Konten dari Pengguna

Catatan Debat Pilkada Trenggalek: Siap Hadapi Tantangan Lokal & Dinamika Global

Eduardo Edwin Ramda
Eduardo Edwin Ramda - Aktif sebagai analis kebijakan di Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD). Penulis juga aktif mengikuti konferensi ilmiah dan melakukan advokasi kebijakan publik.
7 November 2024 12:46 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Eduardo Edwin Ramda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suasana debat pilkada trenggalek - source: Youtube
zoom-in-whitePerbesar
Suasana debat pilkada trenggalek - source: Youtube
ADVERTISEMENT
Dalam debat Pilkada Trenggalek, pasangan calon tunggal Mochamad Nur Arifin dan Syah Muhamad Nata Negara (Ipin-Syah) menampilkan visi yang tajam dan relevan terhadap isu lokal maupun global. Dalam pidato dan sesi tanya jawab, mereka menekankan pentingnya penguatan ekonomi mandiri di Trenggalek untuk menghadapi tantangan global, seperti tren proteksionisme yang mungkin meningkat dengan kepemimpinan baru Donald Trump. Di depan publik, Ipin-Syah menguraikan gagasan yang tidak hanya mendukung sektor UMKM dan ketahanan pangan lokal, tetapi juga menyiapkan Trenggalek untuk tetap stabil dan kompetitif di tengah perubahan kebijakan internasional yang berdampak pada ekonomi nasional.
ADVERTISEMENT
Salah satu daya tarik utama dari pasangan Ipin-Syah adalah kemampuan mereka dalam menyampaikan gagasan dengan sangat baik, terukur, dan sejalan dengan visi nasional menuju Indonesia Emas 2045. Dalam debat publik, mereka tidak sekadar menampilkan wacana tanpa substansi, tetapi juga menawarkan rencana yang konkret dan relevan untuk membangun Trenggalek. Dengan konsep pembangunan yang berbasis data akurat, mereka menunjukkan pemahaman mendalam tentang tantangan dan peluang di kabupaten ini. Pendekatan ini mengesankan karena berbeda dari kebanyakan kandidat yang sering mengandalkan retorika tanpa solusi yang jelas.
Kecakapan Ipin-Syah dalam merancang kebijakan yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat menjadi bukti nyata komitmen mereka terhadap pembangunan yang inklusif. Program-program yang diusung pun tidak hanya menyasar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mendukung ketahanan sosial dan lingkungan. Misalnya, konsep ketahanan pangan yang mereka dorong tidak hanya bertujuan meningkatkan produktivitas lokal, tetapi juga membantu masyarakat mengurangi ketergantungan pada rantai pasok dari luar. Ini menjadi semakin relevan dalam menghadapi tantangan global seperti proteksionisme ekonomi, yang mungkin akan meningkat jika Donald Trump kembali berkuasa dan mengimplementasikan kebijakan-kebijakan ekonomi nasionalis yang proteksionis. Kebijakan semacam itu dapat memengaruhi ekonomi global dan rantai pasok internasional, membuat daerah seperti Trenggalek perlu memperkuat ketahanan ekonomi secara mandiri.
ADVERTISEMENT
Ipin-Syah juga mendukung program penghapusan piutang macet UMKM sebagaimana digagas dalam PP No. 47 Tahun 2024 oleh Prabowo Subianto. Program ini membuka peluang bagi Trenggalek untuk meningkatkan daya saing ekonomi lokal, yang berpotensi mengamankan ekonomi daerah dari dampak kebijakan proteksionis di tingkat internasional. Kemandirian yang ditawarkan melalui penguatan UMKM ini juga bisa meminimalisasi dampak dari perubahan kebijakan perdagangan internasional yang dapat memengaruhi harga barang dan ketersediaan produk di pasar lokal. Dengan fokus pada pemberdayaan UMKM dan mendukung produksi dalam negeri, Trenggalek tidak hanya mampu menjaga stabilitas ekonominya, tetapi juga mendukung keberlanjutan jangka panjang.
Selain fokus pada ekonomi, pasangan Ipin-Syah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pembangunan sosial dan lingkungan. Mereka berkomitmen untuk mengatasi masalah stunting dan kemiskinan ekstrem yang masih menjadi tantangan di banyak daerah di Indonesia. Program "Dapur Cinta" yang mereka gagas menyediakan nutrisi tambahan bagi ibu hamil dan bayi, sebagai salah satu upaya untuk mengurangi angka stunting. Melalui inisiatif ini, mereka tidak hanya mendukung kualitas hidup generasi mendatang tetapi juga berinvestasi dalam pembangunan sumber daya manusia yang lebih sehat dan berkualitas.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pasangan ini memperkenalkan program Adipura Desa, yang mendorong masyarakat untuk menanam bahan pangan sendiri sekaligus menjaga kebersihan lingkungan. Upaya ini sejalan dengan agenda keberlanjutan nasional dan target net zero carbon yang diusung Trenggalek dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah). Di tengah isu perubahan iklim dan potensi proteksionisme global, langkah ini sangat relevan dalam memperkuat ketahanan pangan di tingkat lokal, mengurangi ketergantungan pada rantai pasok global, serta mendukung Trenggalek dalam berkontribusi pada target nasional menuju keberlanjutan lingkungan.
Kemampuan komunikasi yang inklusif dan merangkul semua kalangan menjadi salah satu keunggulan pasangan ini. Penggunaan bahasa isyarat dalam menyampaikan visi-misi menunjukkan kepekaan mereka terhadap kelompok difabel, yang seringkali terpinggirkan dalam proses politik. Pendekatan ini memperkuat citra mereka sebagai calon pemimpin yang peduli terhadap semua elemen masyarakat dan siap bekerja dengan inklusif. Dukungan terhadap pendidikan gratis bagi difabel serta peningkatan fasilitas publik yang ramah bagi semua kalangan adalah langkah-langkah yang menjadikan Trenggalek sebagai daerah inklusif dan responsif terhadap kebutuhan warga yang beragam.
ADVERTISEMENT
Dengan dukungan partai-partai besar, pasangan Ipin-Syah tampil sebagai calon pemimpin yang kredibel, meskipun tanpa adanya persaingan dalam pilkada kali ini. Mereka tetap berupaya menjaga kepercayaan publik dengan menyampaikan visi dan misi yang substansial dan progresif. Hal ini menjadi penting dalam menghindari persepsi bahwa calon tunggal berarti kurangnya pilihan atau inovasi. Sebaliknya, Ipin-Syah menunjukkan komitmen untuk terus terlibat dengan masyarakat melalui dialog publik yang transparan dan proaktif mendengarkan aspirasi warga.
Dalam berbagai aspek, pasangan ini tidak hanya menawarkan kepemimpinan lokal yang berdedikasi, tetapi juga kepemimpinan yang selaras dengan tantangan nasional dan global. Program-program mereka tidak hanya bermanfaat bagi Trenggalek tetapi juga relevan dengan agenda nasional dalam mencapai masyarakat yang adil, makmur, dan berdaya saing. Melalui kepemimpinan yang berbasis data, inklusif, serta progresif, Ipin-Syah berpotensi membawa Trenggalek ke arah yang lebih baik, siap menghadapi dinamika global, dan berkontribusi dalam cita-cita besar Indonesia untuk mencapai kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyatnya.
ADVERTISEMENT