Konten dari Pengguna

Sempol Ayam, Serupa Tapi Tak Sama

Edgina Prisianto
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Purwokerto
13 Desember 2022 13:24 WIB
clock
Diperbarui 22 Desember 2022 11:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Edgina Prisianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah selesai kuliah, menyempatkan mampir untuk membeli jajanan di daerah Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Seperti biasa, disini selalu ramai mahasiswa dengan perut kosong yang ingin diisi jajanan enak. Sejauh mata memandang, ada satu makanan yang mencuri perhatian. Sempol ayam, jajanan asal kota Malang yang hampir mirip dengan cilung dan papeda.
ADVERTISEMENT
Bingung bagai tong kosong tidak ada isinya, menanyakan apa itu sempol ayam kepada penjualnya. “Sempol itu dari tepung aci mas, seperti papeda dan cilung. Bedanya, sempol ayam ini dicampur daging ayam yang sudah dipotong kecil-kecil, lalu digoreng dan dibalut kuning telur” ujar Salman.
Sempol ayam, Dokumentasi pribadi penulis.
zoom-in-whitePerbesar
Sempol ayam, Dokumentasi pribadi penulis.
Setelah tau sempol itu berbahan dasar aci, langsung terbayang sensasi yang kenyal. Hampir sama dengan cilung dan papeda, ternyata yang jadi pembeda ada campuran daging ayam halus. Tidak lama kemudian, sempol ayam yang saya pesan sudah matang. Ditambah bumbu dan saus agar terasa lebih nikmat. Ketika masuk di mulut, perpaduan irisan daging ayam dan aci yang tercampur di lidah memberikan kesan yang sempurna.
Terlihat sama dengan jajanan lainnya yang berbahan dasar aci, namun yang satu ini tetap terasa enak. Terlebih jika ditambah dengan bumbu tabur dan saus yang bikin rasanya semakin lezat. Sempol ayam milik Salman ini dihargai 1.000 rupiah pertusuknya. Kalian bisa minta untuk disajikan dalam keadaan sudah matang juga, tapi lebih enak dimakan saat masih hangat.
ADVERTISEMENT
Sempol yang dicampur saus, Dokumentasi pribadi penulis.
Salman sudah berjualan sempol 5 tahun lamanya. Ia berjualan bersama dengan istrinya, Dani. Mereka mulai buka dari pagi hingga malam hari, tepatnya jam 8. Dalam hati bertanya, kenapa warna gerobaknya sama semua?
"Ini karena kita dari satu organisasi mas, disediakan langsung oleh pihak Universitas Muhammadiyah Purwokerto" tambah Salman.
Suasana di UMP, dokumentasi pribadi penulis.
"Sempolnya enak dan murah, disini juga banyak pilihan jajanan lain. Kalau mau cari jajan selalu disini karena deket dari rumah" ujar Ozi, mahasiswa UMP.
Jadi, mereka yang berjualan disini adalah orang yang bekerja sama dengan pihak UMP. Banyak jajanan lain disini yang tidak kalah enaknya seperti Kue Pancong, Telor gulung dan masih banyak lagi. Buat kalian yang suka jajan, bisa mampir ke daerah UMP. Disini banyak makanan enak dan harganya ramah di kantong. Buka dari pagi hingga malam hari, namun pada sore hari selalu ramai oleh mahasiswa dan masyarakat sekitar.
ADVERTISEMENT
Selain menjual sempol ayam, Salman juga menyediakan jajanan lain seperti cilor dan makaroni telor. Jadi, kalian sudah pernah mencoba jajanan berbahan dasar aci yang mana nih?