Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Hacker Bjorka dan Modus Pengalihan Isu
20 September 2022 12:11 WIB
Tulisan dari Fuad Efandi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hacker Bjorka belakangan ini tengah menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat luas. Bagaimana tidak, karena hacker Bjorka saat ini tengah menjadi incaran Badan Intelijen Negara (BIN) setelah beberapa kali meretas data-data pemerintah Indonesia, seperti membocorkan nomor induk kependudukan (NIK) milik Johnny G. Plate selaku menteri Kominfo dan meretas surat pribadi milik Presiden Jokowi yang seharusnya menjadi milik Badan Intelijen Negara dan bersifat sangat rahasia.
ADVERTISEMENT
Hacker Bjorka memang sangat misterius belum ada yang tahu persis siapa sebenarnya Bjorka, namun berdasarkan informasi yang tersebar luas di media massa, bahwa Bjorka merupakan salah satu anggota dari komunitas peretas illegal terkenal, yakni forum Breached. Ia baru bergabung dengan forum tersebut sekitar tanggal 9 Agustus 2022 lalu dengan reputasi 584 dan 6 bintang. Tetapi untuk identitas pribadinya belum ada yang mengetahui secara pasti, karena ia sangat merahasiakan hal itu, bahkan tidak ada yang tahu apakah Bjorka ini laki-laki atau perempuan.
Aksinya Pun terbilang janggal, karena pada dasarnya para hacker meretas data-data penting milik Institusi, perusahaan, dan pejabat pemerintah untuk diperjual belikan. Kejanggalannya mulia terlihat ketika ia menggeser motifnya dari menjual data ke arah politik. Sedang menurut pengakuannya sendiri, bahwa ia melakukan aksi-aksinya sebagai bentuk pengorbanan untuk temannya yang pada tahun 1965 menjadi salah satu dari korban orde baru.
ADVERTISEMENT
Hal ini sangat aneh, karena orde baru sudah lama hilang. Dilansir dari Portal purwokerto.com, menurut Menkopolhukam Prof. Mahfud MD beliau menjelaskan bahwa peretasan yang dilakukan oleh Bjorka dinilai tidak berbahaya dan motifnya pun campur aduk seperti gado-gado.
“Motifnya ternyata kan juga gado-gado (campur aduk). Ada yang motif politik, ekonomi, jual beli dan sebagainya. sehingga motif-motif semacam ini kan tidak membahayakan”
Ditengah viralnya aksi-aksi Bjorka, tidak jarang dari masyarakat menilai bahwa aksi Bjorka tersebut adalah sebagai bentuk modus pengalihan isu dari berbagai isu nasional yang dinilai sangat penting, seperti kasus pembunuhan Brigadir J oleh Ferdi Sambo dan naiknya harga BBM yang saat ini tengah dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Lantas benarkan aksi Bjorka sebagai modus pengalihan isu yang sengaja dilakukan oleh pemerintah guna menutupi kasus-kasus diatas?
ADVERTISEMENT
Sebelum menggali lebih dalam, perlu diketahui bahwa yang dimaksud pengalihan isu adalah suatu cara mengalihkan fokus orang-orang terhadap fenomena atau peristiwa yang tengah menjadi perbincangan publik yang mana peristiwa tersebut menyangkut urusan rakyat. Ketika semua orang mulai fokus dengan berita baru, maka disitulah perhatian banyak orang mulai beralih ke berita yang lebih aktual. Seperti kasus Ferdi Sambo dan kenaikan harga BBM, bahkan ada yang mengaitkannya juga dengan Ibu Kota Negara (IKN) yang kini tengah digarap oleh pemerintah.
Dalam kasus-kasus yang tengah terjadi di Negara Indonesia. Secara tegas Hacker Bjorka sendiri menyatakan dan membantah jika aksi-aksinya membocorkan data-data pemerintah adalah bentuk pengalihan isu.
“Jika ada yang mengira bahwa saya disini untuk mengalihkan isu dari kasus Ferdy Sambo. Saya sendiri tidak kenal siapa itu Sambo,” tulis Hacker Bjorka dalam akun Twitter @bjorxanism, di kutib Senin (19/9/2022).
ADVERTISEMENT
Bahkah Hacker Bjorka sendiri menyatakan akan membantu mendesak keluhan para masyarakat dalam kasus Ferdy Sambo. Meskipun tanpa menjelaskan bagaimana Bjorka akan melakukannya, namun Bjorka mengatakan mampu mendesak Kepala Kepolisian Republik Indonesia Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
“Tapi saya akan membantu untuk membuat @ListyosigitP, agar mau mendengarkan desakan kalian,” tegas Bjorka.
Namun, banyak dari masyarakat terutama para aktifis-aktifis mahasiswa yang mengatakan bahwa aksi-aksi Bjorka hanyalah rekayasa dan hanya modus pengalihan isu dari naiknya harga BBM, kasus Ferdy Sambo, dan Ibu Kota Negara (IKN). Mereka tanpa sadar bahwa dengan perkembangan teknologi yang kian hari kian meningkat masyarakat dapat dengan mudah mengakses segala bentuk informasi.
Kebanyakan orang secara membabi buta mendesak pemerintah atau instansi tertentu untuk mengakui, bahwa merekalah dalang dibalik pengalihan-pengalihan isu tersebut. Padahal sejauh ini pun statemen tentang pengalihan isu hanya sebatas analisis saja, tidak ada yang mampu mengungkapkan secara gamblang.
ADVERTISEMENT
Jika kita menelisik lebih jauh lagi tentang mudahnya masyarakat mendapatkan informasi, maka kita akan mengerti, bahwa masyarakat yang mengelola informasi itu sendirilah yang menjadi dalang pengalihan isu. Mengapa demikian? Terdapat dua poin yang dapat dijadikan sebagai bahan renungan.
Pertama, ledakan informasi di masyarakat. Dengan media yang sangat banyak, saat ini masyarakat dapat dengan mudah mencari informasi apapun yang ia inginkan. Cukup mencari kata kunci pada website search engine seperti Google kita dapat menemukan informasi yang sangat banyak, baik informasi yang bersifat opini pribadi ataupun hasil kajian ilmiah.
Kedua, perkembangan ini memberikan implikasi yang cukup besar pada masyarakat, seperti cepatnya masyarakat beralih pada informasi A ke formasi B. kita dapat mengetahui sendiri bahwa pada saat ini aliran opini tidak dapat dicegah dan kita dapat dengan mudah mengamati betapa cepatnya masyarakat diarahkan untuk meninggalkan sebuah opini dan beralih ke opini lainnya.
ADVERTISEMENT
Dalam hal ini terdapat entitas yang memiliki pengaruh besar dalam hal menyebar luaskan informasi, yakni media massa. Peran media massa sangat besar dalam membentuk opini dan isu pada masyarakat dan fenomena semacam ini cukup wajar, karena media massa sendiri sangat tertarik dengan berita yang mulanya bersifat tabu kemudian menjadi besar karena dikonsumsi oleh publik. Sehingga media massa pun merasa punya momentum yang dapat meningkatkan pendapatannya.
Meskipun peran media massa sangat besar dalam peralihan isu, namun terdapat satu entitas yang memiliki peranan lebih besar dibanding media massa, entitas tersebut yakni masyarakat. Mengapa demikian? Begini gambarannya. Jika isu yang awalnya bersifat kecil kemudian dikonsumsi oleh khalayak ramai, maka disitulah semua media massa berlomba-lomba untuk mengembangkannya dan dari titik itulah isu yang awalnya tidak berkaitan dengan hajat hidup orang banyak kemudian bertransformasi menjadi isu sosial.
ADVERTISEMENT
Fuad Efandi: Mahasiswa STAI Darussalam Lampung