Konten dari Pengguna

Dua Pesan Paus Fransiskus yang Menggetarkan Dunia: Damai dan Peduli Lingkungan

Prawita Megatama
Tulisan adalah jejak sunyi yang abadi, ia terus berbicara meski tangan yang menulisnya telah lama terhenti. Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
25 April 2025 15:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Prawita Megatama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar ( ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
zoom-in-whitePerbesar
Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar ( ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
ADVERTISEMENT
Paus Fransiskus, sebagai pemimpin spiritual lebih dari satu miliar umat Katolik di seluruh dunia, tidak hanya dikenal karena kerendahan hati dan kesederhanaannya, tetapi juga karena pesannya yang kuat dan relevan terhadap isu-isu global. Dalam berbagai kesempatan, beliau menyuarakan dua pesan penting yang seharusnya menjadi perhatian seluruh umat manusia, terlepas dari latar belakang agama atau budaya. Kedua pesan tersebut adalah: pentingnya dialog dan penolakan terhadap kekerasan, serta kesadaran ekologis dan cinta terhadap lingkungan.
ADVERTISEMENT
Paus Fransiskus menekankan bahwa dunia saat ini menghadapi tantangan besar akibat konflik yang berlarut-larut, polarisasi sosial, serta munculnya ekstremisme dalam berbagai bentuk. Dalam pidato dan pernyataannya, beliau berkali-kali menyerukan agar manusia kembali kepada semangat dialog yang tulus, saling mendengar, dan mencari titik temu dalam perbedaan.
Menurutnya, kekerasan bukanlah solusi, melainkan akar dari penderitaan baru. Dialog, sebaliknya, adalah jalan menuju rekonsiliasi dan perdamaian yang berkelanjutan. Paus Fransiskus mengajak seluruh pemimpin dunia, komunitas agama, dan warga sipil untuk mengedepankan diplomasi, empati, dan kerja sama lintas budaya serta iman.
Dalam ensiklik terkenalnya, Laudato Si’, Paus Fransiskus mengangkat isu lingkungan hidup sebagai masalah spiritual dan moral, bukan sekadar persoalan teknis atau ilmiah. Ia menegaskan bahwa bumi, rumah bersama umat manusia, sedang sakit akibat ulah manusia sendiri—dari eksploitasi sumber daya alam hingga gaya hidup konsumtif yang merusak ekosistem.
ADVERTISEMENT
Paus Fransiskus menyerukan pertobatan ekologis—sebuah perubahan cara pandang dan cara hidup yang lebih menghargai ciptaan Tuhan. Ia menekankan pentingnya cinta terhadap lingkungan, penghormatan terhadap alam, dan komitmen untuk merawat bumi demi generasi masa depan.
Menjadi Agen Perubahan
Dua pesan ini bukan hanya seruan, tetapi juga undangan bagi setiap orang untuk menjadi agen perubahan. Dalam dunia yang diwarnai perpecahan dan krisis iklim, Paus Fransiskus menghadirkan suara nurani global yang mengingatkan kita akan nilai-nilai kemanusiaan dan spiritual yang hakiki.
Kini saatnya kita mendengarkan, merenungkan, dan bertindak—untuk membangun dunia yang lebih damai dan bumi yang lebih lestari.
Sumber:
www.kompas.com