Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sama seperti pubertas dini, anak laki-laki yang terlambat puber dapat mengalami ketidakseimbangan hormon yang memengaruhi tumbuh kembangnya. Sebuah penelitian di Denmark baru-baru ini menemukan bahwa masa puber laki-laki yang terlambat dapat berdampak negatif pada kesuburannya ketika dewasa nanti.
Penelitian tersebut menemukan bahwa anak remaja pria yang pubernya terlambat berisiko memiliki ukuran testis yang lebih kecil dibandingan rata-rata remaja normal. Testis merupakan pabrik penghasil sperma, sehingga menurunnya volume testis sedikit banyak dapat memengaruhi jumlah produksi sperma. Normalnya, testis mampu menghasilkan 200 juta sperma setiap hari. Jumlah sperma yang sedikit setiap kali berejakulasi adalah salah satu faktor risiko ketidaksuburan pria.
ADVERTISEMENT
Puber terlambat juga dapat berpengaruh pada bentuk sperma pria, terutama pada bentuk kepala sperma. Pria dengan kelainan bentuk sperma cenderung lebih sulit memiliki anak. Pasalnya, bagian kepala sperma menyimpan enzim-enzim penting yang berfungsi membantu proses pembuahan sel telur. Kepala sperma juga mengandung informasi DNA yang akan diturunkan pada keturunan berikutnya.