Konten dari Pengguna

Bahayakah Jika Penis Bayi Berukuran Kecil?

18 Oktober 2018 15:37 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari User Dinonaktifkan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mempunyai anak laki-laki memang sangat membanggakan banyak orangtua. Namun seringkali orangtua dibuat cemas ketika melihat ukuran kelamin anak laki-laki kesayangannya kecil atau lebih kecil dari teman sebayanya. Bahayakah hal ini?
Bahayakah Jika Penis Bayi Berukuran Kecil?
zoom-in-whitePerbesar
Terdapat berbagai kondisi yang dapat menyebabkan mikropenis, namun sebagian besar mikropenis sederhana (tanpa kelainan bentuk kelamin lain) tidak diketahui penyebabnya atau disebut juga mikropenis idiopatik. Penyebab lainnya yang lebih jarang, seperti penurunan produksi hormon androgen (testosteron) pranatal, testis (buah pelir) yang tidak berkembang dengan baik, gangguan produksi hormon testosteron atau gangguan pada reseptor testosteron. Hormon testosteron merupakan hormon yang dikeluarkan oleh buah pelir, yang berfungsi untuk penyempurnaan atau maskulinisasi bentuk kelamin termasuk penis. Sedangkan kelenjar pituitari mengeluarkan hormon yang berfungsi untuk mengatur pengeluaran hormon androgen di testis. Penis yang tenggelam dapat menyerupai mikropenis. Kondisi ini disebabkan lemak suprapubik (daerah depan penis) yang cukup tebal, sehingga sebagian atau seluruh batang penis tenggelam dan tidak terlihat.
ADVERTISEMENT
Mikropenis dapat merupakan bagian dari suatu sindrom atau kondisi yang lebih kompleks, seperti Sindrom Kallman, Sindrom Klinefelter, atau disorders of sex development (gangguan perkembangan jenis kelamin). Pada kondisi ini biasanya akan ditemukan manifestasi klinis lain yang menyertai, seperti kelamin ganda, testis tidak turun, hipospadia, pembesaran payudara, atau gangguan penciuman.