat pribadi saya, apabila memang Anda tertarik untuk melakukan trading (saya tidak menyebut investing) di pasar cryptocurrency, saya harap Anda memang sudah benar-benar memahami risiko dan segala potensi, baik potensi keuntungan dan kerugian, yang melekat di dalamnya.
Tetap tenang, jangan panik, tidak perlu merasa ketinggalan kereta dan fear of missing out. Baca dan pelajari dulu semuanya, sebelum Anda memutuskan membeli sesuatu.
Selamat berinvestasi
ADVERTISEMENT
Edo Azhara- penulis adalah seorang penggiat investasi yang sehari-hari bekerja di industri keuangan.