2017, Pertamina Tuntaskan Dua Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi

30 Maret 2017 13:45 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ilustrasi geothermal (panas bumi) (Foto: Pixabay)
Untuk mendukung Proyek Listrik 35.000 MW, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menggenjot pembangunan pembangkit listrik yang menggunakan tenaga panas bumi atau geothermal. Perseroan menargetkan Commercial Operation Date (COD) 2 unit Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), yakni PLTP  KRH Unit 1 sebesar  30 MW dan Ulubelu Unit 4 di Lampung sebesar 55 MW pada semester pertama 2017.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PGE, Irfan Zainuddin mengatakan, dari COD dua proyek tersebut, kapasitas terpasang perusahaan akan menjadi sebesar 617 MW. Proyek akan mendapat alokasi anggaran biaya investasi (ABI) perusahaan sebesar 398,9 juta dolar AS yang terdiri dari 294,9 juta dolar AS untuk  Business Development (74 persen) dan sisanya 104 juta dolar AS (26 persen) untuk Non-Business Development.
”PGE akan menggelontorkan anggaran biaya investasi yang cukup besar untuk proyek panas bumi di tahun 2017 seperti yang sudah ditetapkan dalam kebijakan energi nasional, ”ungkap Irfan, melalui keterangan resmi yang diterima kumparan (kumparan.com), Kamis (30/3).
Dalam pengembangan energi panas bumi, jelas Irfan, hingga kini PGE telah memberikan kontribusi sebesar 35 persen dari total  Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang sudah berproduksi  1.535 MW.  Dari potensi panas bumi Indonesia  29 GW, sebagaimana roadmap yang dicanangkan Pemerintah pada 2025, total kontribusi panas bumi Indonesia sebesar 7,2 GW. Pertamina akan berkontribusi sebesar 2,3 GW (32 persen).
Ilustrasi geothermal (panas bumi) (Foto: Pixabay)
Irfan menyakinkan bahwa PGE akan terus mengakselerasi berbagai Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi. Tahun 2016, perusahaan telah berhasil menyelesaikan 3 (tiga) proyek PLTP lebih cepat dari jadwal yang direncanakan sehingga dapat berproduksi lebih awal.
ADVERTISEMENT
Ketiga proyek PLTP tersebut antara lain Ulubelu Unit 3, Lahendong Unit 5 dan Lahendong Unit 6. Commercial Operating Date (COD)  Ulubelu3, tuntas 25 Juli 2016 dari jadwal yang direncanakan 6 Agustus 2016. Sedangkan COD Lahendong 5  dan 6 masing-masing selesai 16 September dan 6 Desember 2016, lebih cepat dari jadwal yang direncanakan  26 Desember  dan 1 Februari 2017. 
Sejak tahun lalu, menurut Irfan, PGE menjalankan 7 (tujuh) proyek Panas Bumi  secara paralel.  Sungai Penuh (upstream project 1x55 MW) target COD tahun 2020, Hululais (upstream project 2x55 MW) target COD tahun 2019 (unit 1) & tahun 2021 (unit 2), Ulubelu (total project 2x55 MW) COD 3 Juli 2016 (Unit 3) dan Juni 2017 (unit 4).
ADVERTISEMENT
Selain itu, PGE  juga sedang mengerjakan proyek Lumut Balai Unit 1&2 (total project 2x55 MW) dimana target COD tahun 2018 (unit 1) & tahun 2019 (unit 2), Lumut Balai Unit 3&4 (total project 2x55 MW) target COD tahun 2022 (unit3) & tahun 2024 (unit 4), Karaha (total project 1x30 MW) target COD bulan juni 2017, serta Lahendong Unit 5&6 (total project 2x20MW) COD 15 September 2016 (Unit 5) dan 9 Des 2016 (Unit 6).